Teruntuk Si Bongsor

82 13 0
                                    

Hai. Apa kau senang dengan tubuhmu itu? Kau selalu berpikir Tuhan tidak adil dengan takdirmu sendiri.

Kau selalu ditindas semasa kecil. Gajah, raksasa, monster, bahkan "cowok jadi-jadian" selalu menjadi makanan sehari-harimu semasa di sekolah. Lelaki yang kau sukai selalu menolak dengan alasan "dasar gendut" bahkan sebelum menyatakan perasaanmu.

Kau selalu iri dengan idol KPop yang menari lincah di layar kaca. Kau selalu ratapi diri sesaat di depan etalase butik. Kau ingin membelinya namun apalah dayamu. Badanmu bahkan tak sesempurna para idol yang kau tonton setiap saat. Bahkan baju terbaik yang ada di etalase pun lagi-lagi S dan M, tak ada ukuran L ataupun XL.

Kau tatap dirimu di depan cermin lalu meratapi nasib di kamar dengan kamuflase bernyanyi lagu sedih hingga menitikkan air mata. Ingin sekali kau bersandar pada bahu seseorang untuk curahkan isi hati terdalam. Kau terlalu takut. Tidak semua orang itu pendengar yang baik. Kau lebih memilih diam atau membuka buku harian untuk bercerita.

Apapun di mata orang lain serba salah tentang dirimu, terutama tubuh bongsormu. Setiap saat kata diet, diet, dan diet menghantui pikiranmu dari siapapun terlebih keluarga besarmu. Olahraga, tidak makan, dan puasa rutin kau jalani demi kuruskan badan. Hasilnya selalu sama. Badan bongsor itu tetap tak berubah.

Apa kau bahagia setelah menjalani perkataan orang-orang yang masuk ke dalam telingamu setiap saat?

Kau ingin sekali menjadi seorang koki hebat 'kan? Bukankah kau sangat menyukai makanan? Kau bahkan tak bisa raih sepotong French macaron kesukaanmu berkat cibiran sana-sini. Kau juga tak bisa bilang ingin makan seiris rendang dan memilih makan daun singkong rebus beserta bumbu rendang selagi lapar di rumah makan Padang bersama keluarga.

Apakah kehidupan ini yang selalu kau inginkan? Bukankah masih ada mimpi lain yang harus kau wujudkan dan membuatmu jauh lebih bahagia?

Dengar, Manis. Tuhan selalu adil pada semua ciptaan-Nya bahkan pada seekor babi sekalipun!

Tubuhmu bolehlah bongsor dengan tulang besar dan tubuh bidang yang hanya bisa kenakan baju ukuran L bila tubuhmu kurus sekalipun. Apakah semua itu ada manfaatnya?

Kau tak perlu kesusahan mencari baju gamis atau celana panjang setiap kali pergi ke toko. Semuanya pas dengan ukuran tubuhmu dan dalam model yang tak kalah menarik dari baju-baju etalase toko yang sering kauratapi. Kau juga tak perlu memotongnya di penjahit karena tubuhmu yang bongsor.

Tubuhmu bisa menjangkau apapun lebih baik daripada gadis-gadis lainnya. Apa selama kau selalu kesulitan mencari stand buku bagus di tengah bazar buku dan tersesat bila di tengah acara dengan ribuan orang sekaligus? Tidak, 'Kan? Tubuh bongsormu sangat memudahkanmu melihat keadaan sekitar. Kau bahkan bisa membantu orang lain yang tersesat berkat tubuh mungilnya.

Apa kau tahu arti lain dari tubuh bongsormu itu? Itu pertanda orang tuamu membesarkanmu penuh cinta dan kasih sayang. Ingatkah ketika orang tuamu bercerita soal masa kecilmu dulu?

Dulu kau begitu kecil dan lemah sebagai anak prematur yang terpaksa lahir ke dunia karena pecah ketuban. Hari demi hari tubuh ringkihmu terbaring di dalam inkubator dengan pengawasan sang dokter. Orang tuamu cemas akan keadaanmu sejak lahir. Mereka takut dirimu besar dalam kondisi jauh lebih buruk sewaktu dewasa nanti.

Mereka berikan segala yang terbaik demi dirimu. Mereka pun berdoa siang dan malam demi kesehatanmu. Sajian ASI eksklusif, semua makanan terbaik di atas meja makan kecilmu, suplemen makanan terbaik, aneka jenis vitamin yang menguatkan badanmu, dan semua itu semata-mata agar kau tumbuh sehat!

Lihatlah dirimu sekarang! Apakah perjuangan kedua orang tuamu sia-sia? Tidak, 'Kan?

Kau tumbuh menjadi gadis yang sehat dan jarang sakit. Pertumbuhanmu baik dari kecil hingga sekarang. Badanmu sehat dengan tulang kuat yang bisa menopangmu beraktivitas setiap saat. Tubuhmu sekarang ini bukti buah cinta dan kasih sayang mereka selama ini.

Tidakkah kau bersyukur akan hal itu? Dengarlah, masih banyak orang di luar sana yang tidak sanggup mencari makanan terbaik bagi anak-anak mereka. Kau justru mengingkarinya dengan terus mengeluh dan meratapi hal itu setiap saat.

Apakah Tuhan bersikap adil? Ya. Tuhan memberikanmu tubuh ini pastilah memiliki suatu alasan hebat yang perlu kau cari tahu makna dan hikmahnya. Tugasmu sekarang sapulah air matamu. Gunakan setiap hadiah yang Tuhan berikan dan gunakan dengan potensi terbaikmu!

Kejarlah mimpimu sebagai seorang koki hebat yang membuka restorannya sendiri.

Hiduplah dengan caramu apapun yang orang lain katakan.

Jangan pernah menyerah berkat cibiran orang lain bahkan godaan di depan etalase toko. Tubuhmu takkan berubah sekalipun.

Belajarlah untuk menerima dan mencintai dirimu sendiri apa adanya. Bagaimana bisa kau mencintai dan menerima jodohmu dengan setulus hati bila nikmat Tuhan berupa fisik sehat saja tak pernah kau syukuri?

Sapu air matamu, Manis. Kau lebih hebat daripada semua hal yang orang lain pikirkan tentang dirimu di luar sana. Ingatlah, aku selalu ada di sisimu hingga Tuhan memanggil kita kembali dari arena bermain-Nya. Jangan bersedih karena itu bisa membuatku jauh lebih bersedih karena terus mengingat dirimu.

Terima kasih telah menggunakan diriku untuk mengejar semua mimpimu. Percayalah, semua yang kau lakukan sekarang akan menjadi buah dari kerja kerasmu di masa depan.

Teruntuk si bongsor yang selalu menangisi dirinya setiap saat,

Dirimu Sendiri

Teruntuk Si BongsorWhere stories live. Discover now