"Jennie! Cepatlah!!! Nanti kita terlambat."
Itu suara Lisa yang memanggil Jennie dari luar rumah. Rumah mereka berbeda, tapi letaknya berdampingan. Mereka adalah saudara sepupu.
"Iya... Ini aku sudah siap kok!" Sahut Jennie sambil berjalan keluar rumah siap berangkat bersama Lisa.
"Jennie-ya... Kau sudah mau berangkat, nak? Tidak ada barang yang tertinggal kan?" Itu Ibu Jennie yang melihat Jennie melewati ruang tamu hendak berangkat ke sekolah.
"Tidak ada bu, semuanya sudah siap! Kalau begitu Jennie panit dulu ya, Lisa sudah menunggu di luar, seperinya dia akan mengamuk kalau aku masih belum keluar juga" Jawabku sambil tertawa membayangkan Lisa akan marah-marah dan menggerutu tidak jelas jika aku sampai terlalu lama.
"Ya sudah sana cepat. Hati-hati di jalan. Jangan lupakan makan siangmu nanti, mengerti! Dan sepertinya Ayahmu juga sudah menunggu di luar untuk mengantar kalian"
"Kalau begitu, Jennie berangkat ya bu!"
Setelah itu Jennie segera menghampiri Lisa yang sudah berdiri di dekat mobil Ayah Jennie. Ya, Ayah Jennie yang akan mengantar mereka ke sekolah dengan mobilnya. Rupanya sudah menunggu Jennie dan Lisa dibalik kursi kemudinya. Ayah Jennie akan berangkat bekerja, jadi sekalian mengantarkan mereka.
"Kau ini lama sekali sih? Kakiku sudah pegal tahu menunggumu sambil berdiri di sini!" Omel Lisa yang tidak tahan dengan Jennie yang terlalu lelet menurutnya.
"Lagi pula siapa suruh berdiri di situ? Kau kan bisa masuk ke dalam mobil bersama Ayah atau masuk ke dalam rumah. Kau seperti orang lain saja." Jawab Jennie tidak mau disalahkan.
"Sudah-sudah... Jangan berdebat sekarang! Mau berangkat, tidak?" Lerai Ayah Jennie saat melihat Lisa dan Jennie akan berdebat.
Mereka berduapun masuk ke dalam mobil dengan Lisa yang duduk di kursi belakang dan Jennie duduk di kursi depan di samping Ayahnya.
Mobil pun melaju menuju jalan raya meninggalkan pekarangan rumah Jennie. Setelah menempuh waktu sekitar 20 menit mereka tiba di sekolah.
Hari ini adalah hari pertama Lisa dan Jennie masuk Senior High School atau Sekolah Menengah Atas. Dan Hari ini pun mereka akan menjalankan masa orientasi yang akan diakan selama 4 hari di sekolah mereka. Jadi mereka tidak boleh terlambat atau mereka akan dihukum oleh panitia MOS.
Jennie dan Lisa pun memasuki gerbang sekolahnya. Masih terasa asing bagi mereka. Sudah banyak sekali siswa dan siswi baru maupun kakak-kakak panitia MOS atau yang biasa dipanggil pengurus OSIS yang sudah datang.
Semua siswa dan siswi baru diperintah untuk memasuki Aula. di sana mereka disuruh berbaris untuk menyimak dan mendengarkan segala peraturan-peraturan yang akan berlaku selama masa Orientasi atau MOS (Masa Orientasi Siswa) nanti.
Kemudian kakak-kakak panitia membagi semua siswa dan siswa yang mengikuti kegiatan orientasi menjadi beberapa kelompok yang di dalamnya juga sudah dibagi beberapa kakak-kakak dari panitia yang ditugaskan untuk mengkoordinasi masing-masing kelompok-kelompok tersebut.
Beruntungnya Jennie karena dia masih satu kelompok dengan Lisa, jadi dia tidak usah susah-susah mencari teman lain untuk diajak mengobrol. Jika ada Lisa semuanya akan baik-baik saja. Lisa orangnya mudah berbaur dengan orang lain dan ramah terhadap semua orang. Jadi akan gampang untuk Lisa mendapatkan teman baru. Otomatis orang-orang yang berteman dengan Lisa juga akan berteman dengannya, bukan? Berbeda dengan Jennie yang sulit sekali bersosialisasi. Jika bertemu dengan orang baru Jennie akan sangat pendiam dan sulit berkenalan dengan orang lain. Bukan sombong, hanya kurang percaya diri. Dia akan cenderung menjadi pemalu jika sudah bertemu dengan orang baru.
Jennie, Lisa dan semua kelompok sudah masuk ke dalam ruangan yang sudah disediakan untuk mereka. hari pertama hanya perkenalan dan pembagian struktur organi kelompok, jadi kegiatannya dilakukan di dalam ruangan. Kemudian semua siswa dan siswi baru di ruangan itu diharuskan untuk memperkenalkan diri tanpa terkecuali di depan kakak-kakak senior panitia orientasi yang ada di depan sana. Semuanya gugup menunggu giliran, tentunya untuk Jennie maupun Lisa.
Dan tibalah giliran Jennie memperkenalkan diri. Dengan gugup Jennie berdiri dari kursi yang dia duduki sebelumnya kemudian memperkenalkan dirinya seperti teman-temannya yang lain.
"Hhmm... Nama saya Kim Jennie, kalian bisa memanggilku Jennie. J-E-N-N-I-E"
Saat Jennie memperkenalkan dirinya, tanpa ada orang yang tahu. Di depan sana, ada seseorang yang merasa tidak asing dengan wajah Jennie. Dia seperti pernah bertemu dengan gadis itu atau mungkin pernah mengenalnya. Tapi sepertinya dia lupa itu kapan dan dimana tepatnya.
Seseorang itu berpikir sebentar. Setelah dia pastikan dia sudah mengingatnya, kemudia dia bergumam pelan dalam hati
"Dia kan yang waktu itu? Atau mungkin ini hanya orang yang mirip? Tapi kenapa ini begitu mirip? Ish.. Apa sih yang ku pikirkan!?" Gumam orang itu dalam hati dan berusaha mengenyahkan segala opini yg berkecamuk dalam pikirannya.
*TBC*
Segini aja ya dulu!
Kiri-kira ada yang penasaran gak sama kelanjutan ceritanya?
Sepertinya beberapa chapter kedepan masih seputar masa orientasi deh!
Jelek ya ceritanya? Gak jelas ya pasti! 😁
Ditunggu VOTE & KOMENNYA ya readers yeorobun! 😉
Sampai jumpat di capter berikutnya! Annyeong! 😘
YOU ARE READING
ONLY YOU
FanfictionApakah kalian percaya pada Cinta pada pandangan pertama? Mungkin awalnya aku tidak pernah perduli terhadap hal-hal yang seperti itu. Tapi semenjak aku bertemu dengannya, aku jadi percaya dan bahkan aku sudah mengalaminya sendiri. Namanya Kim Taehy...
