Pembunuh itu terbakar api hitam yang keluar dari pedang api yang muncul secara tiba tiba ditangan kaisar muda wang saat itu.
Saat membuka cadar yang dipakai sosok yang menurut pemikirannya adalah seorang pria, kaisar muda wang sangat terkejut.
Ternyata sosok dibalik baju serba hitam yang telah membunuh orang tuanya adalah seornag wanita dengan rambut putih seputih kapas dan kulit yang halus seperti batu pualam.

Persis seperti gadis mungil yang ia temukan disungai. Otak dan nuraninya berdebat hebat.
Kaisar muda wang lebih memilih membawa gadis itu ketepi sungai.
Ia tak ingin melihat gadis itu mati tenggelam disungai apalagi hanya ia yang melihatnya. Ia pasti akan merasa sangat bersalah bila sampai ia menghilangkan nyawa seseorang yang tidak bersalah. Sama seperti apa yang diajarkan oleh kedua orang tuanya dulu.

Cup,

Kaisar wang berulang kali memberikan nafas buatan untuk gadis kecil itu setelah ia menekan pelan dadanya.

Uhuuk uhuuk

Guang an terbatuk, ia tersadar setelah mengeluarkan air dari paru parunya.
Ia perlahan membuka matanya dan berkedip beberapa kali.
Awalnya buram semakin lama semakin jelas.
Netranya yang berwarna kecoklatan langsung bersibobrok dengan netra hitam kelam milik seseorang yang ada dihadapannya.

Guang an langsung duduk dan dahinya membentur dagu pria yang telah menyelamatkan dari aliran deras sungai yang menyeretnya.

Akh..

"siapa kau?"
Kaisar wang menatap tajam gadis manis yang ada didepannya.

"saya guang an, tuan..
Oh ya terimakasih telah menyelamatkan saya.."
Guang an sedang mengelus dahinya berulang kali. Tak disangka ternyata rahang pria didepannya sangat keras hingga membuatnya merasa sakit karena terbentur tadi.

"lain kali kalo mau mati jangan disungai.. Tusuk saja perutmu dengan pisau.."
Kaisar muda wang langsung berdiri dan melepas kekangan kudanya. Jujur ini adalah kalimat terpanjang yang baru pertama kali ia ucapkan setelah insiden mengerikan itu.

"hah?"
Guang an terbengong. Apakah ia barusaja dikira mau bunuh diri?
Tentu saja ia tak terima pria itu menuduh seenaknya.

"kau tuli?"
Kaisar muda wang menaiki kudanya.

"tunggu dulu.. Aku tak mau bunuh diri..
Aku dijatuhkan ke sungai ini.."
Guang an buru buru berdiri dan menghadang kepergian pria yang telah menolongnya.

"itu sama saja.. Sekarang menyingkirlah..!"
Kaisar muda wang mengibaskan tangannya sebagai isyarat agar guang an minggir dari jalannya.
Guang an perlahan meminggirkan tubuhnya dari depan kuda pria yang menolongnya.

"siapa nama anda tuan..?"
Mendapat kesempatan untuk pergi kaisar muda wang segera memacu kudanya cepat. Entah mengapa ia ingin gadis bernama guang an itu tau namanya.

"waaaang xiaohuiiii.."
Kaisar wang berteriak sambil memacu kudanya secepat mungkin.

Guang an yang menatap punggung kaisar muda wang terkejut, iabaru sadar kalau rambut pria yang baru saja menolongnya juga berwarna putih. Wajahnya tampan dengan keahlian berkuda yang sangat baik. Jujur meskipun ia sempat kaget saat ditatap tajam oleh kaisar muda wang tapi kepeduliannya itu sudah membuatnya tertarik.

Di tengah hutan, kaisar muda wang terus memacu kudanya cepat hingga tanpa sadar ia sudah berada di depan gerbang istana kerajaan haocun.
Ia berhenti tepat di depan gerbang.

Greeeeeeek

Gerbang kayu besar yang menutup istana terbuka, tapi kaisar muda wang masih tetap terdiam didepan gerbang.
Wajahnya yang datar dan tak berekspresi membuat para penjaga terlihat kebingungan. Beberapa diantara mereka memutuskan untuk memanggil panglima gaozhan untuk berbicara pada kaisar muda mereka.

I'm Empress of Kaisar Wang [END]Where stories live. Discover now