Chapter 10 - Missing

Start from the beginning
                                        

"Tidak, A-Cheng tidak kemari?" Jawab Jiang Fengmian yang mendengar teriakan Lan Xichen, "Apakah terjadi sesuatu?"

"Aku-“ Lan Xichen terlihat takut, “A-Yin meninggalkan rumah dan dia juga meninggalkan surat cerai dan cincin pernikahan kami"

"Ya, tuhan apa yang sebenernya terjadi? Kenapa A-Cheng berbuat begitu?" Tanya Madam Yu binggung "A-Cheng anakku pergi kemana?"

"Xichen, jawab dengan jujur! Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Jiang Fengmian menatap sengit kearah Lan Xichen. “A-Cheng bukan seseorang yang bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu, apa kau melakukan sesuatu padanya?”

"Dia lelaki brengsek yang berselingkuh di belakang A-Cheng!" Suara Wei Wuxian menggema di kediaman keluarga Jiang.

Lan Xichen menatap kearah Wei Wuxian dan seorang wanita anggun ber-dress ungu muda berjalan kearah mereka bertiga. Lan Xichen mengenali wanita anggun tersebut, ia adalah kakak perempuan Jiang Cheng, Jiang Yanli.

"Apa maksudmu Wei Ying?" Madam Yu melotot marah kearah Lan Xichen, “Kau selingkuh, Xichen?”

"Ayah, ibu. Aku bisa jelask-"

Brak-

Jiang Fengmian mencengkram kuat kerah kemeja yang dipakai Lan Xichen dan mendorong tubuhnya dengan keras ke dinding.

“Apa yang kau lakukan pada anakku?” Jiang Fengmian menatap sengit Lan Xichen, cengkraman di kerah Lan Xichen menyebabkan dirinya kesusahan untuk bernapas. "Kau sudah mengucapkan janji pernikahan bersama A-Cheng untuk selalu setia kepadanya, serta berlutut pada langit dan bumi janjimu kepada dewa!" Lan Xichen mulai terbatuk, “Aku memberikan posisi Presdir di perusahaan Jiang, dan ini balasanmu?”

"Suamiku, tenanglah! Yang terpenting kita harus menemukan A-Cheng" Madam Yu menarik kuat tangan sang Suami. Lan Xichen yang terlepas dari cengkraman Jiang Fengmian, tubuhnya langsung merosot jatuh kelantai dan terbatuk keras.

"A-Cheng berkata padaku akan pergi dengan Jin Zixuan” kata Wei Wuxian.

"Yanli, hubungi Zixuan sekarang!”

"Baik, ayah" jawab Jiang Yanli sambil mengambil hpnya disaku dressnya.

Baru saja yanli menekan nomor telpon Jin Zixuan. Jin Zixuan telah lebih dahulu muncul dengan wajah memerah dan napas terengah sehabis berlari.

"Ayah! Ibu! A-Cheng di bawa orang dengan mobil van hitam!" Semua yang mendengar penuturan Jin Zixuan membeku.

"Zixuan, kau tidak salahkan?" Madam Yu bertanya dengan wajah pucat dan gemetar.

"Maafkan aku bu, aku tidak bisa menghentikan mereka! Salah satu orang yang membawa A-Cheng memiliki senjata api”

"Ya tuhan, A-Cheng!" Jiang Yanli jatuh merosot dan menangis. Jin Zixuan segera bergegas memeluk Jiang Yanli.

"Sayang tenanglah, kita akan menemukan A-Cheng" hibur Jin Zixuan sambil mendekap erat Jiang Yanli.

"Brengsek, kau mempermainkan perasaan A-Yin" maki Lan Xichen seraya menarik Jin Zixuan.

"Mempermainkan? Kau berbicara tentang dirimu sendiri, hah?" Tanya Jin Zixuan, Lan Xichen menggeram marah dan meninju Jin Zixuan.

"Lan Xichen, apa yang kau lakukan pada tunanganku? Lepaskan!" Teriak Jiang Yanli dan mendorong tubuh Lan Xichen menjauhi Jin Zixuan.

“Tunangan?” Lan Xichen terpaku menatap Jiang Yanli memeluk Jin Zixuan.

