Seharian di sekolah justru bikin Yohan sedih. Yuvin beberapa kali nanya ada apa tapi Yohan berusaha untuk ga berterus terang. Hangyul juga bolos sekolah dan sampe sekarang chat Yohan belum dibales.

Saat Yohan ingin memasukkan hp ke saku celana, tiba-tiba ada notif chat masuk. Itu dari Hangyul yang menyuruhnya untuk pergi ke gang belakang sekolah saat pulang nanti. Kayaknya ada hal penting yang mau Hangyul omongin.

Bener aja, sekarang Yohan menuju gang yang dimaksud. Dia keluar lewat pagar belakang karena jika lewat pagar depan pasti ketahuan pak supir.

"Hangyul?"

Hangyul langsung noleh dan berjalan cepat ke arah Yohan. Dipeluknya Yohan dengan erat, begitu erat sampe Yohan merasa tenggelam dipelukan hangat itu.

"Gue kangen banget sama lo."

Yohan ga bisa ngomong apa-apa. Jantungnya mulai berdegup kencang hingga Hangyul melepas pelukan itu dan menyerahkan helm untuk Yohan.

"Pake."

"Kita mau kemana?"

"Udah ikut aja," kata Hangyul sambil menaiki motornya.

Yohan pun nurut kemudian ikut naik ke motor Hangyul. Ada sedikit perasaan lega saat dirinya bertemu Hangyul. Yohan pikir Hangyul udah lupain dia. Selama perjalanan itu Yohan ga bicara apa-apa dan cuma meluk pinggang Hangyul dengan erat. Hal kecil seperti ini aja bisa bikin Yohan senyum. Ga terlambat kan kalo Yohan bilang dia juga kangen Hangyul?

Mereka berhenti di sebuah coffee shop yang tidak begitu ramai. Yohan pikir Hangyul mau ngajak ngopi ternyata begitu masuk Yohan diajak ke ruangan pemilik tempat itu.

"Kebiasaan ga ketuk pintu dulu," omel laki-laki itu yang ga ditanggepin sama Hangyul. Sekarang Hangyul malah duduk dengan santai di sofa.

"Sini duduk," kata Hangyul pada Yohan yang masih berdiri.

"Oh jadi ini yang namanya Kim Yohan?"

Yohan yang udah duduk cuma membungkuk sedikit kemudian natap Hangyul dengan bingung.

"Kenalin dia bang Lino, sepupu gue sekaligus yang punya coffee shop ini."

"Nama gue Lee Minho tapi biasa dipanggil Lino. Bukan Lee Minho yang main di BBF ya." Minho mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan ga lupa sedikit bercanda untuk mencairkan suasana.

"Kim Yohan."

Iya mereka jabat tangan sih cuma kok tangan Yohan ga dilepas-lepas ya?

"Ck kelamaan!" protes Hangyul sambil memisahkan tangan mereka.

"Santai aja sama gue ya. Anggep kakak sendiri," lanjut Minho diikuti cengirannya.

Yohan cuma mengangguk mengerti.

"Jadi bang, lo beneran ijinin kita tinggal di apartemen lo kan?" tanya Hangyul to the point.

Yohan langsung natap Hangyul penuh tanda tanya. "Kita? Maksud lo apa Gyul?"

"Gue udah denger semua dari Pak Shin. Lo ga jadi diadopsi dan kita bakal dipisahin. Gue ga mau itu terjadi makanya sekarang gue ngajak lo tinggal bareng."

"Iya bener. Kapan sih gue bohongin lo?" Minho senyum lalu kembali bicara, "Gue ga nyangka lo bisa sejauh ini berjuang buat Yohan. Gue penasaran ke depannya perubahan apa lagi yang bakal lo alami setelah kena masalah kayak gini."

Tunggu tunggu, jadi singkatnya Pak Shin udah tau dan bilang semua itu ke Hangyul. Hangyul yang ga terima dengan keputusan mamanya memilih untuk tinggal berdua sama Yohan. Minho yang mana punya apartemen ganggur ngasi mereka tinggal gratis di sana. Itu berarti mereka kabur dari rumah trus tinggal berdua?!

Shine on Me | yohangyul ✔Where stories live. Discover now