"Berhentilah bercakap cakap, pertandingan dimulai sebentar lagi."
Menunduk sopan, Jaehyun mendorong belakang kepala Ten agar melakukan hal yang sama dengannya. Namun sang sahabat terkesan amat acuh pada senior tinggi dihadapan mereka. Entah, ia pun tak tahu apa hubungan keduanya.
"Daeㅡhan Minㅡguk!"
"Jung Jaehyun!"
"Jaehyun-ah!"
Teriakan teriakan histeris disamping Taeyong membuatnya risih sendiri. Ingin sekali ia menyumpal mulut penggemar fanatik itu dengan botol air minum yang dipegangnya "Mereka ribut sekali," ocehnya.
"Berteriaklah juga Tae," celetuk Kun lalu terkekeh pelan.
Melempar delikan tajam, Taeyong mencubit lengan sahabatnya yang sengaja ia ajak untuk berlibur ke Seoul selama dua minggu. Jaejoong menjadi tuan rumah untuk kedua tamu itu, ia sangat senang sang keponakan bisa datang lagi dan bahkan membawa teman,
Ia jadi tak perlu was was lagi anak itu akan kenapa - kenapa di perjalanan pulang nanti, sebab Taeyong tak sendiri.
"Jaehyun semakin tampan ya," Kun melirik Taeyong disampingnya "mungkin hanya orang beruntung yang bisa merebut hatinya."
Mendengus, Taeyong menoleh pada sang sahabat "Apa kau menyukainya?" ia bertanya diikuti seringaian "ambil saja, aku tak seperti fans fanatik dari idol yang menganggap Oppa adalah milik mereka."
"Tapi kau memang milik Jaehyun," balas Kun dengan mata yang kembali terfokus pada permainan kedua tim dari negara Korea Selatan dan China.
Taeyong hanya membalasnya dengan senyum tipis yang dipaksakan. Milik katanya? Persetan dengan hal itu. Meski Jaehyun masih terus mengiriminya pesan bahkan mencoba melakukan panggilan biasa juga video, tapi toh ia belum yakin jika pria itu benar benar tulus padanya.
"Jaehyun! Sedikit lagi, ya ya ya Jaehyun!"
Bersamaan dengan teriakan dari Jaejoong itu, pekikan peluit panjang tanda pertandingan telah berakhir juga ikut menyemarakkan gemuruh seisi venue. Tim Korea Selatan menang telak atas lawannya, dengan Jaehyun sebagai pencetak skor terbanyak.
"You did it, Jung!" Ten bersorak sebelum berhambur memeluk sahabatnya.
Jaehyun pun membalasnya tak kalah erat, hari ini menjadi momentum bagi ia dan Ten untuk membutikan bahwa anak baru tim nasional benar benar bermutu. Tak seperti bisik bisik memuakkan yang beredar, mengatakan jika mereka menyogok pelatih bahkan mencari muka.
Tak semudah itu.
Menoleh kearah tribun penonton, Jaehyun melebarkan senyuman melihat Taeyong dan Kun berjalan menuju sisi lapangan. Salahkah jika ia berharap si mungil akan memeluknya?
Sepertinya tidak, sebab Taeyong benar - benar berjalan kearahnya dengan senyuman tulus yang terpatri diwajah bak malaikat itu.
"Taeyong-ah," gumam Jaehyun saat pria mungil itu semakin dekat dengan posisi dimana ia berdiri bersama Ten.
"Ten-ssi, selamat!" Seru Kun sedikit malu - malu sebelum menyodorkan sekotak hadiah pada sang idola.
Pria berdarah Thailand itu memaksakan senyuman agar tak terkesan sombong dihadapan fansnya ini. Namun, ia tak bisa berbohong, saat ini amarahnya tak bisa terbendung lagi.
"Jaehyun, kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir pada pria disampingnya.
Menggeleng, Jaehyun menatap nanar kearah Taeyong yang tengah meminta tanda tangan dari sang kapten, Johnny Seo "Apa dia sengaja melakukan hal ini?"
DU LIEST GERADE
Distance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Sometimes it's not just distance between places that makes us feel apart❞ M/M | TEENFIC | HIGH SCHOOL AU | NC-17 Lee Taeyong tidak pernah menyangka jika ia akan berakhir menjadi kekasih dari pemain basket muda dan papan atas bernama Jung Jaehyun. P...
ㅡ✨16 회
Beginne am Anfang
