Tepian Sungai

526 19 0
                                    


Tangannya meraih beberapa batu kecil, dan langsung dia lemparkan dengan keras ke sungai, hal itu dia lakukan berulang ulang.

" sial......,aku gagal menjalankan misi "

Bukan cuma melempar batu ke sungai, namun sesekali tinjunya diarahkan ketanah, tempat dia duduk saat ini.

" aku tidak menyangka jika Lembu panuruh bisa sesakti itu "

Ingin rasanya dia berteriak sekencang-kencangnya, namun dia bisa dianggap gila, oleh orang orang yang mendengarnya.

Merasa kekesalan semalam telah terlampiaskan, Panji beranjak dari pinggir sungai tersebut.

Belum juga kakinya sempat melangkah, ada empat orang yang sudah berdiri tepat dibelakang dirinya.

Mereka saling berpandangan namun diam, sorot mata mereka cuma saling mengamati.

" siapa kalian ?, aku tidak punya urusan dengan kalian"

Tanya Panji.

" karena peristiwa tadi malam, maka kau punya urusan dengan kami "

" aku tidak mengerti maksud kalian "

Keempat orang ini tidak menjelaskan apapun kepada Panji, mereka langsung mencabut keris.

" tunggu dulu ada apa ini ? "

Tidak ada kata yang terucap dari bibir mereka, tapi langsung mengepung Panji dari empat penjuru arah.

Salah satu diantara mereka langsung menyerang dengan tusukan keris yang membabi buta.

Beberapa tusukan yang dia lakukan berhasil Panji hindari, tapi serangan tidak berhenti sampai disini, dia terus saja menyerang.

" siapapun mereka, aku tidak ingin berlama lama dengan mereka "

Panji melompat untuk melepaskan diri dari kepungan empat orang tersebut.

" ajian tapak bumi "

Ajian yang biasa Panji andalkan dalam menghadapi musuh musuhnya.

Dengan ajian ini, dia berharap untuk segera mengakhiri pertarungan dengan keempat orang yang mengeroyok dirinya.

Telapak tangan kanan Panji menghujam ketanah, namun ada sesuatu yang membuat dia hampir putus asa dengan tindakan tersebut.

Getaran yang ditimbulkan oleh ajian tapak bumi memang luar biasa, tapi keempat orang itu secara bersamaan melompat bukan untuk menghindari ajian tersebut, namun untuk menyerang Panji.

" mati kau hari ini..."

Teriakan salah satu dari mereka yang sudah bisa membuat hati Panji bergetar.

Tapi ada sesuatu yang mendadak Panji rasakan dalam tubuhnya, aliran tenaga yang begitu besar dan seolah olah ingin keluar dari dalam tubuhnya.

Dalam hitungan jari Panji langsung merentangkan kedua tangannya, dan tubuhnya serasa mengeluarkan sebuah tenaga yang cukup besar.

Semula mereka sangat yakin, jika serangan kali ini akan bisa mengakhiri hidup Panji.

" sial...ini tidak mungkin ? "

Belum sempat para penyerang itu kerisnya menyentuh tubuh Panji, tiba tiba tubuh mereka langsung terlempar jauh dan tercebur ke sungai.

Sejenak Panji terdiam, bukannya senang telah berhasil mengalahkan mereka, tapi dia sendiri merasa heran pada ajian yang dia miliki.

" aku mulai bingung dengan diriku sendiri "

Ada empat ekor kuda yang kini sudah tidak ada lagi pemiliknya, dan Panji mengambil salah satunya.



Ksatria Majapahit 3 Tahta SuhitaWhere stories live. Discover now