"A-aku tidak tahu," celetuk Kun dengan nada lirihnya "kukira dia ingin menghampirimu tadi."
Pria tinggi berlesung pipi yang berada ditengah tengah Ten dan Kun mengeraskan rahang. Tangannya mengepal kuat saat melihat Johnny dengan lancangnya memeluk posesif sang mantan kekasih, bahkan menyentuh bokong Taeyong.
Tidak! Ia tak rela jika Taeyong disentuh siapapun.
"Johnny sunbae!"
Ten yang entah sejak kapan telah menghampiri Taeyong juga sang senior memekik, membuat dua pria yang tengah berpelukanㅡlebih tepatnya Taeyong dipeluk, itu melepas tautan.
"Kenapa kau meneriakiku anak baru?" Johnny berucap dengan wajah dan suara yang sama datarnya.
Menghela nafas melalui mulut, Ten menunjuk Taeyong yang tengah memberinya tatapan heran "Pria ini, kekasih Jaehyun, sahabatku. Jadi tolong jangan memeluknya sembarangan, kau melukai hatinya."
"Siapa yang kau katakan kekasihku?"
Jaehyun berdiri tepat dihadapan Taeyong, mengulas senyum miring lalu mengusap surai pria mungil itu pelan "Dia hanya mantan...fansku?" sambungnya sebelum melirik Johnny.
"Tolong perhatikan dia dengan baik sunbae, kau sangat beruntung bisa mendapat fans sepertinya," Jaehyun berkata lalu kembali menatap Taeyong yang tiba tiba kehilangan kemampuan untuk mengoceh.
"Aku tak mengerti apa yang terjadi disini, tapi terima kasih...Taeyong?" Johnny memastikan jika nama sang fans telah benar "kau memang fans yang sangat baik, aku akan mencicipi cookies spesial buatanmu ini."
Mengangguk kaku, Taeyong menunduk sopan pada Johnny yang berjalan menjauhi ia, Jaehyun juga Ten. Tak berselang lama, Kun ikut bergabung dengan mereka dengan tatapan tidak nyaman.
"Apa kau melakukan ini agar aku menjauhimu Taeyong-ah?" lirih Jaehyun tanpa melepas tatapannya pada si mungil.
Taeyong mengangkat wajah, menatap langsung kedalam biner kecoklatan pria tinggi dihadapannya lalu berkata "Sebenarnya tidak. Aku memang mengagumi Johnny sejak beberapa waktu yang lalu," ia menarik salah satu ujung bibir "tapi jika kau menganggapnya seperti itu, syukurlah. Artinya kau sudah faham apa mauku selama ini."
"Tae," Kun mencengkeram lengan sahabatnya sembari menggeleng pelan, dengan tatapan 'Apa yang kau katakan?'
Ten menganga tak percaya "Kurasa kau perlu melihat kedalam dirimu Taeyong," ia menatap pria mungil itu nanar "Pengorbanan dan penantian Jaehyun tak semudah kau mengatakan kalimat menyakitkan itu," lirihnya.
"Tidak apa - apa," Jaehyun tersenyum lembut pada Taeyong "aku akan menyerah, jika itu yang kau inginkan."
Menarik nafas, ia semakin mempersempit jarak dengan Taeyong hingga kedua ujung sepatu mereka bersentuhan "Tapi kumohon, jangan lakukan hal seperti tadi," ia menatap lamat wajah sang mantan kekasih "kau sangat sulit digapai Taeyong. Jadi jangan pernah membiarkan orang lain melihatmu sebagai pria gampangan dan murahan."
"Taeyong!"
Kun memekik saat sahabatnya menampar pipi Jaehyun dalam sekejap mata "Apa yang kau lakukan?" gumamnya lalu menoleh takut takut kearah fans Jaehyun yang telah berkerumun dibelakang mereka.
"Kenapa? Kau menyesal karena hampir mempermainkan seorang pria murahan?" tanya Taeyong diikuti senyuman kecut "Terima kasih, Jung Jaehyun."
Pria mungil itu berbalik, melangkah dengan tergesa dan menjauhi tempat itu. Kun hanya bisa memberi tatapan kasihan pada Jaehyun "Maafkan aku," gumamnya sebelum menunduk sopan dan berlari mengejar sang sahabat.
"Kun? Dimana Taeyong?" Jaejoong yang menunggu diluar venue menautkan alis saat melihat sahabat keponakannya berjalan sendiri.
Tak kalah terkejut dengan pria itu, Kun mulai menahan nafas saat tak melihat keberadaan Taeyong disana "B-Bukankah Taeyong keluar lebih dulu Paman?"
"Huh?" Jaejoong menoleh kearah lain, mebelusuri setiap sudut tempat yang dijangkau oleh matanya "aku menunggu disini sejak kalian ke pinggir lapangan tadi, tapi Taeyong tak pernah melewati pintu keluar."
Ya Tuhan, Taeyong kemana?
Kun meremas kuat coat yang ia pakai sebelum berlari kesetanan dan masuk kedalam venue kembali. Sedangkan Jaejoong, ia dengan tampang bingungnya menganga melihat aksi sahabat sang keponakan.
"Taeyong-ah! Taeyong!"
Kun berteriak ditengah tengah kerumunan orang yang masih berlalu lalang didalam venua, nihil.
Tak ada Taeyong dimana mana.
Mengambil inisiatif, pria berdarah China itu berlari kearah Toilet, mungkin saja Taeyong tengah menangis disana. "Taeyong? Apa kauㅡ"
Lutut Kun melemas saat mendapati pria mungil itu tengah terduduk diatas lantai keramik depan wastafel, dengan penampilan yang jauh dari kata baik - baik saja. Hidung mengeluarkan darah, begitupun dengan ujung bibirnya.
"Taeyong!"
to be continued...
YOU ARE READING
Distance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Sometimes it's not just distance between places that makes us feel apart❞ M/M | TEENFIC | HIGH SCHOOL AU | NC-17 Lee Taeyong tidak pernah menyangka jika ia akan berakhir menjadi kekasih dari pemain basket muda dan papan atas bernama Jung Jaehyun. P...
ㅡ✨16 회
Start from the beginning
