Kisah Kita

23.1K 769 15
                                    

CHAPTER 15

Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 pagi, Ali yang masih berada di studio rekaman sudah merasa mengantuk sekali, tapi ia masih harus bertahan karena madih ada satu kali pengulangan take vocal. Ia menyandarkan kepalanya di sofa tempat ia duduk, berharap ada Prilly disampingnya yang memberinya semangat. Ingin sekali ia menelepon gadis itu, tapi Prilly pasti sedang tidur, Ali tersadar dari lamunannya saat mendengar dering teleponnya.

Terlihat di layar HP nya nama si penelepon "My Sunshine", Ali tersenyum lebar lalu mengangkat teleponnya. "Halo sayang, kamu belum tidur?" Sapa Ali langsung. "Haii, kamu kayanya ga ada capenya ya, masih semangat aja, aku ga bisa tidur" balas Prilly. "Aku cape, cape banget, tapi pas kamu telepon capenya langsung ilang, hei, aku kangen, kamu ngapain aja seharian?"tanya Ali. "Ga ada apa-apa, cuma kuliah kaya biasa, aku juga kangen, kangen banget, pengen sekelas lagi sama kamu, sedih, aku kesepian." Ucap Prilly terdengar lemas.

"Maaf sayang, aku janji, cuma untuk semester ini aja aku ngambil kelas eksklusif, karena harus ngejar rekaman album, sabar ya, sebentar lagi"ucap Ali mencoba menghibur Prilly. "Kamu bisa pulang sekrang ga?aku mau ketemu kamu sekarang juga"ucap Prilly memelas. "Aku masih harus take sekali lagi, kamu mau nunggu ga?" Tanya Ali. "Engga" jawab Prilly singkat, Prilly bukannya gadis yang tidak pengertian, tapi kali ini, ia merasa rindu sekali dengan Ali, ia ingin Ali ada disampingnya saat ini. "Jangan gitu dong sayang, aku ga mungkin ninggalin studio sekarang" ucap Ali mulai memelas. Prilly tak membalas dan akhirnya memutuskan sambungannya karena kecewa.

"Halo, halo, Prilly, sayang?" Panggil Ali berkali-kali, namun telepon sudah terputus. Ali menghempaskan tubuhnya di kursi dengan keras, ia merasa dilema. Di satu sisi ia ingin ketempat Prilly saat itu juga, tapi di sisi lain, ia harus menyelesaikan tanggung jawabnya pada perusahaan rekaman tempat ia bernaung. "Prilllyyy, kamu lagi kenapa sih sayang?" Ucap Ali pelan pada dirinya sendiri sambil menutup wajahnya dengan satu tangannya.

------------------------

Di tempat lain, Prilly menatap langit-langit kamarnya dengan malas. Sudah 2 hari ia tidak bertemu Ali, rasa rindu karena tak pernah berpisah dengan Ali membuatnya merasa kesepian, ia membayangkan jika Ali sudah tenar dengan jadwalnya selalu padat. Apa Ali akan bisa seperti Ali yang dulu, yang selalu ada untuk Prilly, selalu disampingnya dan selalu menjadikannya nomor satu dalam segala hal.

Prilly mulai merasa takut, "ga mau li, gua ga mau, gua lebih suka lo jadi orang biasa aja, gua ga mau pisah sama lo, ga mauuuu" ucap Prilly menangis menutupi wajahnya dengan bantal dipelukkannya. Suaranya mulai terdengar lirih, mengingat kembali masa-masa dimana Ali selalu membuatnya kesal karena kejahilannya, membuatnya menangis karena pura-pura terluka, tapi mampu membuatnya tersenyum bahkan tertawa lepas hanya karena keberadaannya.

Badannya berguncang tak sanggup menahan tangisnya, entah sampai kapan ia bisa bertahan dengan situasi seperti ini. Rasanya ingin kembali ke masa kecil, masa dimana Ali selalu bersamanya dan tak pernah meninggalkannya sedetikpun. Persetan dengan rasa cinta ini, membuatnya tak mampu mengontrol egonya. Biasanya Ali selalu datang menghiburnya jika ia sedang ngambek seperti ini, tapi kali ini ia tidak datang, dan sepertinya tidak akan datang. Ia seharusnya mengerti posisi Ali, tapi saat ini rasanya ia tak sanggup untuk menjadi pengertian.

Ali datang terengah-engah setelah meloncati balkon Prilly ia membuka pintu kamar Prilly secara perlahan, memandang iba ke arah Prilly yang sudah pasti sedang menangis karena menelungkupkan kepalanya dibawah bantal, kebiasaan Prilly jika sedang menangis kesal. Ia menghampiri gadis itu dan duduk di tepi tempat tidurnya, lalu mengusap kepala Prilly lembut.  "Maaf ya, aku lama" ucap Ali lembut, Prilly dengan cepat membalik tubuhnya memeluk Ali, lalu menangis terisak. "Aliiii, disini aja, plis" ucapnya lirih dalam tangisnya.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang