DEPORTATION [CHANSEUL]

chapter 3 : deletrius

Deletrius
(n) The Eradication Spell. Is a charm that can disintegrate certain objects and serves as the counter-charm to the Reverse Spell, vanishing the shadow emitted from the wand.

.

.

.

"Park."

Hanya satu kata itu yang terus mengisi ruangan ini. Hampir seluruh mata memandang mereka berdua. Tangan Chanyeol masih melingkar canggung di pinggang istrinya, tak tahu apa lagi yang harus ia lakukan. Mata-mata di ruangan itu akhirnya beralih kepada dimana tangan lelaki ini menaruhnya.

"Lepaskan tanganmu, Park," Jongin yang pertama kali membuka suara.

Chanyeol hanya melihat Jongin dengan seringaian khasnya lalu mengedikkan bahu, "Tak ada alasan untuk aku melepaskan pelukanku ini," jawabnya enteng.

Seulgi hanya mematung. Tanpa tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, "Apa maksudnya, Seul?" tanya Chaeyoung.

Baru saja Chanyeol akan menjawabnya, Seulgi memegang lengan pria itu, "Biar aku saja," bisiknya pelan yang membuat semua orang di ruangan itu semakin bertanya-tanya.

"Aku sudah menikah," ujarnya pelan, "Tepatnya kami sudah menikah," Seulgi tersenyum pada Chanyeol saat mengatakannya sambil menunjukkan cincin manis yang kini terlingkar di jari tangan kanannya.

Seakan tak mau kalah dalam sandiwara ini, Chanyeol ikut tersenyum sambil menarik Seulgi ke dalam pelukannya kemudian mengecup puncak kepalanya. Otomatis tubuh Seulgi menegang. Apa-apaan semua ini? Segalanya berjalan terlalu berlebihan. Seulgi merasa sangat bersalah. Bukan hanya hukum negara yang ia bohongi, tapi semua keluarganya.

"Tersenyumlah, agar mereka benar-benar percaya," Chanyeol mendesis.

Seluruh keluarga Park dan Kim plus Jaehyun masih tak mempercayai apa yang mereka lihat. Melihat kejadian ini sama mustahilnya dengan melihat Agari memiliki rambut. Agari adalah salah satu biksu yang menjalar menjadi penjaga minimarket di dekat komplek rumah Keluarga Park (Chaeyoung).

"Ini bukan April Mop, Seulgi, jangan membuat lelucon yang sama sekali tak lucu seperti ini," ujar Jaehyun lagi.

Seulgi langsung menggeleng, "Ini bukan lelucon, kami benar-benar sudah menikah," jawab Seulgi mencoba tenang sementara Chanyeol masih diam di belakangnya.

"Bahkan kau tak berpacaran dengannya," ucap Chaeyoung tak percaya.

"Kami berpacaran," giliran Chanyeol yang menjawab. Semua alis mereka mengerut, "Kami sudah bersama sejak masih bersekolah dulu, tapi tak ada yang tahu."

"Chanyeol!" Seulgi melotot padanya.

"Chanyeol?" ucap Jongin tak percaya, "kau memanggilnya Chanyeol? Bukan Park?" tambahnya lagi, "Tunggu, kalian berpacaran sejak di sekolah dulu, Gosh! Seulgi apa pikiranmu bergeser? Terus apa yang kau lakukan denganku dan si Baekhyun itu?"

Seulgi tak tahu harus menjawab apa lagi. Sandiwara ini benar-benar sudah berlebihan , dia tak pernah berekspektasi akan sejauh ini. Lagi pula semua kebohongan ini dibuat oleh Chanyeol dari awalnya.

"Kalian sudah putus saat itu dan tentang Baekhyun, kami sedang rehat sejenak saat itu," ujar Chanyeol enteng "jadi, Seulgi bebas memilih teman kencannya," tambahnya lagi dengan teramat sangat santai.

Seulgi hanya melihat lelaki yang sudah menjadi suaminya ini. Hanya tatapan tak percaya yang menghiasi manik wajahnya. Ia tak percaya Chanyeol sangat mahir dalam berakting. Bahkan semua ini sama sekali belum ada skenarionya. Seulgi menghela napas. Chanyeol jago akting? Itu pasti bakat alami seorang Park.