1

1.2K 116 7
                                    




Suara riuh musik dan orang – orang yang berlalu lalang tak mengalihkan tatapan intens seorang pria tampan kepada seseorang yang jaraknya tidak cukup jauh darinya.


Jaehyun –si pria tampan tidak mengalihkan sedikitpun pandangannya, bahkan matanya tidak berkedip menatap objek indah yang berada tak jauh dari pandangannya. Sedangkan objek tatapannya itu merasa risih di tatap secara terus – terusan.


Taeyong berdehem cukup keras untuk menarik atensi dari Jaehyun. "Jung, bisakah kau biasa saja menatapnya?"


"tidak.!" Jawab Jaehyun singkat masih enggan untuk mengalihkan tatapannya dari pemuda lain di sana.


Taeyong hanya membuang nafas lelah. Sahabat babinya ini sepertinya sudah menetapkan target selanjutnya. Ia hanya bisa mengingatkan atau mungkin mengomporinya?


"apa kau hanya akan menikmati pemandangan indah itu saja Jung?" sarkas Taeyong.


"Tentu saja tak mungkin. Bukannya kau sahabat ku Tae?"


Jaehyun terdiam sesaat, ia tersenyum menyeringai memikirkan apa yang harus dilakukannnya kali ini. Jaehyun mungkin saja tak menyadari bahwa senyuman nya itu justru menarik perhatian banyak orang di sekitarnya.


Taeyong menghembuskan nafas lelah lagi. Ia merasa kasian dengan orang yang selanjutnya jadi target si pria Jung ini. 'semoga nasipnya tak semalang yang lain' batin Taeyong.


"kau memang brengsek Jung.!"


"yaa..!! ku kira kau akan mengatakan hal yang lebih baik lagi Lee."


"aku sekarang khawatir dengan diriku sendiri yang menjadi sahabat mu."


"heii.. kau beruntung memiliki sahabat tampan nan mempesona sepertiku Tae."


Taeyong memutar bola matanya malas. Sudah terlampau sering ia mendengarkan kenarsisan sahabat kecilnya itu. Tatapan Taeyong tertuju pada satu objek yang berjalan mendekat di depannya itu.


"jika kau masih ingin memuja dirimu sendiri sebaiknya kau lakukan lain kali. Aku ingin menemui teman – teman yang lain."


Jaehyun langsung mengalihkan atensinya ke arah Taeyong yang bangkit dari duduknya dan hendak pergi meninggalkannya. "Apa kau sahabatku Tae?."


Taeyong tertawa lebar, ia berjalan meninggalkan Jaehyun tanpa menghiraukan gumaman si Jung. Baru beberapa langkah Taeyong teringat sesuatu dan berbalik menatap Jaehyun.


"bukankah sahabat harus berbagi? Jika aku tetap di sini, aku takut tidak bisa mengatasinya. Jadi jangan sampai hal ini balik mencelakaimu Jung,"


Taeyong lantas benar – benar pergi meninggalkan Jaehyun sendirian, bergabung dengan teman – teman yang lain. Jaehyun dan Taeyong saat ini berada di acara reuni teman – teman kuliahnya. Bukan hanya teman seangkatan saja yang berkumpul, ada beberapa orang asing yang tak dikenal ikut bergabung lantaran diajak oleh alumnus yang hadir.


Jaehyun tetap memasang tampang datarnya dan bahkan ia tak merasa takut saat melihat seorang pria yang tengah berjalan cepat kearahnya dengan tatapan membunuhnya. Tentu saja karena seorang Jung Jaehyun, pewaris tunggal Jung Corps tidak pernah takut apapun, kecuali eommanya.


Lagipula hal ini justru membuat Jaehyun senang, ia bisa melihat langsung pria yang sedari tadi jadi objek penglihatannya.


Pria yang berjalan kearahnya dengan sedikit tergopoh itu berhenti tepat di hadapan Jaehyun dengan wajah yang memerah karena marah. Jaehyun yakin jika sedang tidak ada orang, maka ia akan jadi korban pemukulan pria dihadapannya ini.


Pria dihadapan Jaehyun itu mengepalkan kedua tinjunya di sisi tubuh, dadanya naik turun membuktikan bahwa dirinya benar – benar sedang dalam keadaan emosi.


Pria itu mencoba menetralkan dadanya yang sesak beberapa kali, ia mencoba agar tidak tersulut emosi dan bisa berbicara dengan nada senormal mungkin.


Bukannya merasa takut akan amarah pria dihadapannya ini yang kapan saja bisa meledak, Jaehyun justru tersenyum miring. Ia mulai menyesap minumannya lagi, diam – diam ia menikmati wajah merah pria dihadapannya ini. 'cantik' batinnya.


Perilaku kelewat santai dari Jaehyun justru semakin menyulut emosi pria dihadapannya itu. Setiap orang pasti akan marah jika diperlakukan begitu oleh orang lain. Sedangkan pria yang sedang menahan emosinya itu memejamkan mata masih berusaha menetralkan suaranya agar tidak melewati batas.


"ku peringatkan...!" ia menjeda mengontrol nafasnya yang masih memburu, "kau... jangan pernah menatap Jungwoo seperti itu lagi. Jika kau masih melakukannya, jangan salahkan aku jika aku tidak sopan denganmu, Tuan." Lanjutnya.


Belum sempat Jaehyun membalas perkataan pria dihadapannya itu, seseorang terlebih dahulu menginterupsi.


"Doyoung hyung.!!"



!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Head Over Heels [JaeDo]Where stories live. Discover now