Ia mengenali kamar itu, ya tentu saja. Pernah menjadi suami dan istri dengan Rafael tentunya ia pernah memasuki ruang terpribadi pria itu, meski pada akhirnya ia di usir karena sejak mereka menikah mereka memang tinggal di kamar yang terpisah.

Ia tidak pernah menyangka dalam kehidupannya ini ia bisa kembali memasuki tempat yang dulu sangat ingin ia masuki tanpa harus bersusah payah. Ia tak pernah mengira bahwa Rafael sendirilah yang akan membawanya ke dalam sana. Setaunya bahkan pelayan pun yang di ijinkan membereskan dan membersihkan kamar ini hanya kepala pelayan saja, itu pun yang sudah sangat di percaya dan hanya  seminggu sekali.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan di pintu. "Ya masuklah." Seorang wanita paruh baya yang Angella ketahui dari ingatan kehidupan masa lalunya yang merupakan seorang kepala pelayan memasuki kamar.

"Saya di minta tuan muda melayani semua yang nona butuhkan." Ucapnya dengan nada sopan. Dari awal hingga akhir pelayan tersebut tak pernah mengangkat kepalanya untuk memandang Angella.

Bukannya ia tidak ingin melihat wanita seperti apakah yang mampu membuat tuan mudanya melanggar ruang privasi pribadinya. Ia hanya tidak berani, sebagai seorang pelayan senior ia tau tatakrama bahwa seorang pelayan harus tau batasannya mana  yang boleh dan tak boleh dilakukan.

"Aku ingin membersihkan tubuhku. Tolong siapkan pakaian." Pinta Angella dengan nada halus.

"Baik nona."

Setelah itu pelayan tersebut keluar dari kamar dan kembali dengan set pakaian lengkap untuk Angella.

Angella mengucapkan terimakasih sebelum memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

❤ ❤

Selesai membersihkan diri dan berpakaian kini Angella mengikuti sang pelayan yang memimpinnya menuju tempat Rafael berada.

Sepanjang perjalanan jika mereka berpapasan dengan para pelayan mereka akan membungkuk memberi hormat sampai siulet Angella tak lagi terlihat.

Mereka saling berbisik dan bergosip di antara mereka sendiri saling menebak kiranya siapa gadis cantik yang di bawa pulang oleh tuan muda mereka. Mungkinkah nyonya masa depan mereka?

Dalam sejarah ini adalah pertama kalinya seorang Rafael membawa pulang seorang gadis ke rumah, jadi tak heran jika menimbulkan keributan. Kabar pun segera sampai ke telinga kedua orang tua Rafael yang saat ini tengah berada di luar negeri.

Angella berhenti di hadapan sepasang pintu jati yang di ukir dengan ukiran unik. Si pelayan mempersilahkannya masuk dan membukakan pintu.

"Terimakasih." Ucap Angella yang di tanggapi anggukan ringan serta senyum oleh pelayan yang kini telah nenutup pintu di belakangnya.

Begitu pintu tertutup pelayan tersebut pergi untuk kembali meneruskan tugasnya yang sempat tertunda.

Sebenarnya sedari tadi ia merasa cukup aneh dengan gadis yang di bawa tuan mudanya itu. Bukan soal penampilan karena Angella tak di ragukan lagi cantik, dan bersikap ramah meski terhadap pelayan sekali pun.

Yang aneh adalah prilaku Angella yang tidak tampak seperti berada di tempat asing. Meski ia selalu menunduk dan berada di belakang ia perhatikan Angella tampak cukup familiar dengan tata letak dan sudut-sudut di rumah megah ini.

Awal bekerja di rumah besar ini dulu ia pernah beberapa kali ke sasar dan bingung karena memang rumah ini bukan hanya besar tapi di disign berlorong dan berkelok-kelok.

My Angel Is My Beautiful Devil - Sudah TerbitDonde viven las historias. Descúbrelo ahora