Part 24

5.7K 686 80
                                    

rasanya mau bikin cerita changbin dijadiin babunya felix gitu. lucu kali ya? HAHAHA






















 lucu kali ya? HAHAHA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Jendela kamar Changbin dibuka dan si pemilik kamar mengerang kesal.


"Masih pagi, tutup lagi coba itu jendelanya, ganggu!"

Omongnya sambil menyembunyikan wajah ke guling dipelukan. Tangannya menarik kembali selimut yang sudah tertendang ke bawah kaki.

Matanya juga masih meram. Belum bangun. Masih setengah di alam mimpi.





"Bangun, kak. Udah jam delapan. Katanya mau belanja? Aku belum masak sarapan, nanti kelaparan."

Yang ngomong jalan untuk matiin lampu tidur Changbin. Lalu beralih membuka lemari Changbin.

"Kakak mau pakai baju warna apa?"

"Kayak biasa aja. Hitam. Biar keren," ngomong gini tapi masih merem, kok.

Felix mendengus, "Ganti warna lain ya kak? Kemeja warna cream, oke?"

"Terserah, tapi biarin gue tidur setengah jam lagi."

Felix berjengit senang dan segera mencari bawahan yang cocok untuk dipadukan dengan kemeja berwarna cream.


Dan aktivitasnya memakan waktu kurang lebih lima belas menit.



Selesai dengan urusan baju, Felix memilih untuk menyiapkan secangkir kopi untuk Changbin.


Selain rokok, Changbin itu suka kopi.








Setelah benar-benar selesai menyiapkan kopi dan membersihkan sampah-sampahnya, lagi, Felix kembali ke kamar Changbin.



Si pemilik kamar layaknya mati di atas kasur. Tidak ada pergerakan sama sekali.

Posisinya masih sama. Bahkan napasnya seakan tak terdeteksi karena terlalu pulas tertidur.









"Kak bangun. Sudah setengah jam, loh."




Changbin mengerang kesal. Tau begini, dia minta satu jam lagi.

Tiga puluh menitnya terasa seperti lima menit, sial.




"Iya-iya gue bangun!"




Felix hanya senyum lihat Changbin yang masih sangat-sangat mengantuk.



"Semuanya udah aku siapin. Kakak tinggal mandi. Aku ke kamar dulu," ngomongnya sambil berbalik untuk pergi.


Tapi tangannya dicekal dan pipinya ditangkup.





























Lalu bibirnya dikecup sekilas.

























"Ciuman selamat pagi dari gue."






























Lalu Felix ditinggal sendirian dengan rasa shocknya.
























Lalu Felix ditinggal sendirian dengan rasa shocknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

aku berasa diteror:<

satunya lagi simpen untuk tengah malam. masih mau nunggu?

ini materi masih banyak, mau ngamuk rasanya:(((((
*nangis di pojokan*

Ti☘

straight ; changlixWhere stories live. Discover now