"Kang Minhee!"

"Ah, iya bu?" Tanya Minhee yang barusan terbangun dari lamunannya.

"Nilaimu kenapa menurun? Biasanya nilai kamu pasti diatas 85 dan sekarang kenapa nilai ulangan kamu 60?" Tanya guru yang merupakan wali kelas Minhee.

"M-Maaf bu" Minhee gak tau harus merespon apa, untuk guru-guru dan juga untuk kedua orang tuanya nanti.

Huft.. Minhee menghela napas sambil melirik ke meja sebangkunya yang diatas mejanya ditaruh vas bunga.

"Inget banget setiap pelajaran matematika, lu pasti gangguin gue yang lagi fokus" gumamnya.

"Minhee, ajarin dong soal matriks"

"Shush.. Jangan pas dia lagi ngejelasin dong"

"Iya iya, tapi nanti lu ajarin gue ya?"





"Minhee~ besok ulangan ekonomi kan? Ajarin dong, gue ga paham materi yang soal hitung-hitungan"

"Iya, mau di rumah gue ga? Kebetulan orang tua gue lagi diluar kota, mau nginep juga boleh"

"Oh, boleh-boleh! Pinjem baju lu ya"






Tes..

Tanpa sadar lagi-lagi Minhee meneteskan air mata di kelas.

Ini sudah sekian kalinya Minhee seperti ini di kelasnya, apalagi saat pelajaran matematika dan ekonomi. Pelajaran yang Hyeongjun sangat kesulitan.

"Bu, saya izin ke toilet"




"Lu tau ga sih? Peringkat gue lima besar gini karena lu tau, lu minta gue ajarin, gue atomatis jadi semakin paham pelajarannya tau.."

"Dan sekarang lu gaada... hiks.. Gue ngajarin siapa lagi kalau bukan lu? Lu kan tau gue kurang dekat sama anak kelas gue semenjak kelas 11 ini... hiks.."

"Kenapa lu ninggalin gue secepat ini.. hiks... Bukannya kita janji lulus bareng? Bukannya kita janji, kalau kita bakal kuliah di universitas yang sama meskipun jurusan yang kita pilih beda... hiks..."

"Minhee, lu nangis lagi?"

Minhee buru-buru mengelap air matanya ketika menyadari kalau ada orang di toilet selain dirinya.

"Seungwoo..."

"Tolong jangan seperti ini lagi, Minhee.. Relakan Hyeongjun yang sudah pergi, dia gak akan tenang kalau lu tetap merindukannya begini?" Seungwoo mengelus rambut hitam Minhee untuk menenangkannya.

"Seungwoo..."

"Hm?"

"Pembunuh Hyeongjun belum terungkap, tapi kenapa beberapa dari murid di kelas gue mengira kalau pembunuhnya salah satu diantara kita?"

"Ditambah lagi sekarang gue dijauhin sama murid kelas gue entah karena alasan apa.."








---

"Seungwoo lama banget sih di toilet" gumam Dongpyo sambil iseng melihat-lihat isi tempat pensil Seungwoo yang isinya lumayan lengkap.

"Dongpyo, itu temanmu Seungwoo kenapa lama di kamar mandi?"

Dongpyo menggidikan bahunya tanda ia gak tau apa yang dilakuin temannya itu.

"Bapak tau, pasti sulit untuk menerima kematian temanmu.. Boleh kamu sedih, tapi jangan sampai kamu terpuruk dengan kesedihanmu.. Jalan hidupmu masih panjang, kamu harus terus mengejar cita-citamu"

Who's The Killer? | X1Where stories live. Discover now