Ketika anak X1 bisa jadi apa aja
I don't know, i'll continue to write this book or not after i hear the breaking news.
Guys I'am so sorry for slow update and thank you for reading my book
- Murni Ide Penulis -
❤
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
As adik kelas Happy reading
25.10.2019
“Lihat deh adkel itu, gila gemesin banget!.” Aku tersenyum melihat yuna yang heboh melihat kumpulan adik kelas yang sedang duduk di salah satu bangku yang ada di kantin.
“Sana deketin, minta kontaknya kalau perlu.” Celetuk hyemi
“Eh eh, liat deh adik kelas yang lempem itu, lagi liatin lu tuh.” Bahuku di senggol oleh yuna membuatku menoleh ke kumpulan adik kelas itu, benar saja adkel itu menatapku sebentar lalu mengalihkan pandangannya.
“Kayaknya si temen kita ada yang naksir nih.” Ejek hyemi
Aku mendengus, “Sembarangan kalau ngomong, udah ah gua mau balik kelas ni, ikut ga?.” Ucapku sambil beranjak.
Aku dan kedua sahabatku pergi dari kantin, namun saat lewat di meja kumpulan adkel tadi mereka heboh dan menyenggol pundak temannya yang bermuka datar tadi. Aku menatap mereka sekilas lalu berjalan keluar kantin, namun sebuah teriakan mampu membuatku terdiam dan menunduk malu.
“Kakak yang bertiga yang berdiri di tengah, yang baru keluar kantin. Kak temen ku Junho suka sama kakak anak 1 – 3 kak!.”
Aku segera berjalan cepat, yuna dan hyemi sedari tadi mengolok ku karna ucapan adkel tadi. “Cie tu kan bener kata gua, dia suka sama lo tahu!.” Celetuk hyemi
“Udahlah, gausah dibahas. Lagian gua ga doyan brondong.” Jawabku dan berlari kecil dan langsung masuk ke kelas, mengabaikan yuna dan hyemi yang berteriak memanggil namaku.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah kejadian di kantin beberapa hari lalu, setiap aku lewat di depan geromobolan adkel kemarin mereka akan selalu heboh dan akan selalu menyebut nama ‘junho’ adkel yang katanya menyukaiku, entah aku harus percaya atau tidak, masalahnya wajahnya itu kelewat datar tak bereaksi sama sekali.
Dan ku rasa semua penduduk sekolah tahu perihal adkel yang menyukaiku itu. Karna bukan hanya saat lewat di depan gerombolan adkel itu bahkan saat aku berpapasan dengan junho di koridor pun pasti ada saja yang menyahut.
