One

1.8K 105 85
                                    

Lim sedang bersantai di bengkel Jisoo sahabatnya, tempat itu berada tepat di tepi jalan utama yang padat, bengkel yang sebenarnya adalah milik Jenno sepupunya.

Si empu nya bengkel sedang sibuk dengan pelanggan nya yang lain, lalu ada seorang wanita muda datang dengan motor matic nya berwarna putih.

"Oppa" panggil nya pada Jisoo.

"Ya Tzuyu, ada yang bisa oppa bantu?" Tanya Jisoo berdiri masih dengan memegang kunci pas ditangan kanan nya, dan kain kumal ditangan kiri nya, wearpack berwarna hijau yang dia pakai sudah berubah warna agak kehitaman karena terkena oli, Lim yang sedang duduk diatas jok mobil bekas di samping bengkel hanya bisa diam, menatap intens pada wajah ayu yang mampu menyita perhatian nya, kaleng minuman yang baru saja dia buka pun terabaikan dalam genggaman, melirik dingin pada gadis tinggi semapai yang berada tak kurang 5 meter dari tempat Lim duduk.

"Biasa oppa, service bulanan dan ganti oli" jawab Tzuyu tersenyum pada Jisoo.

"Okey, kamu ambil setelah pulang kerja kan?" Tanya Jisoo

"Iya oppa, tapi oppa antar aku ke tempat kerja ya?" Pinta Tzuyu tak enak.

"Lim, antar Tzuyu ke Samkyung Tekstil ne, sekalian kamu coba motornya, bagian mana yang bermasalah" perintah Jisoo seolah Lim adalah anak buah nya.

"Ck" Lim berdecak kesal, dia berdiri dengan wajah datar nya, melewati sang gadis begitu saja.

"Oppa" Tzuyu seolah takut, enggan dan tak mau diantar oleh Lim.

"Sudah tak apa-apa, dia tak semenaktkan itu" Jisoo meyakinkan Tzuyu yang kemudian mengikuti Lim dengan suasana canggung, naik ke boncengan motornya dengan memberi jarak yang sedikit lebar, dia benar-benar tak enak, takut dan malu pada pria yang belum di kenalnya itu, dalam hati dia Tzuyu merutuki Jisoo oppa yang tak mau mengantar nya.

Bagi Tzuyu 10 menit perjalanan menuju pabrik tempat dia bekerja, rasanya seperti 10 jam, sangat lama, semua effect dari dia yang dibonceng oleh Lim.

Sampai di pabrik, Tzuyu turun dari boncengan dengan tergesa.

"Trima kasih oppa" ucap nya sambil membungkuk, Lim tak merespon, dia memutar motor nya lalu pergi begitu saja, Tzuyu mendesah lega begitu Lim sudah pergi dari hadapan nya.

Sampai di bengkel Lim langsung menegak habis minuman kaleng nya, rasa tegang dan grogi membuat merasa kehausan.

"Bongkar Lim, dari pada nunggu besok, lebih baik kamu mulai bekerja dari sekarang saja" kekeh Jisoo senang berhasil mengerjai Lim.

"Tzuyu cantik ya Lim?" Goda Jisoo, mereka sibuk dengan kerjaan maing-masing sambil mengobrol.

"Oh, nama nya Tzuyu" jawab Lim.

"Coba dekati, mungkin cocok denganmu" lanjut Jisoo lagi

"Baru juga bertemu sekali Hyung" sahut Lim.

"Jangan lama-lama, dia cantik, lugu, bisa jadi besok sudah diambil orang" ujar Jisoo, sebulan bisa lebih dari 2x Tzuyu datang ke bengkel, entah karena motor nya atau mengantar teman nya.

"Lain kali lihat-lihat kalau mau nyeberang, jalanan ramai main serobot saja, kebiasaan" omel Tzuyu pada sang sahabat sambil mendorong motornya.

"Tzuyu, ada apa?" Tanya Lim penasaran, menyambut kedatangan gadis yang sudah dia kenal lebih dari 2 bulan itu.

"Ini oppa, bocah ini terlalu sembrono dalam membawa motornya, dia tersenggol motor dari temanku di depan pabrik tadi" jelas Tzuyu sambil menunjuk kesal pada pria muda berseragam khas anak SMU.

"Noona, aku sudah meminta maaf kan" keluh si pemuda.

"Untung aku tak apa-apa, lain kali aku tak mau berangkat kerja denganmu lagi" ancam Tzuyu marah.

Penipu HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang