"Tidak mudah menjalani hubungan seperti itu Taeyong-ah," Tuan Lee menghela nafas "kau tidak akan tahu apa yang kekasihmu lakukan di Seoul sana." Ia menepuk pundak anaknya "Appa tak memengaruhimu agar kau meragukan Jaehyun, aku hanya tak ingin melihat anak semata wayangku terluka nantinya." jelasnya.

Terdiam, dalam hati Taeyong menyetujui ucapan sang Ayah. Lagipula, ia sendiri masih ragu jika Jaehyun benar-benar mencintainya. Mengingat sang kekasih memiliki banyak penggemar wanita dan pria yang lebih cantik darinya. Lalu kenapa Jaehyun memilihnya? Padahal mereka terpaut jarak sejauh Seoul ㅡ Daegu, pikirnya.

"Aku akan mengatasinya Appa," Taeyong mengecup pipi Tuan Lee "terima kasih karena selalu menyayangiku."

Pria paruh baya itu memeluk anaknya. "Tentu, karena kau harta paling berharga yang kupunya Taeyong-ah."

"Lalu bagaimana denganku?"

Nyonya Lee tiba tiba menghampiri suami dan sang anak yang tengah terduduk di ruang tamu. Menyebikkan bibir, ia duduk di sofaㅡberseberangan dengan dua pria itu. "Apa aku tidak termasuk harta paling berhargamu Yeobo?"

Taeyong dan Tuan Lee terkekeh pelan, menggelengkan kepala melihat wanita dihadapan mereka merenggut kesal. "Kau bukan harta Eomma," sang anak tersenyum menggoda pada Ibunya "tapi kau musibah bagi Appaaahk!"

Berteriak, Taeyong berlari terbirit meninggalkan orang tuanya. Sebelum mendapat hantaman dari sang Ibu, ia memilih masuk kedalam kamar dengan fikiran yang masih tertuju pada hubungannya dengan Jaehyun. Ucapan Ayahnya pun tak berhenti terputar dalam otaknya. Apakah ia siap menjalani hubungan seperti itu? Batinnya.

Menghela nafas lelah, si pria mungil menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang. Menatap kosong kearah langit langit kamar sembari berperang dengan batinnya sendiri. "Jaehyun..." ia menarik selimut hingga menutupi wajahnya. "Aku pusing." gumamnya diikuti desahan pasrah.

Merasa tak siap untuk menjalin hubungan jarak jauh dengan kekasihnya. Lalu ia harus berbuat apa? Pergi ke Seoul untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas bukanlah pilihan yang tepat. Tentu, sang Ibu akan melarangnya. Mengingat Taeyong adalah anak semata wayang, wanita itu tak akan pernah membiarkan putra mungilnya meninggalkan rumah di Daegu.

Taeyong masih mengingat ucapan sang Ibu "Kau boleh meninggalkan rumah saat telah menikah." Hey, tak mungkin kan ia dan Jaehyun menikah di usia muda? Yang benar saja.

Dentingan ponsel menghetikan perang batin si pria mungil. Menyibak selimut, Taeyong mengambil ponselnya diatas nakas. Tersenyum tipis melihat nama Jaehyun tertera disana. Dengan sigap ia mengetikkan balasan atas pesan aneh sang kekasih.

Jaehyun
Kita gagal

Apanya?

Jaehyun
Berciuman ╥ ╥

Mesum

Jaehyun
Ey, tapi kau menyukainya kan?

Tidak.

Jaehyun
Kenapa singkat sekali?

Apanya lagi?

Jaehyun
Pesanmu

Lalu aku harus bagaimana?

Jaehyun
Akhirnya...empat kata

Apa kau sedang memikirkan sesuatu?

Moodmu sedang tidak baik?

Atau, ayahmu memarahimu karenaku?

Mendecih pelan, Taeyong tersenyum melihat rentetan pesan Jaehyun. Merasa bersalah karena tak bisa menceritakan kerisauannya pada sang kekasih. Akan ada saatnya, pikir Taeyong.

Tidak sayang

Moodku baik-baik saja

Ayahku tak akan bisa memarahiku

Kenapa kau belum tidur?

Jaehyun
Bagaimana aku bisa tidur jika wajahmu selalu mengangguku.

Ada apa lagi dengan wajahku? -_-

Jaehyun
Setiap aku memejamkan mata, bukan gelap yang kudapati. Tapi, wajahmu.

Jadi maksudmu wajahku lebih menyeramkan daripada kegelapan?!

Jaehyun
Kekasihku polos sekali

Maksudku, wajahmu menggangguku karena saat membayangkannya aku ingin memelukmu saat itu juga

Dan menciummu ╥ ╥

Hentikan, tidur sana!

Jaehyun
Aku mencintaimu Jung Taeyong

Yak! Jangan mengubah margaku sembarangan

Jaehyun
Kau harus terbiasa memakai margaku mulai sekarang

Terserah

Aku mengantuk, besok aku juga masuk sekolah.

Selamat malam Jaehyun

Maksudku, Sayang ㅋㅋㅋ

Jaehyun
Baiklah, selamat malam calon Ibu dari anak anakku

I Love you to the moon and back♡♡♡

Mimpikan aku, jangan Sunggokong itu.

"Dasar." Taeyong tersenyum tipis. Mengetikkan sesuatu pada ponselnya lalu menggumam. "Sempurna."

Kekasihku

Saved.


vote and comment juseyo~

Distance | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now