4. Jangan lupakan malam ini, baby

Start from the beginning
                                    

”Jadi, bibi tidak peduli dengan cinta?”

”Camelia, lihatlah hubungan rumah tangga kalian bersam Veter. Atas dasar cinta, namun akhirnya Veter berpaling darimu. Kau sendiri bahkan tidak memiliki daya untuk menyelamatkan harga dirimu sendiri.”

“Permisi, Nyonya, supir sudah tiba.” Ucap salah seorang asisten Annette.

”Terima kasih untuk bantuanmu, ini adalah contoh saling menguntungkan yang dimaksud. Jadi, tidak perlu terlalu kaku menjalani hidup ini, bye!” Annette pun pergi dari hadapan Camel.

Camel kembali ke ruang kerjanya dan seluruh tubuhnya seakan kehilangan daya.

”Ini bukan pertama bagiku, menerima segala hinaan seperti ini. Jadi, ini tidak akan melukaiku sama sekali..” gumam Camel, menahan rasa sesak di dadanya.

***

Di suatu malam...

Camelia disibukkan dengan projek terbarunya, dan akan segera meluncurkan fashion terbaru. Sehingga, peliknya kehidupan rumah tangga tak lagi Camel hiraukan.

Bzzzttt...

Karena sibuk, Camel menjawab begitu saja panggilan yang baru masuk ke ponselnya.

Lama tidak mendengar suaramu, baby,” ucap seseorang dari balik panggilan selular itu.

”Paman El,” ucap Camel memelankan suaranya, lalu perlahan menutup pintu ruang kerjanya pribadinya.

Mr. El: ”Aku merindukanmu, tidakkah kau sama?”

Camell: ”Mengapa paman begitu yakin mengenai hal itu? Hanya karena kita sudah menghabiskan waktu, bukan berarti..--”

Mr. El:Malam ini, bisakah kita bertemu, aku sungguh merindukanmu, Camelia..” suara Mr. El terdengar berat, seolah sedang menahan sesuatu.

Walau hanya dengan mendengarkan suara rayuan itu saja, perasaan di dalam diri Camell menjadi tak karuan. Aliran darah Camell seketika terasa panas.

Camell: “Aku tidak tahu ..” balas Camell ragu-ragu.

Mr. El:Pergilah dengan menggunakan taksi sampai ke titik kota, setelahnya aku sudah ada di sana dengan mobil hitam.”

Camell: ”Mengapa paman begitu yakin, aku akan datang?”

Mr. El: ”Karena aku sudah cukup mengenalmu sejak lama, meski kau tidak tahu. Jadi, tepat pukul sepuluh malam, aku sudah berada di titik pertemuan. Aku akan langsung menyambutmu, cepatlah karena aku sudah tidak sabar untuk memelukmu, baby..”

Camell benar-benar terdiam tak bersuara, dan seakan juga menanti malam ini.

Camell bahkan membersihkan diri di butik miliknya, yang tentu dilengkapi dengan fasilitas. Camell mengenakan celana dan mantel panjang, namun rupanya Camell juga membawa pakaian cadangan untuk berjaga-jaga.

Merias wajahnya dengan begitu cantik dan wangi. ”Sial, apakah aku seorang remaja kasmaran..” ucap Camell tersipu, namun perasaannya seolah kembali seperti saat pertama jatuh cinta pada seorang pria.

***

Malam pertemuan pun tiba, Camell melakukan seperti yang Mr. El katakan padanya.

Di dalam mobil Mr. El, Camell segera berganti mantel dan duduk bersandar.

“Mengapa duduk di kursi belakang, baby? Tidakkah aku seperti seorang supir pribadi sekarang?” ucap Mr. El dengan tersenyum sumringah.

“Aku cukup lelah, jadi aku akan beristirahat sejenak,” balas Camell. Mr. El pun membiarkannya.

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Where stories live. Discover now