Beomgyu awalnya main tinder cuma buat iseng, tapi taunya ada user yang selalu gangguin tiap malem, namanya 'Yugi'.
Di sisi lain, Yeonjun yang kepincut sama adek tingkat juga gak bisa lupain gimana gemesnya si user tinder bernama 'Bomi'.
Jadi, apa be...
Choi Bomi Masalahnya gue ini orangnya tertutup banget kalo di rl
Choi Bomi Mana bisa gue ketemu dan kenalan sama orang-orang baru?
Choi Bomi Gue takut sama pandangan mereka tentang gue
Choi Yugi Bisa kok, asal lo yakin
Choi Yugi Dan gue yakin 100% kalo lo bisa
Choi Bomi Beneran?
Choi Yugi Iya, beneran
Choi Yugi Lo gak akan tau kalo lo gak coba. Lo gak akan tau gimana hari besok kalo lo gak ngadepin sendiri
Choi Yugi Semangat ospek, Bomi!
Choi Bomi Makasih
Choi Bomi Makasih banget ╥﹏╥
Choi Bomi (ノ^o^)ノ
Choi Yugi Btw
Choi Yugi Jangan manis-manis
Choi Yugi Gue diabetes
Choi Yugi Tapi gakpapa sih kalo gue mati karena ke-uwu-an lo
Choi Yugi 🌚🌚🌚
Choi Bomi SETAN!
Choi Bomi Mati aja lu!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•••
.
.
.
Kampret.
Beomgyu gak bisa berhenti senyum gara-gara chatting sama si tolol Yugi yang sialnya bener-bener bisa naikin moodnya. Terbukti sama Beomgyu yang sekarang nyanyi-nyanyi lirih sambil turun tangga.
Tangga menuju pelaminan. Gak.
Si Bunda yang lagi nonton drama Korea pun otomatis noleh ngeliat anak bontotnya yang keliatan sumringah. Padahal biasanya Beomgyu tuh tipe-tipe yang jarang banget berekspresi. Jadi curiga kan si Bunda kalo anaknya kerasukan kuyang atau emang kuyang kasih sayang.
:(
Ututututu.
"Beomgyu udah makan?" Bunda nepuk sofa di sampingnya supaya Beomgyu duduk di sana.
"Belom Bun. Tapi masih kenyang. Pengen makan buah aja." Beomgyu duduk di samping bundanya, langsung nyender sembari ngelurusin punggungnya. Chattingan sama si Yugi sambil nunduk sukses bikin leher sama punggungnya kebas.
Beneran deh.
"Yaudah, Bunda ambilin buah di kulkas dulu ya."
"Iya Bun."
Hah.
Ketakutan Beomgyu masalah ospek gak juga berhenti. Ospek bakalan dimulai delapan jam lagi, yaitu tepat jam tujuh pagi. Dan Beomgyu bener-bener gak siap mental buat itu.
Tapi ucapan semangat dari Yugi tadi lumayan menolong sih, walau gak terlalu banyak. Seenggaknya dia harus buktiin omongan Yugi, dia gak akan tau gimana hari besok kalo dia gak ngehadapin itu semua.
"Nih buahnya." Bunda Beomgyu ngasih sepiring buah kupas ke Beomgyu dan balik duduk di samping anak bungsunya itu.
"Bun, masih inget waktu Bunda ospek jaman kuliah gak?" Beomgyu masukin sesuap apel ke mulutnya. Rasa seger, asem, dan manis langsung pecah di mulutnya.
"Masih," Bunda ngangguk antusias, "emangnya kenapa?"
"Ceritain dong Bun."
Bunda senyum sebentar sebelum ngomong, "dulu Bunda sama sekali belum punya temen waktu awal-awal kuliah. Ya namanya juga ngerantau. Tapi ada satu kakak tingkat yang maksa Bunda kenalan sama temen yang duduk di samping Bunda. Karena itu, Bunda akhirnya akrab sama dia. Tau gak siapa temen yang duduk di samping Bunda waktu itu? Itu mamanya Taehyun loh."
"Iya," Bunda natap nanar sekitar, nyoba nginget masa lalunya, "dan kakak tingkat bunda yang maksa bunda buat kenalan sama mamanya Taehyun ya papa kamu itu."
"Wah, kebetulan banget ya Bun."
"Itu bukan kebetulan sayang," Bunda nyubit pelan idung Beomgyu, Beomgyunya malah cekikikan, "itu takdir. Jadi, jalanin aja ospek kamu besok dengan santai. Mengalir aja sama suasana. Karena Bunda yakin, anak baik kaya kamu, pasti dapet temen-temen yang baik juga kok."
"Ih Bunda, aku jadi terharu nih."
Beomgyu naruh piringnya yang udah kosong di meja, setelahnya langsung ndusel ke pelukan Bundanya. Mumpung papanya lagi ke Jepang, dia bisa manja-manja ke Bundanya. Soalnya kalo ada papanya, papanya pasti langsung ngeklaim bundanya.
Langsung deh Beomgyu ngerasa jomblo.
"Udah malem, cepet tidur sana gih. Besok kan harus bangun pagi, kan?"
"Iya Bun. Good night." Beomgyu lepasin pelukan bundanya.
Beomgyu berdiri, cium bundanya sekali sebelum masuk ke kamar. Dia harus cepet tidur supaya besok--
"Besok jangan lupa cari pacar ya Nak!"
"Iiiih Bunda!" Beomgyu nutup pintu. Malu.
Duh, Beomgyu kan jadi senyam-senyum gak jelas lagi.