Part 2 - Dennis Cruis

29.5K 1.3K 12
                                    


Dennis Cruise (Mulmed)

Ia hanya taruhan, tapi sesungguhnya aku juga masih menyayanginya walau tidak pernah aku tunjukkan

Dennis Cruise
———-

Dennis mengerang kesal saat merasakan cahaya matahari perlahan memasuki celah-celah ventilasi di kamarnya, kepalanya masih berdenyut efek dari semalam, semalam Dennis memutuskan mengunjungi club malam bersama beberapa temannya.

Dan tidak sengaja dia bertemu dengan Vina, jadi dia memutuskan menghabiskan sedikit waktunya untuk bermain dengan Vina, cowok itu akhirnya memutuskan untuk bangun dan meregangkan otot-ototnya yang mendadak kaku, tubuh atletis itu sungguh menggoda iman.

Dennis memutuskan untuk bangun dan mandi, dia tau bahwa sekarang dia sudah terlambat untuk sekolah. Tapi siapa yang peduli? paling tidak pasti Mamanya sedang sibuk membuat kue dan Papanya sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali, jadi tidak ada masalah. Kecuali Clara. bahkan Dennis hampir lupa mengabari Clara, kekasihnya.

Apa iya hal itu masih bisa dia katakan bahwa Clara adalah kekasihnya? Sedangkan selama ini Dennis hanya menjadikan Clara sebagai seorang pengganti dari masa lalunya? Dennis tersenyum miris, sampai kapanpun bahkan dia masih tidak bisa melupakan senyuman manis perempuan itu?

Tanpa berlama - lama lagi Dennis segera saja turun menuju ruang makan dan duduk memakan sarapan paginya, dengan tenang menyuapkan roti panggang selai coklat favoritnya dan meminum jus jeruk seperti biasa, sesekali dia mengecek ponsel dan ada beberapa chatting dari sahabatnya dan juga perempuan yang selalu saja menghubunginya, dan terakhir Clara.

"Ya ampun, Dennis kamu telat?" Suara sang Mama menggelegar keseluruh ruangan, Serra hanya bisa menghembuskan nafas melihat anak lelakinya yang masih saja santai duduk dengan tenang.  Serra memutuskan duduk dan menatap anaknya itu dengan intens. Dennis yang ditatap seperti itu hanya terlihat biasa saja seolah hal itu sudah biasa dilakukan oleh Mamanya.

"Den? gimana sama Clara? kamu masih sama diakan?" Tanya Serra. Ia tentu saja tau hubungan anakanya itu dan dia tidak akan melarang, karena selain Clara yang bisa membuatnya langsung suka dengan kepribadiannya. Clara juga anak dari rekan suaminya.

Dennis hanya mengangguk menjawab pertanyaan sang Mama, memilih menatap ponselnya seolah tidak ingin diganggu, Serra tersenyum tipis. Ia tau kalau Anaknya itu masih tidak bisa melupakan seseorang dihidupnya, "Den? sampai kapan sayang? dia udah tenang disana" seru Serra dengan lembut. Dennis lantas berdiri dan memanggul tasnya dibahu lalu mengecup kening Mamanya lalu berlalu tanpa mau mengeluarkan sepatah pun kata.

lagi - lagi Dennis selalu saja menghindari jika diingatkan oleh hal Itu

~~~

Setelah sampai di Sekolah, Dennis tidak langsung menuju kelas, dia sudah terlambat dan sebentar lagi  pelajaran kedua akan dimulai dan dia tidak begitu suka belajar Sejarah. Meskpun dia terkenal akan cerdas dan terbukti memenangkan beberapa penghargaan untuk ajang nasional. dia tetap saja anak lelaki yang memiliki kenakalan remaja.

Dennis memutuskan untuk menuju ke Taman belakang sekolah sembari menunggu pelajaran berakhir, ia memejamkan mata dan menikamati semiliar angin yang berhembus pelan. lalu ia memutuskan untuk mengirimkan sebuah pesan untuk Clara agar menemuinya istirahat nanti di taman belakang.

lelaki itu lantas kembali memejamkan mata dan berusaha untuk rileks, dan sepertinya dia tertidur. Dennis terbangun saat merasakan Clara sudah duduk disampingnya dan memandangnya. kenapa ia bisa tau? karena setiap Clara sudah ada didekatnya aroma tubuhnya mengeluarkan harum bunga Lily yang menenangkannya, secuek apapun ia terhadap kekasihnya itu. masih ada sedikit rasa kepeduliannya terhadap cewek itu.

Clara And DennisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang