"Sudah, sudah, yang penting dari kalian tak ada yang terluka serius" lerai Jisoo yang merasa terganggu dengan keributan yang Tzuyu ciptakan dibengkel nya, si pemuda duduk dengan wajah cemberut menunggu motornya diperbaiki, sementara Jisoo pergi membeli sparepart yang dia butuhkan.

Dan tugas Lim selesai, dia mendekat pada Tzuyu yang wajah nya masih terlihat kesal.

"Sudah, minum dulu" Lim menyodorkan minuman dingin pada si pemuda dan Tzuyu.

"Lain kali lebih hati-hati ne" pesan Lim.

"Ya hyung, kenalkan, namaku Jaemin, aku tetangga nya Tzuyu noona" jawab si pemuda yang menerima minuman dari tangan Lim.

Dan lagi, Tzuyu datang untuk service motor dan Lim yang mengantar nya ke pabrik, lalu sore nya Lim menjemput lagi ke tempat kerja Tzuyu.

Sang gadis mengerutkan kening nya, dia curiga karena ini bukan jalan menuju ke bengkel ataupun ke kontrakan nya, tapi Tzuyu tak bertanya, dia tetap diam diatas motornya, Lim membawa sang gadis ke sebuah warung tenda.

"Aku lapar, kita makan dulu ya" Lim beralasan, Tzuyu mengangguk dan selama makan sang gadis terus melirik pada Lim, menebak apa yang Lim rencanakan, dan saat diparkiran, mereka hendak pulang, Tzuyu sudah lebih dulu duduk diatas motor nya sambil bermain ponsel, Lim menghampiri, dia datang belakangan karena harus menyelesaikan tagihan makan mereka.

"Tzuyu" panggil Lim, yang dipanggil mendongak menatap Lim.

"Ya oppa?" Jawab Tzuyu, wajah penasaran nya membuat Lim rasa nya ingin mencubit pipi sang gadis.

"Ayo kita pacaran" ucap Lim tanpa ragu, sesaat Tzuyu malah tertawa salah tingkah sambil menutup mulutnya dengan tangan kanan.

"Aku menyukaimu, entah sejak kapan aku tak tahu pasti, yang jelas, hati ini ingin selalu dekat denganmu" lanjut Lim, sang gadis tersenyum.

"Ayo kita pulang oppa" ajaknya membuat Lim kecewa karena Tzuyu menolaknya secara halus, Lim menurut, dia segera menempatkan tubuhnya di depan Tzuyu lalu mengendarai motornya.

Dan sang gadis, dia mengubah posisi duduknya, jadi menempel ke punggung Lim dan melingkarkan kedua tangan nya dipinggang sang pria yang jantungnya berdetak kencang merasakan dua benda empuk menekan punggung nya, senyum Tzuyu mengembang.

"Yaa, aku mau jadi kekasih oppa" bisiknya menggoda ditelinga kanan Lim, wajah muram nya berubah cepat begitu mendengar jawaban sang gadis.

Sabtu adalah hari libur bagi Tzuyu, jadi dia datang ke bengkel Lim untuk menemani sang kekasih, siang nya Jaemin menyusul, masih dengan seragam sekolahnya, dia nampak bercanda dengan Tzuyu di bangku bengkel, Lim sedang sibuk.

Malam nya.

"Hyung tidak keluar dengan Jennie?" Tanya Lim sebelum bengkel tutup, Jisoo menggeleng.

"Aku bawa motor mu ya?" Ijin Lim.

"Bawa saja" jawab Jisoo santai

Lim pun membawa motor milik Jisoo untuk menjemput Tzuyu dan mengajaknya berkencan, rencana nya mereka akan menonton.

Saat hendak memesan ticket nonton, tiba-tiba datang seorang pemuda yang sangat Lim kenal, dia tertawa lebar seperti tak bersalah.

"Jaemin" sapa Lim acuh

"Iya hyung, biar aku yang pesan ticket" Jaemin terkekeh lalu menengadahkan tangan nya pada Lim, meminta uang ticket, mereka nonton bertiga dengan posisi Tzuyu di tengah dan Lim disebelah kanan nya.

Sepanjang malam itu, Jaemin terus menguntit kemanapun Lim dan Tzuyu pergi, Lim menghela nafas lelah, tapi tak ada yang bisa dia lakukan, dan Tzuyu sepertinya juga tidak masalah dengan itu karena Jaemin begitu pandai melempar candaan.

Dan kejadian seperti itu terus terulang setiap Lim dan Tzuyu berkencan.

"Kamu tak curiga dengan kehadiran Jaemin disekitarmu setiap ada Tzuyu juga disana Lim?" Tanya Sinb pada Lim yang sedang meminum es teh bikinan ibu nya.

"Meski berkencan dihutan sekalipun, jika itu aku, tak pernah rasanya terpikirkan untuk membawa obat nyamuk" sarkas Seulgi, Lin diam, dia tak ambil pusing dengan kecurigaan sahabatnya.

Saat Lim pulang dari bengkel, dia memutuskan untuk membeli minuman di mini market yang dia lewati, dia belum memutuskan apa yang akan dia beli, karena Lim malah sibuk menatap keluar jendela kaca yang memperlihatkan sepasang kekasih sedang bertengkar.

Lim kembali melangkahkan kaki nya, sampai dia melihat sebuah motor matic putih mendahuluinya, Lim hanya melirik pada pengendara motor yang tak lain adalah Tzuyu dan Jaemin, hoodie yang dipakai oleh Lim membuat fisiknya tak dikenali oleh sang kekasih, dia mengurungkan niatnya untuk pulang ke rumah, Lim memilih untuk mengunjungi Tzuyu di kontrakan nya.

Tak ada yang mencurigakan, Tzuyu bersantai sendiri di depan tv tanpa ada Jaemin.

"Aku percaya pada kekasih ku" gumam Lim dalam hati.

"Oppa" Tzuyu terkejut dengan kedatangan Lim diambang pintu ruang tamu rumah nya, dia berdiri menyambut kekasih hatinya lalu mengajaknya masuk, Lim tersenyum senang dengan sambutan Tzuyu.

Tzuyu melempar tubuh kurus Lim ke sofa, keduanya sama-sama terkikik dengan tingkah konyol Tzuyu, sang gadis merangkak naik keatas pangkuan Lim, menghadap sang pria.

"Aku rindu oppa" ucap nya menatap kedua mata Lim dan tersenyum simpul, sang pria hanya tersenyum, Tzuyu menjatuhkan dagunya di bahu kanan Lim, dengan kedua lengan nya melingkar erat dileher sang pria, Tzuyu tak tahu, pelukan eratnya membuat dada mereka saling menekan, ini menimbulkan gejolak dibawah pinggang Lim, sementara Tzuyu sibuk mengendus leher dan tengkuk Lim.

"Oppa"

"Hm?"

"Sepertinya aku menduduki sesuatu"

Glek

Lim menelan ludahnya, mendengar pengakuan Tzuyu, karena milik Lim memang menegang di bawah sana.

Kepalang tanggung, Lim memasuk kan kedua tangan nya kedalam baju Tzuyu, meraba punggung mulus kekasihnya itu, sabg gadis tercengkit merasakan sapuan telapak tangan halus dikulit punggung nya, dia menarik kepalanya menjauh dari leher Lim, lalu menatap sendu pada mata coklat Lim, Tzuyu menggigit bibir bawahnya begitu tangan Lim sudah merayap ke sisi depan tubuhnya, nafasnya mulai tak beraturan saat merasakan remasan lembut pada payudaranya yang sudah tak terbungkus oleh bra.

"O-oppa" shara Tzuyu mulai serak karena terangsang, dan pergulatan pun terjadi, dua orang dewasa berlainan jenis itupun saling menyentuh, melumat, menghisap untuk memberi rangsangan pada pasangan.

Jleb

"Aaahhh. . . " Tzuyu mendesah nikmat saat ada benda tumpul memasuki daerah pribadinya tanpa halangan suatu apapun, dan setelahnya, suara decapan, lenguhan, desahan dan rintihan pun terdengar memenuhi ruang tamu di rumah kontrakan Tzuyu.

Dua jam kemudian.

"Oppa, maafkan aku" Tzuyu menunduk takut sambil menutup daerah pribadinya dengan kedua tangan nya, Lim memakai celana jeans pendeknya sambil menatap hangat pada sang gadis.

"Tak ada yang perlu di maafkan" jawab Lim setenang mungkin.

"Aku merasa bersalah karena dari awal tak mengatakan bahwa oppa bukanlah yang pertama" sesal Tzuyu

"Aku tak menuntut untuk mrnjadi yang pertama, yang penting, aku adalah yang utama untukmu" ucap Lim lalu mengecup kening kekasih nya sebelum pulang.

#TBC


Chap terakhir mau di up jam 9 mlm nanti, apa besok jam 6??

Penipu HatiWhere stories live. Discover now