Felix: It's Too Much

2.3K 436 14
                                    

Felix memandang langit di atas sana. Kelabu, dengan awan mendung pekat menggantung menaungi bumi. Seakan tahu bahwa kesedihan sedang menyelubungi tempatnya berdiri.

Orang-orang sudah sejak tadi meninggalkan area pemakaman, menyisakan Hyunjin yang masih terisak hebat di atas kedua makam baru itu, pun teman-temannya yang berjanji untuk selalu menemani Hyunjin pada masa-masa menyakitkan ini.

Felix memejamkan mata, membiarkan air matanya lagi-lagi mengalir. Ia bisa dengan jelas merasakan sakit yang sahabatnya rasakan akibat rasa kehilangan. Ia juga bisa merasakan sesak yang mengganjal di dadanya. Rasa yang mungkin juga teman-temannya rasakan.

"Papa... Mama... Siapa yang tega melakukan ini pada kalian?"

Suara yang masuk ke rungu Felix kembali membuat hatinya nyeri, jadi ia memutuskan untuk mundur, membiarkan kali ini kawannya yang lain mengambil tugas untuk selalu berada di samping Hyunjin.

Awan kian menggelap, kini menjatuhkan tetes demi tetes gerimis yang mulai membasahi baju mereka. Namun tak ada satu pun dari mereka yang mengacuhkannya.

Mereka telah berjanji untuk selalu ada di samping siapapun yang mengalami masalah.

Mereka telah berjanji untuk selalu berada dalam langkah yang sama. Bersembilan. Selamanya.

Mengingat janji itu, dada Felix kembali sesak. Ia selalu yakin, setiap di antara mereka bersembilan akan memegang janji itu erat-erat. Namun tampaknya, kini tak lagi.

Tuuut.... Tuuut....

Felix menempelkan ponselnya di telinga, namun hanya suara nada sambung yang terdengar sejak tadi. Ia pun menyerah, dan memutuskan untuk membuka aplikasi chat.

"Kak Woojin, bahkan pada saat seperti ini kau justru pergi dan sibuk dengan urusanmu sendiri?"

"Aku kira kau akan ingat pada janji kita untuk selalu ada untuk satu sama lain."

"Mengapa kau tidak pergi jauh saja sekalian?"

"Aku membencimu."

- A Never-Ending Story -


A Never-Ending Story (Stray Kids) ✔Where stories live. Discover now