Seulgi kembali tertunduk. Kepalanya pusing. Pengaruh alkohol memang buruk untuk kesadarannya. Tapi dia harus tetap bisa mengontrol dirinya, meski dia akui jika ciuman panas itu membuatnya gila. Rasanya munafik jika dia tidak merasakan hal yang sama dengan yang Taehyung rasakan padanya.

Tapi.. ini semua tentang Seokjin. Dia tidak ingin ciuman itu sebagai pelampiasannya terhadap sikap Seokjin padanya.

Seulgi pun memilih berdiri untuk beranjak dari tempatnya, namun sebelum itu Taehyung dengan cepat menahan salah satu lengan gadis itu. Taehyung tahu jika Seulgi pasti akan meninggalkannya.

Dug!!

Dengan gerakkan cepat Taehyung membawa Seulgi kepangkuannya.

"Taehyung..."

Taehyung mengunci pergerakkan Seulgi yang duduk tidak tenang diatas kedua pahanya.

"Jika penolakan yang ingin kamu sampaikan. Berarti aku hanya punya malam ini untuk meyakinkan" ucap Taehyung kedua matanya tidak lepas menatap balik sorot gadis bermata monolid itu.

Disini Seokjin, duduk diam di hadapan Sooyoung yang belum juga sadarkan diri sejak 2 jam lalu dokter selesai menanganinya.

Gadis park itu ditemukan tidak sadarkan diri oleh asisten pribadi Seokjin dikamarnya.

"Istri anda mengalami despresi. Setelah kami cek, ternyata dia rutin meminum obat penenang. Yang memang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu yang sedang mengandung. Dan kali ini istri anda ditemukan tidak sadarkan diri setelah mengonsumsi obat dengan dosis yang banyak"

Seokjin hanya diam sambil terus mendengar ucapan dokter yang baru saja menangani sooyoung.

Jujur saja saat ini dia merasa bersalah. Bagaimanapun dia sudah berjanji untuk bertanggungjawab atas Sooyoung dan janinnya.

"Aku hanya dokter. Mungkin kalau aku bicara terlalu banyak aku akan sok ikut campur di rumah tangga kalian"

Seokjin menaikkan tatapannya.

"Seburuk apapun masalah kalian. Hanya kalian yang bisa menyelesaikannya. Maksud ku... setidaknya pasti ada jalan keluar. Nyonya Sooyoung sangat despresi. Dan mungkim tahap itu akan terus membuatnya sulit. Jika terus seperti ini maka nyawa janin bisa saja terancam"

"...."

Seokjin menaikkan pandangannya. Ditatapnya kembali sooyoung yang terbaring lemah dihadapannya.

Mendengar penjelasan dan kemungkinan yang dokter sampaikan padanya, dia kembali menghakimi dirinya kalau memang ini semua adalah salahnya.

Seokjin tidak mengerti bagaimana semua ini bisa terjadi. Hanya karena perjanjian konyol yang memang seharusnya dengan tegas dia tolak.

Tapi nyatanya dia takut hanya karena ancaman yang menurutnya bisa dia selesaikan masalahnya dengan baik.

Seokjin tertunduk. Segala penyesalan memang akan dia terima di akhir. Dan semua tidak sesuai dengan semua yang sudah dia harapkan.

"Bagaimanapun anak yang sooyoung kandung itu adalah anakmu. Terlepas dari aku yang menginginkannya"

Kedua tangan Seokjin mengepal sangat kuat. Hingga urat tangannya tergambar dengan jelas.

"Sial kau Sungjae.." kesal Seokjin. Pria itu nyaris berteriak jika detik itu juga dia tidak ingat jika saat ini dihadapannya sedang terbaring lemah Sooyoung.

Seokjin pun kembali tertunduk putus asa. Mengusap gusar wajah tampannya yang tampak sangat berantakkan.

Semua akan baik-baik saja jika sejak awal dia tidak memaksa dirinya sendiri.

Seulgi bergerak dalam tidurnya. Membuat Taehyung yang sejak tadi hanya diam memperhatikannya tersenyum simpul.

Malam ini ditempat tidur besar berseprai putih milik gadis Kang itu. Taehyung menyaksikan sendiri bagaimana sesungguhnya malaikat tak bersayap tidur.

Cantik.

Damai.

Dan lucu.

Berada didalam selimut tebal yang sama. Dengan tubuh yang berada di pelukannya. Yang memang sudah menjadi keinginan Taehyung sejak lama.

Srek!!

Taehyung tertegun saat Seulgi kembali bergerak dalam tidurnya. Seperti mencari posisi ternyamannya, gadis itu semakin membuat Taehyung tampak senang saat tubuh gadis itu terus condong kearahnya.

Taehyung pun semakin leluasa memeluk tubuh Seulgi yang terasa begitu pas untuk dirinya peluk. Seperti Tuhan memang sudah men-takdirkan lengannya untuk memeluk tubuh gadis Kang itu. Ditambah lagi dengan kulit mereka yang saling bersentuhan, perasaan Taehyung semakin luar biasa.

Awalnya Taehyung mencari tahu alamat apartemen Seulgi yang memang tidak terlalu sulit untuk dia tahu dimana gadis itu tinggal. Selain itu, sebenarnya dia sudah pernah ke apartemen dan bertanya dimana lantai unit Seulgi. Lalu selanjutnya Taehyung hanya perlu mengetahui nomor unit gadis itu. 

Singkat cerita Taehyung datang untuk bercerita tentang hari ini yang begitu membingungkan baginya. Tentang ayahnya yang tiba-tiba setuju dengan rencana neneknya yang akan menjodohkannya.

Tapi semua hilang begitu saja saat ternyata gadis Kang itu lebih dulu menampakkan masalahnya yang sangat mudah terlihat dari mimik wajah manis itu.

Seperti yang Taehyung perkirakan sebelumnya, jika kedatangannya adalah diwaktu yang tepat.

Satu tangan Taehyung yang bebas naik mengelus sisi wajah Seulgi dengan jemarinya.

"Tidur yang nyeyak.

...... aku mencintaimu...." ucap Taehyung lalu mengecup lamat kening Seulgi.

see yu luv ●






Hy.. aku rindu aku.
Eh.. rindu kalian maksud nya..

Byebye

[02] BEST PART . . (VSEUL)Where stories live. Discover now