sekilas mimpi 3

867 56 13
                                    

Hari ini ..
Rowena dan bagas, akan meminta izin, langsung ke pada orang tua Rowena

Hari ini, hubungan mereka di pertaruhkan,
Mereka berharap agar, kedua orang tua Rowena Sudi kiranya merestui hubungan Rowena dan juga Bagas,

Dengan berani!
Bagas sudah berdiri di depan rumah Rowena, yang terlihat sangat mewah dan juga Gothik, seperti rumah-rumah bangsawan Belanda pada umumnya

" Mas .. aku takut! " Kata Rowena, sambil menggenggam tangan Bagas erat,

" Jangan takut, ada mas di sini" jawab Bagas menenangkan dan membalas jalinan tangan Rowena tak kalah erat nya

Saat Bagas dan Rowena akan masuk ke dalam, seseorang mencegah mereka

" Nona? Anda sudah pulang? " Tanya vier, ajudan kepercayaan ayah Rowena

" Iya! Aku sudah pulang, papa di mana paman vier? " Tanya Rowena

" Di dalam nona, tapi anda bersama siapa? "

" Ini Bagas, calon suamiku, " jawab rowena dengan bahasanya

" Apa? Ta..tapi nona! se.. sebaiknya nona masuk sendiri dulu, atau papa nona akan marah besar, " halang vier dengan bahasanya

" Tidak, kami harus bertemu dengan papa! " Jawab rowena kukuh.

" Tapi tuan akan marah besar nona, sebaiknya nona cepat masuk saja ke dalam " kata vier dengan muka pucat pasi, karena nona nya telah membawa seorang pria pribumi

Ia takut tuan dan nyonya besarnya, nya akan mengamuk nantinya.

" Tidak apa apa paman, saya memang sengaja ingin bertemu dengan orang tua rowena " jawab Bagas tenang dengan bahasa Belanda yang lancar

Hal itu sontak membuat Rowena terkejut, karena setahunya Bagas tidak bisa berbahasa Belanda,
Dan tiba-tiba saja Bagas bisa menguasai bahasanya

" Ma_mas? Sejak kapan mas bisa berbahasa Belanda? " Tanya rowena

" Sudah satu tahun yang lalu, sudah! Kamu tenang saja, mas akan berbicara pada orang tua kamu " jawab Bagas dengan senyum jahil

" Tetap tidak bisa! Tuan sedang ada tamu, sebaiknya kamu kembali besok saja" kata vier

" Saya harus bertemu dengan nya sekarang! Ini sangat penting, dan untuk Rowena juga paman! " Jawab Bagas yang teguh pada pendirian nya

" Aku mohon paman! Aku sudah menganggap paman sebagai paman ku sendiri, biarkan Rowena dan Bagas bertemu dengan papa dan mama paman " ucap rowena memohon

Akhirnya dengan pasrah, vier mengijinkan mereka masuk ke dalam, bagaimana pun vier juga sudah menganggap Rowena sebagai keponakan nya. Dari kecil hingga remaja seperti sekarang vier selalu ada di samping nya

" Baiklah, kekasih mu ku izinkan untuk masuk, tapi paman tak bisa menolong mu di dalam, kalian harus menerima konsekuensi nya sendiri" jawab vier dengan pasrah

" Terimakasih paman ! " Ucap rowena sambil melompat memeluk vier

" rowena sayang paman" ucap Rowena dengan senang

" Paman lebih menyayangimu nak, pergilah .." kata vier, sambil membuka pintu masuk rumah megah tersebut

____________

Langkah demi langkah, Bagas yang melihat interior rumah rowena tak henti berdecak kagum, selain rumah Rowena sangat besar, setiap ruangan di penuhi oleh berbagai macam hiasan dinding yang menaungi rumah mereka, terlihat sangat mewah dan juga mahal pastinya

" Dinda.. rumah mu Sangat indah, tapi kenapa kamu sering kabur dari rumah mu? " Tanya Bagas

" Memang, rumah Dinda sangat mewah dan juga megah, tapi itu tak cukup mas, rumah Dinda selalu terlihat suram, kami jarang menghabiskan waktu bersama, papa dan mama sibuk dengan urusan mereka, dinda sangat kesepian.. " jawab Dinda dengan senyum miris

INDIGOWhere stories live. Discover now