PROLOG

3 1 0
                                    

Malam ini Atlanna berusaha menutup matanya dengan berat. Ada beban yang sulit dilepas, namun tak lagi kuat untuk dipertahankan. Mari sejenak mengulik hatinya... jika semesta selalu mengatakan orang ketiga adalah yang bersalah. Bersama Atlanna, aku mengenal sudut pandang lainnya... sudut pandang lainnya bukan sudut pandang kebalikannya :)

Aku merasa harus meninggalkannya. Kali ini, aku harus bisa.

Aku berusaha menghimpun, alasan yang dapat melampaui nurani dan nalarku. Aku merasa... aku semakin mencintainya, semakin nyaman olehnya. Sedangkan mencintai adalah alasan utama aku akan merasakan sakit hati. Tidak, aku rasa aku harus segera mengakhirinya. Aku harus segera mencari cara.

Entah apa yang akan terjadi di depan sana, namun aku dan Noah memang seharusnya tidak pernah terjadi. Pada waktu sekarang, waktu yang salah.

Tasha yang tak pernah ku kenal.

Sebelumnya aku hanya mendengar nama dan cerita tentangmu, darinya... dan beberapa dari mereka.

Maaf aku menyusup masuk dalam kehidupanmu.

Entah bagaimana awalnya, dan apa alasanku.

Aku mengenal Noah lebih dahulu daripadamu, meskipun Noah berkilah akulah yang ada di hatinya lebih dulu, semesta tahu kaulah yang memilikinya lebih dulu.

Bodohnya aku... yang membiarkan ia memanjakanku dengan segala perhatian dan kasih sayangnya. Membiarkan dia masuk ke dalam kehidupan yang sebelumnya rapat ku kunci.

Lalu aku meminta Noah untuk lebih menomorsatukanku daripadamu. Sungguh seperti kata mereka, aku memang tak berperasaan.

Noah telah mengingkari kesepakatan yang kami buat. Kesepakatan sederhana untuk bersikap.

Aku rasa, sakit ini adalah yang harus ku bayar karena keserakahanku sebelumnya. Aku tak pernah membenarkan sikap Noah.

Dia pecundang.

Aku benci dengan caranya menyakitimu. Aku benci caranya berkhianat. Sepaket dengan ketidakmampuannya mengambil ketegasan sebagai seorang lelaki. Dan ia menunggu ketegasanku, mengorbankanmu untuk dibohongi.

Sha, aku tak pernah menyukai kesepakatan seperti itu. Meskipun aku tak seputih awan... namun, akupun ingin kamu mendapatkan keadilan.

Noah tak mampu melepasmu. Bukan tak mampu, tapi tak mau. Sehingga... biarkan senja membawaku. Meleburku bersama gelap malam... menghitamkan angan-angan yang sempat ku harapkan. Aku tak pantas berharap di atas pengharapanmu.

Atlanna.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Aug 31, 2019 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

SEGETIGA DALAM SENJAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant