sekilas mimpi 3

Mulai dari awal
                                    

" Bagaimana pun, rumah dinda, masih kalah dengan rumah ibu, walaupun rumah ibu kecil, tapi sangat nyaman dan kekeluargaan, Dinda betah di sana " kata rowena sambil memegang wajah Bagas dan mengelus lembut wajah nya

" Aku rasa ..ini terakhir kalinya aku bisa memegang wajah kamu mas, " batin rowena pilu

" Hm .. lain kali mas ajak kamu ke sana lagi ya? " Janji Bagas sambil ikut mengelus wajah rowena dengan lembut dan mengagumi wajah cantik Rowena

" APA YANG KALIAN LAKUKAN ?! .. " tegur Romi tiba-tiba dengan wajah berang

" Papa ?! " Ucap rowena terkejut

" LEPASKAN TANGAN MU DARINYA MAHLUK HINA! " perintah Romi dengan bengis

" KAU TAK PANTAS MENYETUH WAJAH ANAKKU, APALAGI MEMASUKI RUMAHKU, PASTI KAU KAN YANG TELAH MEMBAWA KABUR ANAK KU TADI MALAM? " tuduh Romi

"Tunggu tuan, saya tak membawa kabur putri tuan, saya justru ingin memulangkan anak tuan" bela Bagas

" ALAH! KAMU BANYAK ALASAN, LALU? KENAPA KAMU MENYENTUH WAJAH NYA? KAU PIKIR AKU TAK TAU AKAL BUSUK MU SERTA PARA KAUM PRIBUMI SiALAN MU ITU? " tanyah Romi pongah

" Ti.. tidak tuan, saya bermaksud baik datang ke sini, selain mengantarkan anak tuan, saya juga berniat melamar anak tuan" jawab Bagas

" APA? KAU MAU MELAMAR PUTRIKU? " Seru seseorang yang datang saat mendengar keributan di ruang tamunya

" Apa kau tak sadar diri hah? Kau itu manusia hina dan rakyat biasa, tak sebanding dengan putriku," jawab orang itu tak kalah sadis

" Cukup ibu! Rowena mencintai nya! Tak bisakah Rowena bersama nya? " Sela rowena

" Heh? Kau tak ingat rowena, kau akan menikah dengan pangeran Goerge! Sadarlah dia tak sebanding dengan Goerge, mau di taruh di mana wajah mama ! Kalau kau bersama dia? " Jawab orang itu yang teryata adalah ibu rowena

Dan kejadian itu di lihat juga oleh keluarga boutier, dari atas tangga yang melihat Bagas dengan remeh

" Kau a*j*ng kampung! sebaiknya nya kamu kembali ke kelompok mu? Kau tak di terima di sini, kehadiran mu membuat rumah kami kotor" hina Romi lagi

Bagas yang sudah kalah malu dengan orang tua rowena hanya bisa terdiam bisu! Semustahil inikah hubungan mereka?

" Tidak mama, jika mama dan papa mengusir nya, Rowena akan ikut dengannya," Jawab Rowena lantang

" KAU? .. KAU SUDAH BERANI ROWENA ? "

PLAK !!! PLAK !!!

" PAPA ! " Seru rosela histeris sambil memeluk kakaknya yang terdapat bekas tamparan ayah nya sampai membuat ujung bibir Rowena berdarah

" Tuan? ..apa yang kau lakukan? Dia anakmu? " Bela Bagas sambil ikut memeluk Rowenna

" MENJAUHLAH ! KAU TAK PANTAS MENYENTUH NYA" sentak Romi sambil menarik Bagas keluar dari rumahnya seperti tawanan

" TIDAK ..papa jangan Papa! JANGAN! " halang Rowena yang memegang kaki ayahnya

Dengan tega, Romi menendang anaknya tersungkur sampai ke dinding rumahnya

" Auwh! " Ringis Rowena kesakitan

Sedangkan Bagas yang tak tinggal diam melihat rowena, berusaha melawan Romi yang menahannya

" Kau b*ji*Ng* keparat, enyahlah kau" dan Romi menyetak jatuh Bagas di halaman

" VIER ..!" panggil Romi lantang

" Ya Tuan " jawab vier sigap

" KAU URUS MANUSIA GILA ITU, KALAU PERLU PANGGIL BEBERAPA ANAK BUAHMU, PUKUL DIA SAMPAI BABAK BELUR, SAMPAI KAKINYA PATAH, AGAR DIA TAK BISA LAGI MASUK KE RUMAH KU!" perintah Romi keji

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang