02

1.4K 244 33
                                    

*
*
*








"Tidak bisakah kau melepaskan aku saja?"

Seperti tuli, Taehyung tidak mengindahkan permohonan Sooyoung sedikit pun. Lelaki itu terus menyeret Sooyoung dengan paksa dari basement menuju apartemennya yang berada di lantai 5.

Tak tinggal diam sepanjang perjalanan pun  Sooyoung terus memberontak namun tak berani berteriak karena takut ada yang sampai mengenalinya.

Situasi yang sangat membingungkan.

Jika saja, dia bukan Joy Red velvet maka sudah dipastikan setiba dibasement pun gadis itu akan berteriak sekuat tenaga untuk mencari pertolongan.

Persetan dengan lelaki itu, siapapun dia, seterkenal apapun dia.

Sooyoung tidak peduli.

"Ah!"

Ringisnya saat Taehyung dengan kasar menghempaskannya ke atas ranjang.

"Kau sungguh akan memperkosaku?"

"Memperkosamu? Itu terdengar sangat kasar. Bagaimana jika kita ganti dengan bercinta, hm?"

"Kau sungguh gila."

"Tubuhmu yang membuatku gila."

"Mwo?"

Taehyung mendekat ke arah Sooyoung, kepalanya bergerak ke satu sisi pundak gadis itu dan berbisik disana.

"Dari awal aku selalu memperhatikanmu. Perubahanmu membuatku terkejut, bagaimana bisa tubuhmu menjadi seindah ini."

Hembusan hangat nafas Taehyung membuat Sooyoung menahan nafasnya. Dengan cepat Sooyoung mendorong lelaki itu, lalu berdiri dan berhadapan dengannya.

"Apa aku harus merasa bangga telah diperhatikan oleh seorang idol terkenal sepertimu?"

Kepala Sooyoung mendongak menatap tajam mata Taehyung, tak terlihat rasa takut sedikitpun disana.

"Jika jadi dirimu maka aku akan sangat senang sampai ingin memberikan tubuhku padanya."

"Sayangnya, aku tidak senang."

"Tidak masalah, karena aku akan tetap 'bermain' denganmu."

Sooyoung menghela nafas jengah, hal yang baru ia ketahui tentang Taehyung. Selain menyebalkan lelaki itu juga memiliki otak cabul.

"Aku mau pulang, minggir kau."

Sebelum Sooyoung benar-benar pergi, Taehyung menarik gadis itu sampai kembali terjatuh ke atas ranjang.

"Ya!"

Kedua tangan Sooyoung sudah diambil alih oleh Taehyung, setelah mendapat kendali lelaki itu tersenyum penuh arti.

"Aku tidak yakin ini akan sebentar."

"Lepaskan aku!"

"Diamlah, kau hanya harus mendesah dan meneriakan namaku."

"Kim Taehyung aku akan melaporkanmu!"

"Melaporkan apa? Melapor bahwa kau dan aku sudah bercinta?"

"Ya! Kau memperkosaku, sialan!"

"Hei, jangan gunakan mulutmu untuk berbicara kasar. Aku tidak suka."

Sooyoung berhenti memberontak, nafasnya tersengal-sengal dengan rambut yang berantakan.

"Tolong singkirkan rambut diwajahku." pintanya.

Tangan kiri Taehyung menahan kedua tangan Sooyoung, sedangkan yang satunya bergerak menyingkirkan helaian rambut gadis itu.

"Tidak ada yang menyuruhmu memberontak. Kau hanya cukup diam, biar aku yang melakukannya."

"Chanyeol saja yang pernah menjadi kekasihku selalu aku tolak, bagaimana mungkin kau melakukan ini padaku?"

"Hei, siapa yang menginginkan untuk tidur denganku?"

"Ya!!! Apa kau sudah gila sampai tidak mengerti dengan perkataanku tadi? AKU HANYA ASAL BICARA, BODOH!"

"JANGAN PROTES DENGAN PERKATAAN KASARKU, KAU YANG MEMBUATKU BERKATA SEPERTI ITU!"

Taehyung tertawa gemas melihat wajah merah padam Sooyoung dengan nafas tersengal yang membuat dadanya menjadi naik turun.

"Jangan berteriak lagi, lihatlah dadamu hampir menyentuh dadaku."

Sooyoung spontan menatap ke arah dadanya, lalu berusaha mengatur nafas.

"Maaf."cicitnya.

Taehyung semakin dibuat gemas oleh Sooyoung, jika tahu gadis itu semenggemaskan ini sudah dari dulu dia dekati.

"Bagaimana kau bisa menggemaskan seperti ini?"

Detik selanjutnya, bibir Taehyung meraup penuh bibir Sooyoung.

"Hmmmph!"

"Kau sungguh menggemaskan, aku jadi tidak sabar untuk memasukimu."

Sooyoung menatap sengit Taehyung, wajahnya memberengut kesal.

"Lepaskan aku! Kalau tidak, aku akan teriak!"

"Teriak saja, teriak sekeras mungkin."

"TOLONG! SESEORANG TOLONG AKU! APA KALIAN TAHU V BTS? YA, DIA AKAN MEMPERKOSAKU! TOLONG AKU!"

"Sudah?"

Mata Sooyoung membulat saat menyadari bahwa saat ini Taehyung sudah telanjang dada.

"Aku mohon lepaskan aku."

Untuk sekarang Sooyoung merasa takut, dia baru menyadari bahwa apart ini kedap suara. Jadi, apapun bisa Taehyung lakukan padanya.

"Aku hanya ingin bercinta sekali denganmu, setelah itu aku tidak akan mengganggumu lagi. Lagipula aku sudah memiliki seorang kekasih."

"Kalau kau sudah memiliki seorang kekasih kenapa tidak bercinta saja dengannya?"

"Aku ingin bercinta sekali saja denganmu."

"Baiklah, begini saja. Aku akan tidur denganmu tapi tidak sekarang."

"Lalu kapan?"

"Y-ya, nanti saja."

"Tidak ada bedanya sekarang atau nanti. Kau akan tetap bercinta denganku."

"Aku janji, tapi tidak sekarang."

Semoga dengan cara ini Taehyung akan melepaskanku.

"Baiklah, jangan coba-coba berfikir untuk lari dariku. Kau sudah berjanji."

"Terserah padamu. Sekarang lepaskan aku."

Walau ragu akhirnya Taehyung melepaskan Sooyoung dan membiarkan gadis itu pergi dari apartnya.

"Aku akan selalu menunggu janjimu, Park Sooyoung."

****

Ditengah keheningan malam, Sooyoung tak bisa menahan segala kesakitan yang dialaminya. Kekasih yang bercinta dengan teman sendiri, ditambah lagi Kim Taehyung si manusia menyebalkan yang terus mengganggunya.

Joy menghela nafas berat untuk kesekian kalinya.

Apa Taehyung tidak tahu jika saat ini Sooyoung sedang hancur?

Mengapa ingin membuatnya semakin hancur?

Tidakkah lelaki itu berfikir untuk mengencani Sooyoung dan membuatnya lupa akan kesakitan yang sedang dirasakan, bukankah itu lebih baik dari hanya bercinta satu malam?

*
*
*

Ternyata banyak yg pengen lanjut cerita ini hiks aku jadi terharu:')

Okeee baiklah aku persembahkan cerita aneh dan pendek ini untuk kalian tersayangㅋㅋㅋ💜💚

Your DaysWhere stories live. Discover now