“Kalian berdua, bisakah kalian menjaga sikap dikediaman orang lain?” Jiang Fengmian menatap tajam kearah Lan Xichen dan Jin Zixuan. “A-Xian, ceritakan semua apa yang sebenarnya sedang terjadi!”

“Beberapa waktu yang lalu, A-Cheng bercerita padaku kalau Xichen-ge berselingkuh darinya. A-Cheng juga mengatakan ia melihat sendiri saat Xichen-ge melakukan hal yang intim dengan selingkuhannya, baik itu di kantor atau di sebuah cafe”

Mata Lan Xichen membulat mendengar perkataan Wei Wuxian. Lan Xichen menatap kearah Wei Wuxian yang ternyata sedang menatap tajam dirinya.

Jiang Fengmian memperhatikan Lan Xichen yang terlihat terpaku. Lalu mengalihkan perhatiannya kearah Jin Zixuan yang sedang diobati oleh Jiang Yanli.

“Kau sepertinya juga mengetahui hal ini. Jin Zixuan”

“Sebenarnya aku lebih dulu mengetahui hal ini, tepat sehari saat aku pulang dari luar negeri” Jin Zixuan mengusap pelan pipinya yang telah di obati oleh Jiang Yanli. “Hari itu, aku hampir menyerempet A-Cheng saat ia berlari dari gedung perusahaan Ayah. Pada hari itu juga A-Cheng menceritakan semuanya padaku, dan aku menawarkan bantuan padanya untuk membuktikan perselingkuhan Lan Xichen dengan Jin Guangyao”

“Jin Guangyao?” tanya Madam Yu.

“Adikku, anak haram ayahku”

.
.
.

Lan Xichen mengemudikan mobilnya, dia telah mencari Jiang Cheng kesemua tempat.

Setelah puas ia diamuk oleh Jiang Fengmian dan Madam Yu, Lan Xichen lebih memilih pergi mencari istrinya daripada menunggu di kediaman Jiang.

Selain tidak ingin hanya menunggu saja, Lan Xichen merasa tidak nyaman berada disana. Tatapan tajam yang diberikan oleh Wei Wuxian benar-benar membuatnya tidak berkutik, belum lagi perkataan pedas dari mertuanya semakin memperparah dirinya.

"A-Yin kau ada di mana?" Keluh Lan Xichen seraya menyandarkan kepalanya pada setir mobil, “Aku ingin mengatakan aku menyesal dan aku ingin mengatakan ayo kita mulai semuanya dari awal lagi"

Namun semua yang dikatakan Lan Xichen tidak akan pernah tersampaikan, ia terlambat. Benar-benar terlambat.

Terlambat menyadari ketulusan cinta istrinya, hal-hal manis yang diberikan dan dilakukannya istrinya, senyuman dan perkataan istrinya, sikap malu-malunya. Semuanya.

“A-Yin, aku mencintaimu!” isaknya.

.
.
.

"Sial" gumam Jiang Cheng saat dia membuka matanya dan mendapati dirinya terikat erat pada sebuah kursi di tempat gelap dan pengap. “Ini dimana?” sayup-sayup Jiang Cheng mengingat apa yang terjadi padanya tadi.

"Kau sudah bangun?" Jiang Cheng tersentak dan menatap lurus kedepan. Disana seseorang duduk didepannya dengan angkuh.

"Kau-"

Bersambung...

Pojok Author: jeng jeng aku update cepet! Kamis nanti bisa up bisa engga tergantung vote dan komen serta 🤣 oh buat kalian yang membaca fanfic ini terimakasih sudah membaca sudah vote dan sudah komen. Aku sangat senang membaca komentar kalian terimakasih juga untuk yang selalu memberi masukan dan penilaian. Kalian sangat membantu 😚😘 maaf karna fanfic ini belum menjadi lebih baik kami akan terus berusaha. Jgn lupa vote dan komen untuk menyemangati kami 😚😘

Pojok editor: "Terimakasih sudah membaca, editor ini siap ngemaso dan nyakitin hati demi bikin pembaca ff XiCheng ambyar"

I'm Not the Only One [XiCheng]Where stories live. Discover now