Kesendirian

24 3 0
                                    

Holla holla hallo semuaaa, lanjutin baca yukk mumpung lagi mood nulis nih😋
*
*
*

***
"Capek ya sandiwara begini, aku tersiksa, batinku menangis, aku ingin mengatakannya tapi aku gamau mama khawatir, mau gamau aku harus tetep bersandiwara begini sampai, hanya untuk 6 bulan kedepan, semangatttt yolaaa" batinku berkata
"Sayanggggg,,, sini turun, makan malamnya udah mama siapin" kata mama memanggilku "iyaa ma, ini udah mau turun" sahutku sambil menuruni tangga.
Papa dan mama sudah siap di meja makan, mama mengambilkan dua sedok nasi kepada papa dan sesendok untukku, karna mama tau aku tidak terlalu suka dengan nasi, papa menanyakan teman temanku selagi aku hendak melahap makanan yang sudah melayang di depan mulutku,serentak aku terkejut mendengarnya
"Sayang gimana sama temenmu??? Kok udah mau pisah tapi sampe sekarang ga pernah tu papa sama mama liat temen-temen kamu kumpul bareng di sini atau kamu keluar sama temen-temen layaknya anak SMA lainnya?!" Kata papa, aku berfikir keras sampai mengeluarkan keringat di dahiku, aku menjawab dengan gugupp dan gemetar "hmm ahh hmm, a a akuu u hmm a a akuu"
"Udahlah pa, nanti aja kesini temennya yola, mungkin mreka lagi sibuk sama urusan masing-masing" sahut mama menyela pembicaraan
"Jengggggggggg" hatiku bersorak bahagiaa karna aku tidak perlu menjawab pertanyaan papa
****
Seperti biasa, malamku selalu berakhir dengan tangisan, tangisan apa? Bukankah tidak ada yang membullyku di rumah? Iya itu benar, aku sangat aman di rumah, namun aman belum tentu aku bisa bahagia, aku selalu meratapi nasibku setiap malam, walau aku tidak pernah terlihat sedih di depan kedua orang tua ku, tapi bukan berarti aku tidak pernah menangis di rumah. Malam ini sangat sepi, bisa kulihat dari jendelaku yang terbuka, aku duduk tepat di depan jendela, aku menangis dalam diam, aku meratapi nasibku selama 2tahun terakhir ini, bahkan aku tak punya satu haripun tanpa menangis, hidupku serasa sangat suram walau aku punya 2 orang tua yang sangat perhatian bahakan sangat menyayangiku. Aku terisak, dadaku terasa sakit, aku terus memukuli kepalaku dan menyalahkan diriku atas segalanya.
"Kenapa aku? Apa salahku? Bahkan aku tidak pernah melukai mereka, tahukah mereka betapa sakitnya batinku??? Betapa terlukanya aku? Aku terluka dalam hati dan mentalku, aku sudah tidak tahan, aku tidak ingin ada di duniaa ini lagiii, tuhann bunuhhlahh aku sekarang, tuhann aku mohonnnn aku sudah tidak tahan lagiii " jeritku dalam hati, air mataku mengalir dengan deras di pipiku, bahkan sudah membasahi piama yang aku kenakan, aku bangkit dan mengomores mataku dengan es karna aku tau besok pagi mataku akan bengkak, tapi air mataku tak terhenti, bahkan mengalir lebih deras, aku bertanya tanya pada diriku, dosa apa yang sudah aku perbuat sampai aku tidak punya satupun temen yang bisa aku ajak berbicara. Bahkan aku tidak punya sahabat seperti anak anak SMA lainnya yang selalu keluar bersama sahabat sahabat mereka. Aku sungguh kasihan pada hidupku sendiri. Aku kesepian setiap hari dan aku selalu menangisi kehidupan yang suram ini.
***
Matahari menyinari mataku, tanpa aku sadari ternyata kemarin malam aku tertidur di saat sedang mengopres mataku dengan es batu yang kini sudah mencair, posisiku masih sama seperti semalam, bersila di depan jendela kamarku dan memegang seember es yang sudah menjadi air. Aku terburu-buru untuk bangkit dan menyingkirkan ember itu dan kembali tidur keranjang, karna hari ini adalah hari minggu, jadi waktu tidurku bertambah.
Tepat jm 8 pagi mama dan ayah mendatangiku kekamarku, mreka membangunkanku
" sayang mama sama papa mau kerumah tante ana, anaknya akan bertunangan, jadi nanti mama sama papa pulangnya bisa sore, nanti kamu kalo mau sarapan udah mama siapin roti" mama mencium keningku lalu berangkat bersama papa
Aku hanya mengangguk dan melanjutkan tidurku

***
Waktu sudah menunjukan pukul 11 aku bangkit dari ranjangku dan menuju meja makan, aku sarapan walau ini sudah bukan waktunya sarapan, aku mengambil 2 roti dan mengoleskan 1 roti dengan selai coklat dan roti satunya lagi dengan susu putih dan toping keju, aku menyatukan kedua roti tesebut dan mengunyahnya
dengan tenang, aku meneguk segelas susu hangat di tangan ku, lalu bergegas mandi
****

Halooooo semuaa segitu dula aja yahhhh, capek tanganku besok aku lanjutin lagiiii heheee🤗
Semoga kalian suka sama ceritaa inii yaaa🤗🤗🤗

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 27, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Poor ladyWhere stories live. Discover now