"ini dimana nyonya?"

"kau berada di asrama pelayan istana kerajaan besar haocun.."
Astaga aku berada diistana kerajaan besar.
Bagaimana bisa?
Apakah tuan wang yang membawaku kemari?
Ah ia sangat baik sekali padaku.
Pasti tuan wang adalah seorang pejabat penting istana. Makanya ia dengan mudahnya memasukkan ku ke istana dengan menjadi seorang pelayan.
Padahal seleksi masuk seorang pelayan istana terkenal akan keketatan dan ketelitian pengawasnya.

Aku dibantu oleh nyonya chun mengatur rambutku sedemikian rupa agar terlihat rapi.
Rambut bagian belakangku dikepang sedikit lalu di ikatkan ke atas agar rambut panjangku tidak jatuh dan kotor saat kugunakan menunduk.

 Rambut bagian belakangku dikepang sedikit lalu di ikatkan ke atas agar rambut panjangku tidak jatuh dan kotor saat kugunakan menunduk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku diberi tugas ringan oleh nyonya chun sebagai tugas pertamaku yaitu membersihkan taman utama istana.
Saat aku keluar asrama, aku melihat banyak sekali pelayan yang berlalu lalang kesana kemari sambil membawa beberapa perlengkapan kebersihan. Mulai dari sapu, sabit kecil untuk mmebersihkan rumput dan beberapa alat kebersihan lain.
Saat aku diperkenalkan oleh nyonya chun pada mereka, mereka mulai menatap aneh ke arahku.
Ada yang berbisik bisik tak jelas, ada juga yang menatap kagum padaku. Dan ada yang terang terangan mengatakan ketidak sukaannya padaku.

"nyonya chun.. Bisakah gadis aneh ini diletakkan dibagian dapur saja..?
Ia terlihat kurang bisa mengatur taman dengan baik.."
Seorang pelayan muda dengan busana berwarna merah muda dan memakai pita rambut di belakang rambut hitam panjangnya dengan warna senada dengan pakaiannya.

"Seorang pelayan muda dengan busana berwarna merah muda dan memakai pita rambut di belakang rambut hitam panjangnya dengan warna senada dengan pakaiannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia menatap tajam ke arahku. Sebenarnya apa yang ia tidak sukai dariku. Padahal kita kan belum saling mengenal satu sama lain. Bisakah ia menilai orang tidak dari sampulnya?

"tidak bisa liusha.. Dia itu masih pemula... Tugas ini adalah yang paling mudah baginya.."
Nyonya chun menegasi pelayan bernama liusha itu. Sebenarnya aku takut kalau tidak diterima oleh pelayan lain. Sebab aku masuk ke istana tanpa seleksi. Aku diam saja menyaksikan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"terserah anda nyonya.."
Pelayan bernama liusha itu pergi melewati nyonya chun dan juga aku.

"maafkan liusha, ya guang an..
Ia memang seperti itu..."
Seorang pelayan lain bernama huawey. Dia manis dengan wajah bulat, hidung mancung, bibir mungil dan sebuah senyuman yang terpatri indah diwajahnya.
Warna matanya sempat membuatku kagum. Warna matanya abu abu bening.

I'm Empress of Kaisar Wang [END]Where stories live. Discover now