Serim berjalan menuju balkon kamarnya malam ini. Kira kira sudah seminggu serim disibukkan oleh pekerjaan yang menumpuk
Serim menatap langit melihat bintang bintang yang berkilau di atas sana
"Rasi bintang orion mulai terlihat" Serim bergumam pada dirinya sendiri
"Aku ingin pergi menemuinya segera" Serim berkata lirih
Serim lalu mengeluarkan ponselnya dari saku celananya
Dia sedang menelfon seseorang. Seseorang yang mungkin bisa membantunya agar ia bisa menemui dia
"Halo?" sapa suara dari sebrang sana
"Halo, Jungmo?" Serim balas menyapa
"Ya? Ada apa?"
"Seminggu lagi aku ingin menemuinya, jadi gantikan aku di kantor"
"Berapa lama sampai kamu kembali lagi?"
"Entah, mungkin paling lama dua minggu? Aku juga tak tahu"
"Iyaa akan aku gantikan. Semoga cepat bertemu dengannya"
"Yeah.. Thanks, Jungmo"
Sambungan singkat itu lalu terputus
Serim melihat ke arah langit lagi yang terdapat bintang berkilau sangat indah
"Jadi ingin coklat panas" Serim keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk membuat segelas coklat panas
Setelah selesai ia kembali naik ke atas, ke kamarnya lebih tepatnya. Ia ingin menikmati malam ini dengan melihat bintang dan ditemani segelas coklat panas
"Aku merindukan mu" Serim duduk di kursi dekat pintu balkon lalu bergumam lirih masih dengan mata memandang bintang di langit
"Maaf karena aku belum kembali" Serim kembali bergumam
"Maaf karena membuat mu menunggu lama sekali" Serim berbicara pada dirinya sendiri
Serim lalu meminum coklat panasnya yang sekarang telah hangat sambil menikmati indahnya langit malam dan sapuan angin kecil di wajahnya
"Aku jadi ingat dulu. Dulu kamu yang selalu membuatkan ku coklat panas. Coklat panas buatan mu selalu menjadi yang paling enak bagi ku. Setelah itu kita duduk rerumputan sambil melihat bintang" Serim berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah pembatas balkon
Angin di tepi pembatas balkon lebih terasa menyejukkan. Ia jadi ingat masa kecilnya bersama dia.
Dimana Serim dan dia selalu menikmati angin malam bersama sambil meminum coklat panas
Serim bahkan ingat dulu dia membuat coklat panas yang terlalu panas hingga membuat lidah Serim melepuh
"Aku bahkan ingat apa bintang yang selalu kita nanti kedatangannya dan bila sudah datang setiap malam kita melihatnya" Serim menaruh kepalanya di atas tangan yang bertopang pada pembatas balkon
"Bintang rigel dan betelgeuse. Bintang kesukaan mu dan bintang kesukaan ku"
"Dan di sini ada betelgeuse yang tengah merindukan orionnya, rigel ku"
-------------
Selamat berpuasa bagi yang melakukan
YOU ARE READING
Orion « Serim x Allen »✔
Short Story[ COMPLETE ]✔ "Allen suka bintang apa di rasi bintang Orion?" "Allen suka bintang Rigel, karena bintang Rigel yang paling terang. Kalo Serim suka bintang apa?" "Serim lebih suka bintang betelgeuse" "Kenapa?" "Serim ndak tau. Serim cuma suka" "Serim...