buat readers yang udah nungguin sequel dari My Little Empress Xia..
Enjoy The Story, Guys..
Di sebuah rumah kecil yang terletak di pinggiran hutan terdengar erangan tertahan seorang wanita.
Ia tengah berjuang sendirian melahirkan janin yang ada dipe...
"selamat yang mulia... Anda mendapatkan rusa yang berukuran lebih besar dari perburuan terakhir kita.." Panglima Gaozhan, panglima yang terpilih menjadi orang kepercayaan kaisar wang. Mereka telah berteman lama sejak dibangku sekolahan. Keduanya memang memiliki skill bermain pedang hampir sama. Sama sama tak mau mengalah dan selalu berakhir seri dalam setiap pertandingan.
"Bawa rusa itu ke istana.. Aku ingin sendiri.."
"mau saya temani yang mulia..?"
"kau punya telinga? Atau mau kuputus?"
"baik yang mulia.. Saya akan kembali.." Panglima gaozhan hendak kembali ke istana sambil membawa rusa besar hasil buruan kaisar wang.
"yang mulia.. Anda terlalu dingin dan kaku... Makanya semua wanita takut pada anda.." Panglima gaozhan bergumam sambil menata rusa di atas gerobak yang di sambungkan dengan kudanya.
Sraaaats..
Sebuah panah meluncur tepat di samping telinganya. Mungkin hanya bejarak beberapa centi saja.
Deg,
Panglian gaozhan terkejut, ia lantas menoleh dan tersenyum kearah kawannya sejak kecil yang dulunya riang telah berubah menjadi es batu yang keras dan tak tersentuh. Ia melihat kaisar wang yang menatapnya dingin, datar dan tak berekspresi sama sekali. Sambil membawa busur panah ditangannya.
"ampun yang mulia.. Saya akan segera pulang.." Panglima gaozhan buru buru memacu kudanya dan segera meninggalkan kaisar muda yang dingin itu sendirian dihutan yang lebat dan rimbun itu.
Kaisar wang berjalan perlahan melewati rimbunnya hutan. Ia menemukan sebuah sungai cukup dalam dan beraliran cukup deras. Ia duduk disebuah batu besar yang berada ditepi sungai yang melintasi hutan itu.
"tolommmpphh..." Terdengar suara seseorang berteriak dari kejauhan. Kaisr wang menolehkan kepalanya kekanan ke kiri mencari sumber suara itu.
Tak lama ia melihat sesosok tubuh mungil yang mengambang ditengah sungai. Tubuh mungil itu tertambat pada sebuah batu besar ditepi sungai. Kaisar segera melihatnya.
"putih..?" Kaisar wnag terkejut saat melihat kalau sosok tubuh yang mengambang itu adalah seorang gadis dengan rambut putih panjang yang tampak melambai lambai didalam air. Wajah gadis itu pucat. Tapi dadanya masih bergerak naik turun berarti gadis itu hanya pingsan.
Haruskah aku menolongnya? Tapi rambutnya? Tapi bila aku tak menolongnya gadis itu pasti akan mati kedinginan dan tenggelam... Batin kaisar wang terus berkelahi dengan logikanya yang mengingatkannya pada masa lalu yang menyakitkan baginya.
Iya memang, tak ada yang tau sebuah rahasia besar yang telah ia sembunyikan dari semua orang. Termasuk panglima shen dan juga paman ryu, kedua sahabat ayahandanya itu tak ada yang tau siapa pembunuh asli dari kaisar zhao dan permaisuri xia. Hanya kaisar muda wang yang tau. Dan ia langsung mengeksekusi pembunuh itu ditempat.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.