Distance | Jaeyong ✓

ㅡ✨11 회

Owner
Kau kemana tiga hari belakangan?

Admin di fanbase juga memiliki kesibukan masing masing, tapi mereka akan mengabariku terlebih dahulu.

Apa kau masih ingin menjadi admin disini Taeyong?

"Astaga, celaka." Taeyong menggumam namun masih bisa ditangkap oleh indera pendengaran Kun.

"Celaka apanya?" tanya pria berdarah China itu.

Menjatuhkan bahu, Taeyong menatap sahabatnya sendu "Aku lupa membuka fanbase selama tiga hari." ucapnya sebelum mengetikkan pesan balasan kepada Doyoung, owner dari fanbase Jaehyun.

Kun mengangguk faham, Taeyong memang telah memberitahunya jika pria mungil itu menjadi admin di base Jung Jaehyun. Entah jin jenis apa yang merasuki sang sahabat, fikirnya. Taeyong memang menyukai olahraga basket, namun baru kali ini si mungil sampai mengabdikan diri untuk menjadi admin tanpa bayaran sepeser pun. "Apa kau sangat menyukai Jaehyunmu itu?" tanyanya.

"Tentu," Taeyong menjawab tanpa menoleh pada Kun. Masih sibuk membalas pesan dari Doyoung sebelum pria itu mengeluarkan omelan khas yang membuatnya muak. Dia belum tahu jika aku kekasih Jung Jaehyun, batinnya. "bahkan aku sangat mencintainya." sambung pria mungil itu dengan gumaman lalu tersenyum tipis.

Maafkan aku Doyoung-ssi, kemarin aku sangat sibuk disekolah.

Aku berjanji tak akan mengulanginya lagi, maaf :(

Aku masih mau menjadi admin di base. Tolong jangan mendepakku :(

Owner
Baiklah, kau masih kumaafkan.

Ngomong ngomong kau tinggal di Daegu kan?

Terima kasih^^

Iya benar, aku berasal dari Daegu

Apa kau tak pernah datang ke pertandingan Jaehyun?

Aku datang dihari pertama, tapi setelah itu tidak lagi. Aku benar benar sibuk :(

Iya, sibuk berkencan dengan Jung Jaehyun. Taeyong tertawa dalam hati, mati matian mengulum senyum agar Kun tak menatapnya aneh lagi. Sial, Jaehyun membuatnya menebar kebohongan pada siapapun. Orang tuanya, Kun, dan sekarang Doyoung.

Owner
Ah begitu

Apa hari ini kau tak bisa datang?

Aku di Daegu sekarang, kuharap kita bisa bertemu hari ini.

Jika kau sempat tolong datang

Akan kuusahakan untuk datang Doyoung-ssi

Aku akan mengabarimu nanti. Sampai jumpa^^

"Kun?" Taeyong memasukkan ponselnya kedalam tas tanpa melepas pandangan dari sang sahabat "pulang sekolah nanti temani aku melihat pertandingan Jaehyun ya?" ia memasang puppy eyes.

Pria berdarah China disampingnya hanya bisa menghela nafas pasrah. Memangnya Taeyong akan menyerah jika ia menolak sekalipun? Pikir Kun.

***

Peluit panjang tanda pertandingan berakhir menggema. Sorak sorai pendukungㅡkhusunya Club Seoul pun bersenandung riuh. Setelah menyaksikan drama ditengah lapangan, akhirnya mereka bisa bernafas lega saat kemenangan jatuh ke tangan tim Seoul. Sedangkan tim Jeju harus bisa menerima kekalahan dan puas menjadi runner up dalam pertandingan antar club itu.

"Jaehyun-ssi? Bisakah kami mewawancarai anda sebentar?"

Pria tinggi itu menundukkan kepala sopan diikuti senyuman ramah. Seorang wartawan mendatanginya dipinggir lapangan dan ia pun harus bersikap terpelajar pada sosok itu. "Tentu," Jaehyun tertawa ringan "sepertinya anda lebih tua dariku. Kupanggil nuna tidak apa apa kan?"

"Manisnya," wartawan berambut pendek sebahu itu menggumam. Terkekeh pelan diikuti anggukan "tentu, bisakah aku mewawancaraimu, Jaehyun-ssi?" tanyanya.

Jaehyun mengangguk pelan, "Ne, silahkan nuna."

Keduanya pun saling bertanya jawab seputar pertandingan tadi. Jaehyun yang notabenenya terpilih sebagai pemain terbaik dan pencetak skor terbanyak bercerita tentang perasaannya saat ini. Cukup lama saling bercakap cakap, akhirnya sang wartawan wanita sampai pada pertanyaan terakhirnya.

"...majimak, Apa saat ini anda telah memiliki kekasih Jaehyun-ssi?"

Tersenyum tipis, Jaehyun menunduk malu sebelum kembali menatap wanita dihadapannya. "Belum, aku belum memiliki kekasih. Untuk saat ini aku hanya ingin fokus pada pertandingan dan permainanku dilapangan." jelasnya.

TY
Doyoung-ssi, maaf aku harus segera kembali. Sampaikan salamku pada Jaehyun-ssi.

Ah dan maaf, sepertinya aku tak bisa lagi menjadi bagian admin di fanbase. Maafkan aku.

Tapi kenapa? Apa alasanmu untuk berhenti?

Hei, kenapa kau hanya membaca pesanku?

to be continued...