-2-

24 4 0
                                    

" Jangan menilai seseorang
Dari penampilan, karena dibalik penampilannya . Pasti banyak luka yang tak terlihat "

-Raina Agatha Christie


🍁🍁🍁

Bunyi bel masuk sudah berbunyi. Semua anak anak berhamburan untuk memasuki kelas mereka masing masing. Sama halnya yang dilakukan oleh 4 sekawan anak perempuan yang sedang berjalan di koridor sekolah. Siapa lagi kalau bukan Raina, sisi, Mila , dan si kutu buku Tika.

Terdengar suara langkah kaki yang sedang mendekati mereka. sisi yang tidak sengaja menoleh melihat siapa yang sedang berjalan mendekati mereka. Sontak sisi kaget dan berguman kepada teman mereka.

" Temen temen kayaknya kita bakalan kena masalah deh?"kata sisi kepada temannya.

" Apaan sih si.. kamu jangan nakut- nakutin kita deh" Jawab Mila yang sedang menatap sisi dengan ekspresi yang masih kebingungan mendengar perkataan sisi.

" Itu Lo mil.  ada buk Sofi yang lagi jalan  menuju kelas kita" Jawab sisi dengan ancang-ancang untuk lari menuju kelas XI IPA 3. Dan diikuti oleh teman-temanya yang berlari menuju kedalam kelas.

Sesampainya mereka didalam kelas. Mereka bergegas mendudukkan bokong mereka di tempat duduk mereka masing-masing.

" Rin , Lo udah selesai ngerjain pr dari Bu Sofi kan? " Tanya Mila sambil berjalan menuju meja Raina.

" Oo, udah sih mil. Kenapa Lo tanya kayak gitu ke gue ? " jawab Raina yang sangat antusias menunggu jawaban dari temanya.

"Ee, gimana ya Rain gue jelasinya..  Sebenarnya,  gue belum selesai sih hehehe..  jadi gue nyontek Lo ya rin, boleh kan ? " rayu Mila sambil menampilkan wajah memelasnya itu.

" Boleh kok mil asalkan Lo jangan lebay gitu kali . kayak kesiapa aja nyontek nya , bahkan boleh banget malahan. Gue itu nggak suka kalau salah satu temen gue ada yang dapat hukuman dari guru killer seperti biasa Sofi itu.. " jawab Raina sambil mengambil buku prnya yang masih didalam tas.

" Lo temen terbaik gue Rain, makasih ya " kata Mila sambil memeluk Riana

" Oo, jadi gue sama Tika gak baik gitu sama Lo ?? " kata sisi sambil melirik ke arah Mila dan Raina.

" Bukan gitu maksud gue.. Tika , sisi" jawab Mila yang berjalan menuju meja Tika dan sisi yang akan memeluk mereka, bahkan pelukan itu juga dibalas oleh Tika dan sisi.

Raina yang melihat tingkah laku temanya. Hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya yang tidak percaya dengan tingkah laku temannya yang terlihat lucu. Bahkan kini Raina juga ikut memeluk teman temanya yang sedari tadi masih mempererat pelukan mereka, bahkan enggan untuk melepaskan pelukan mereka.

Tapi tidak dengan Tika. Yang malah merasa sesak akibat pelukan temannya yang terlalu mempererat pelukanya yang membuat Tika sesak nafas.

" Temen temen Lo nggak kasian gitu sama gue. Gue sesak nafas ni gara gara Lo semua " kata Tika yang malah dibalas dengan gelak tawa teman temanya yang malah membuat dia cemberut.

" Maaf ya Tika, kita nggak sengaja kok" jawab dari mereka bertiga yang hanya diangguki oleh Tika.

Setelah itu semuanya sudah sibuk dengan kegiatan mereka masing masing. Tika yang sedang membaca buku, sisi yang sedang fokus dengan smartphone miliknya , Mila yang sedang sibuk menyalin pr miliknya, dan Raina yang sedang sibuk membaca novel miliknya.

Sekarang suasana di kelas XI IPA 3 sedang jam kos. Karena guru yang mempunyai jadwal mengajar dikelasnya sedang izin karena sakit demam.

🍁🍁🍁

15 menit kemudian

Suara langkah seseorang yang sudah masuk kedalam kelas XI IPA 3 membuat semua siswa siswi didalam kelas menjadi diam tidak bersuara.

" Pagi anak anak" sapa Bu sofi

" Pagi Bu" jawab siswa siswi yang kompak .

" Anak anak kenalin dikelas ini ada murid tambahan. Nak perkenalkan diri kamu " suruh Bu Sofi kepada murid baru. Yang dijawab hanya dengan menganggukan kepalanya.

"  Nama gue Ananta Pradipta Kusuma, Lo bisa manggil gue  nanta. Gue  pindahan dari SMA 2 Garuda" sapa nanta kepada teman teman sekelasnya.

" Rumah Lo dimana kalau boleh tau" tanya sisi kepada nanta.

" Gue tinggal di perumahan kelapa gading" jawab nanta

Sebelum percakapan mereka berlanjut lebih lama. Bu Sofi pun menghentikan sesi tanya jawab murid muridnya.

" Nanta kamu bisa duduk disebelah Raina" kata Bu Sofi dengan menunjukkan tempat duduk nanta.

Nanta yang tau apa yang dimaksud oleh gurunya pun langsung duduk di dekat Raina tanpa menjawab ucapan Bu Sofi.

AnantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang