Bagian 3

2.6K 371 46
                                    

Xiao Zhan hanya terdiam. Apa Yibo benar-benar tersinggung akan dirinya? Mengapa bocah itu pergi begitu saja?

Sebuah bayangan pun melintas begitu cepat, Xiao Zhan segera melihat bayangan tersebut. Matanya pun berbinar.

 Matanya pun berbinar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Zhan ge."

Pemuda tampan yang kerap kali ia panggil bocah itu pun kini tepat berada disampingnya dengan tersenyum ringan tanpa dosa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemuda tampan yang kerap kali ia panggil bocah itu pun kini tepat berada disampingnya dengan tersenyum ringan tanpa dosa.

"Dari mana saja kau?! Aku sudah katakan bukan jangan kemana-mana selama aku tidak ada!" Yibo terdiam sejenak dan melihat mata merah pemuda manis dihadapannya kali ini.

"Zhan ge? Kau menangis? Kau merasa kehilanganku hah?" Ia menggoda pemuda tersebut sehingga pemuda manis itu merona.

"Diam kau! Aku terlalu bodoh, seharusnya buat apa mencemaskanmu. Brengsek kau bocah licik!" Telinga Yibo tidak salah mendengarkah? Ia mengatakan bahwa Xiao Zhan mencemaskan dirinya. Tak lama ia pun tertawa dengan sangat puas sehingga Xiao Zhan menatapnya heran. Apa ada yang lucu dari ucapannya?

"Ke-kenapa kau tertawa?" Tanyanya. Yibo hanya menggelengkan kepala dan menghapus air mata karena ia terlalu puas tertawa.

"Tidak, aku hanya mendengarkan ada yang mencemaskanku." Wajah Xiao Zhan semakin merah serupa dengan kepiting rebus. Ia sudah terlanjur malu, bahkan ia melupakan bahwa ia benar-benar mencemaskan Yibo sebelumnya.

Hela nafas pun terdengar. Suara tawa Yibo tak lagi terdengar di telinga. Xiao Zhan pun meremas tangannya dan menggigit bibirnya.

"Yibo." Panggilnya lembut.

"Mn?"

"Malam itu apa kau melindungiku? Aku tidak ingat, tetapi sebuah cctv memperlihatkan kejadian sebenarnya." Ujar Xiao Zhan. Yibo terdiam sejenak. Xiao Zhan pun melirik dan menatap mata Yibo.

"Apa itu benar?" Tanyanya sekali lagi. Yibo hanya tersenyum dan mengangguk.

"Aku tidak ada kesempatan jika aku keluar dan berlari menggapaimu. Mobil itu terlalu cepat, aku hanya berniat membuat mobil itu terhenti, tetapi sialnya mobil itu menghantam mobilku dengan sangat kuat." Xiao Zhan hanya menunduk dan meremas tangannya. Matanya kembali memerah. Jadi, dia memang penyebab penderitaan orang lain. Air matanya pun terjatuh dan membasahi punggung tangannya yang gemetar.

AiWhere stories live. Discover now