dua belas: oh

1K 224 29
                                    

your name





Hyunsuk keluar dari rumah Sihun duluan, karena dia harus mengerjakan sesuatu di kampus terlebih dahulu.






Senyumnya merekah, mengetahui sahabatnya sudah memiliki tato terlebih ketika mendengar Yohan mengoceh panjang lebar bagaimana dia secara tidak sengaja bertemu dengan Yuvin di minimarket tempat Jihoon bekerja ketika ia hendak ke rumah Sihun.








Takdir memang selucu itu kadang-kadang. Ketika kau ingin menyerah, malah takdir datang tiba-tiba dengan banyak kejutan menyenangkan. Tidak tahu harus mengumpat, atau malah bersyukur.









Hyunsuk hanya bisa mendoakan semoga takdir sahabatnya dapat berjalan sesuai keinginan mereka. Amin.






"loh? Hyunsuk?"





.
.
.





Byounggon hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya yang sedari tadi menatap tato lalu menatap ponsel, lalu tato lagi, ponsel lagi.








Dengan geram Byounggon mengambil ponsel milik Yuvin lalu menekan beberapa tombol dan mengirimnya. Ah, ke siapa lagi kalau bukan ke Yohan? Haha.







"kampret!" umpat Yuvin tapi kemudian tersenyum pada layar ponselnya.






Ini nih kalau karma.








"jujur deh, lo tuh sebenernya suka kan sama Yohan,"









"ga tau," jawab Yuvin cepat






Byounggon memutarkan bola matanya malas lalu mengambil dompet dan ponselnya untuk pergi ke luar.








"ke mana?" tanya Yuvin








"mini market,"







.
.
.







Dan di sinilah Byounggon sekarang, berdiri kebingungan melihat Hyunsuk yang juga melihatnya dengan kebingungan.










Tiba-tiba saja suasana menjadi canggung. Apalagi ketika Hyunsuk ingat kejadian semalam, ia ketiduran.









"ah, Hyung. Eum, itu.. Uh.. Maaf semalem eum.."








Byounggon terkekeh. Ia berjalan mendekati Hyunsuk lalu menepuk pucuk kepalanya.







"ga apa-apa, kamu lagi tidur itu lucu,"







Pipi Hyunsuk terasa hangat. Ia hanya bisa menunduk dan memperhatikan sepatunya dan sandal Byounggon yang besar. Hyunsuk tersenyum kecil begitu menangkap sesuatu dengan netranya, kemudian ia kembali mengangkat kepalanya.








"Hyung ga kuliah?" tanya Hyunsuk








Byounggon menggeleng, "kamu kuliah?"







"iya, dan aku ada urusan dulu di kampus,"







"eh! Maaf! Ya udah, kamu duluan aja. Duh, Hyung malah nahan kamu di sini,"







Hyunsuk tertawa melihat wajah panik Byounggon. Pemuda mungil itu kemudian membungkuk kecil dan melambaikan tangannya.







"duluan Hyung,"







Byounggon mengulum senyum lalu ikut melambai. "ah, Hyunsuk," panggil Byounggon sebelum Hyunsuk jauh










Hyunsuk menoleh cepat, "ya?"








"jam berapa selesai?"







"eum, mungkin jam 1,"








"Hyung jemput ya,"








Hyunsuk diam mencerna ucapan Byounggon lalu tersenyum dan mengangguk.






Byounggon melambai setelah mendapat jawaban dari Hyunsuk, begitu pula dengan Hyunsuk yang membungkuk dan melambai, pergi meninggalkan Byounggon dengan senyuman yang masih melekat di wajahnya.








Hyunsuk tidak salah lihat, lengan Byounggon bertuliskan huruf C dan H.








.
.
.






"suk, bareng ga?" tanya Sihun begitu melihat Hyunsuk buru-buru memasuki barang-barangnya.








Hyunsuk menggeleng, lalu berpamitan kepada sahabatnya. "duluan ya," ucap Hyunsuk yang hanya diangguki Sihun dan Yohan.







Sihun kini menatap Yohan, "bareng ga?" tanyanya






Yohan menggeleng, "mau ke Yuvin Hyung, mau mastiin," ujar Yohan lalu berdiri dari kursinya.







"bye, Hun!" pamit Yohan.








Sihun hanya melambaikan tangannya, lalu menatap tasnya yang sudah rapi. Ia menghela napas, lalu memilih untuk keluar kelas.








"ah, Seunghun juga pasti mau ke Jihoon," ucapnya dengan lesu lalu hanya bisa melangkahkan kakinya keluar dari gedung kampusnya.









Matanya mengedar, mendapati Yohan yang sudah meluncur dengan motornya juga Hyunsuk yang sedang dipasangi helm oleh Byounggon.








Senyumnya mengembang. Sahabatnya sedang memperjuangkan takdir mereka masing-masing, sedangkan dirinya? Duh, Sihun bahka tidak mau lagi membahasnya.






"ah, mau makan patbingsoo sendirian saja hari ini," ucapnya lalu berjalan ke parkiran motor.








.
.
.






"kita mau ke mana Hyung?" tanya Hyunsuk kepada Byounggon lewat kaca spion motor yang memperlihatka wajah tampan Byounggon.








Byounggon tersenyum, "rahasia,"










your name

tbc

[✔️] your name ; gonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang