Tentang aku dan mereka

31 1 0
                                    

ini cerita pengalamanku dengan mereka-mereka yang tak terlihat

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Namaku Rizky khorina, kalian bisa memanggilku Rizky. Aku lahir 20 tahun yang lalu tepatnya sabtu Manis, 23 Oktober 1999. Awalnya aku nggak  pernah sadar kalau aku seorang indigo. Tapi ada hal yang membuatku akhirnya sadar setelah mendengar cerita-cerita dari orang-orang di sekitarku serta ada hal yang membuatku sampai saat ini menyesalinya yaitu saat aku sudah mendapat firasat akan kehilangan kakekku dari ayah dan di susul tentang firasat-firasat lain yang serupa, dimana aku harus menyesali hal tersebut berulang kali. Terkadang adanya firasat-firasat itu membuatku menangis dalam diam dan membuatku terpuruk. Aku juga sering mengalami perjalanan spiritual.

Sebelumnya, aku mau menceritakan lingkungan rumahku dulu. Rumahku berada di salah satu dusun di kabupaten Wonosobo. Depan rumahku adalah kolam ikan yang dulunya sebuah telaga Kolam atau telaga tersebut terhubung dengan 'patran'. Orang dulu percaya jika patran dulunya adalah kerajaan jin, dan kerajaan tersebut menghubungkan 1 desa dibawahnya salah satunya dusunku.  50 meter dari rumahku ada sebuah mata air yang orang-orang sering menyebutnya kali belik atau sendhang Tirta Sejati. Sendang tersebut dipercaya sebagai tempat mandinya para bidadari. Selain itu juga digunakan sebagai tempat mandi atau bebersih para penari lengger sebelum tampil. Dari sendang dan telaga tersebut aku sering mengalami hal-hal mistis yang mungkin tak bisa dinalar oleh akal.

Dulu, saat balita usia1,5 tahun, ibuku bilang kalau aku disukai oleh banyak sosok. Sosok pertama yang menyukaiku adalah sosok gendruwo. Agar sosok itu pergi aku dititipkan di tempat nenek. Aku tidak paham kenapa harus sampai dipisahkan dari orang tuaku. Tapi kata orang jaman dulu, orang yang di sukai lelembut harus dijauhkan dari hal-hal yang menyebabkan orang itu disukai. Hal itu berlangsung sampai aku hampir usia 4 tahun atau usia-usia menginjak Tk. Pada saat itu, ibuku setiap hari mengirim doa agar aku terlepas dari sosok gendruwo itu. Sosok itu sering sekali menggangguku, bahkan sosok itu tak pernah membiarkan aku tidur dengan tenang. Aku baru bisa terlepas dari makhluk itu pada saat hari Jum'at kliwon menjelang wetonku sabtu legi. Saat itu aku yang nggak bisa diam (aktif bergerak) tiba-tiba jadi pendiam, wajahkuu pucet (hijau) seperti orang sakit dan aku gampang rewel saat itu bahkan badanku pun panas. Nenekku yang menyadari itu langsung kawatir, terutama saat-saat sosok itu pergi dari tubuhku.

Sosok kedua yang suka bahkan sampai sekarang ikut adalah sosok perempuan cantik seperti dewi. Sosok itu adalah sosok penjaga yang memang di turunkan dari ibunya ibu (nenekku dari ibu). Sosok itu benar-benar cantik, sosok penjaga yang membuatku terkadang merasa tidak nyaman.

Sosok ketiga adalah penunggu dari sendang. Sosok cantik yang justru membuatku ngeri, sosok itu sampai sekarang serig menampakkan diri di sekitarku. Hal yang paling membuatku ingat sampai saat ini adalah 'tragedi 1 suro'. Nanti akan aku bikin ceritanya.

Sosok yang ke empat adalah penunggu kolam depan rumah. Sosok itu tak kalah cantik dari penunggu sendang. Sosok yang pernah menerorku sampai 3 hari 3 malam berturut-turut. Sosok yang akan berubah menjadi menyeramkan saat sedang marah. Ada sebuah teagedi juga yang terjadi 1 tahun lalu yaitu 'tragedi gazebo'.

Sosok ke lima yaitu sosok Pangeran Bayu Arjuna. Sesosok pangeran yang tampan dan berwibawa. Sosok pangeran berkuda yang bisa membuat kaum hawa tergila-gila padanya. Sosok yang pernah hampir membawa jiwa salah satu orang di desaku.

Sosok ke enam adalah Raden Bagus Laksito. kenapa aku panggil dia Raden Bagus, karena dia sosok anak kecil yang lucu dia adalah adik dari Pangeran bayu. Raden bagus sering menemani aku main dulu. sampai sekarang pun terkadang dia datang saat aku sedang ada masalah, sosok yang selalu menemaniku saat aku terpuruk. Tapi dia juga pernah marah sama aku karena 'tragedi gazebo'.

Sosok ke tujuh adalah sosok nenekku dari ibu. Beberapa kali Mbah Rayi (aku memanggilnya Mbah Yi) datang dan melindungiku, bahkan menemani aku tidur seperti sosok ibu yang selalu mengelus kepalaku. Mbah yi adalah sosok yang selalu berhasil membuatku tertidur juka aku tidak bisa tertidur.

Sosok ke delapan adalah sosok berjubah putih. Beliau mengenakan pakaian serba putih. Beliau yang selalu menuntunku untuk kembali setelah aku melakukan perjalanan spiritual. Beliau sosok yang agamis. Kalau menurut cerita ibuku, aku masih keturunan beliau.

Sosok ke  sembilan adalah pocong dkk. Sosok yang selalu membuatku tiba-tiba terbangun karena merasakan suatu hal yang tidak mengenakkan. Sosok yang selalu menunjukkan jika akan ada hal buruk yang menimpa seperti kematian.

Sosok-sosok lain. Banyak sosok lain yang nggak bisa aku jelasin disini. Tapi sosok-sosok itu selalu mengganggu secara tiba-tiba tanpa di undang sedikitpun.

Kenapa sosok-sosok yang kabanyakan aku sebutin adalah perempuan? aku juga nggak tau. Tapi hal ini ada hubungannya sama sosok yang menjagaku. Sosok itu tidak akan membiarkan laki-laki yang ingin berbuat jahat mendekatiku. Hal yang membuatku jadi sulit mendapatkan teman. Mereka akan secara perlahan menutup aura yang aku miliki jika memang orang itu ingin berbuat jahat. Tetapi, orang-orang yang memang tulus ingin berteman denganku dapat melihat auraku. Jujur disini aku memang menyadari jika auraku gelap. 

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

sekian dulu untuk pengenalannya ya..

insyaAllah aku bakalan bikin cerita permasing-masing yang aku kenalkan tadi kecuali sosok yang pertama ya..

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 03, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ada apa denganku (Indigo Story)Where stories live. Discover now