1. Purnama Merindu

5.4K 200 14
                                    

TYPO MY TYPE_

Re-publis.

Aku meminta pada yang ada

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Aku meminta pada yang ada. Aku merindu pada yang kasih. Aku merayu padamu yang sudih merinduku.~Purnama Merindu

🌹🌹🌹

Pertama, sosoknya selalu bergentayangan dihidupnya. Memaksanya untuk mati karena kerinduan. Dunia benar-benar keras menamparnya saat itu, berulang ia mencoba mengungkap cintanya pada sang pujaan. Namun tolakan selalu melantun dari mulut si manis idamannya.

Oh Sehun, si idiot yang mencintai sosok tak sempurna Park Chanyeol. Rupanya bak dewa Yunani dengan kekayaan mungkin sama dengan si Karun. Namun, semua orang tahu bagaimana angkuh dan sombungnya pemuda itu. Itulah yang membuat sosoknya tak sempurna, terlebih  ekspresi merendahkan yang selalu pemuda itu tampilkan. Demi apapun cuma Sehun yang melakukan hal gila menganggap sosok Chanyeol cinta terakhirnya.

"Ini sudah tahun ke 8, Sehun. Apa kau tidak berniat beranjak dari dunia kelammu?" suara Baekhyun mengalun dalam pendengaran Sehun.

"Kau tahu bagaimana aku mencintainya..."

"Kau bodoh! Kau gila!"

Sehun hanya tersenyum mendengarkan umpatan sahabatnya itu. Ingatannya bermain ke masa lalu, membalik memori tentang ia yang paling tak seberuntung sahabat-sahabatnya.

"Dengarkan aku, aku yakin yang menginginkan Chanyeol adalah tubuhmu, bukan dirimu. Hatimu sudah melupakannya, tapi ragamu yang tak mau melepaskan pria sombong itu."

Sehun kembali tersenyum, memandang ke arah luar jendela menatap lalu lalang mesin-mesin lelah itu. "Bagiku hatiku yang tak pernah menghapusnya. Hatiku selalu memaksa hanya memikirkannya. Kau tahu Baek, mencintai Chanyeol itu mengagumkan..."

"Kau gila Sehun. Kau bahkan belum menemuinya lagi sejak kita tamat SMA." Baekhyun meminum jus stroberinya, berbicara dengan Sehun memerlukan banyak stok kesabaran.

"Aku menikmati rindu ini. Rasanya sangat bahagia jika dia menyapaku di dalam mimpi. Walau dalam mimpipun aku tidak ditakdirkan dengannya." Sehun menatap sahabatnya sambil tersenyum. "Aku bahagia saat mencintainya. Bahagia saat memikirkannya bahkan bertahan melawan jenuh untuknya."

"Sehun... apa kau tak lelah?"

Sesaat pemuda bersurai hitam itu terdiam. Ia menatap kopi hitamnya.

"Aku lelah... tapi aku tak mengerti, aku bahkan merindukan rasa sakit yang pernah dia beri dulu." Tangannya bermain pada bibir cangkir.

Song-Fic[CHANHUN]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora