Keduanya duduk diatas ayunan bercat putih. Taeyong masih sibuk dengan pikirannya tentang kebohongan Jaehyun sedangkan yang difikirkan justru tak henti hentinya tersenyum. "Apa yang kau pikirkan, Tae?"
Jaehyun beranjak dari ayunan berbangku panjang itu. Berlutut didepan Taeyong dan memegangi paha luar si mungil hingga empunya tersentak. "A-apa yang kau lakukan?!"
"Sebentar, aku ingin mempersiapkan kata-kataku dulu." Jaehyun mencebik.
Tersenyum lebar melihat raut wajah Taeyong yang entah kaget, heran, atau mungkin ketakutakan karena ulahnya. Merogoh saku hoodie, ia mengambil sebuah benda yang dibawanya sejak berlaga di turnamen siang tadi.
"Taeyong," ia menarik lengan kurus pria itu. Memasangkan benda berwarna silver yang ia bawa pada si empu lalu tersenyum puas.
Kembali menatap lamat sepasang netra legam yang semakin membola, membuatnya gemas sendiri. "gelangnya sangat pas." terkekeh lalu mengecup punggung tangan Taeyong.
"Astaga, kuharap ini hanya mimpi."
Taeyong spontan bergumam sebelum mendongak, menatap langit malam kota Daegu dan berharap ia bisa melihat Ikan beterbangan diudara. "Tidak, ini bukan mimpi." gumamnya lagi karena hanya hamparan kerlap kerlip bintang yang ia dapati.
Terkekeh geli, Jaehyun menarik pelan kedua lengannya hingga Taeyong refleks membungkuk. "Aku mencintaimu Taeyong, tolong..." ia mengecup kening pria mungil itu "jadilah kekasihku." bisiknya diikuti senyuman tipis.
"Tapi akuㅡ"
"Kau dan kekasihmu telah berpisah bukan?" Jaehyun memasang seringaian "sudah waktunya aku menggantikan posisi pria jelek itu."
"Apa?!"
Pria mungil itu memekik. Memukuli dada bidang Jaehyun kuat lalu kembali duduk tegak. "Y-ya, dia tidak jelek." protesnya.
Bukankah itu artinya Jaehyun mencoba mengatakan jika ia telah memacari pria jelek? Astaga, Sungjae sangat tampan! Batinnya.
Mendecih, Jaehyun bangkit sebelum kembali duduk disamping Taeyong. "Masih membelanya juga?" ia menyilangkan kaki "bukankah kau tidak pernah mencintainya?"
Tunggu!
Darimana Jaehyun tahu? Taeyong membatin.
Menoleh dan menatap heran sang atlit lalu menggumam, "Darimana kau mengetahuinya?"
Mengedikkan bahu, Jaehyun tersenyum remeh. "Jika itu menyangkut tentangmu, apapun akan kuketahui." Ia mendekatkan wajahnya pada milik Taeyong "Bahkan aku tahu, selama ini kau membohongi Ayahmu tentang hubunganmu dengan Sung..."
Ia mendesis tak yakin "Sung...gokong?ㅡakh!"
Jaehyun memekik, kali ini bukan dadanya yang menjadi objek hantaman Taeyong, melainkan bahunya. "Namanya Sungjae!" ujar si pria mungil tak terima.
Memanyunkan bibir, Taeyong kembali bersuara "Aku serius, darimana kau mengetahuinya?"
"Kau ingin tahu saja, sangat ingin tahu, atau sangat sangat ingin tahu?" tanya Jaehyun sambil menaik turunkan alis.
Pria mungil disampingnya memutar bola mata malas, "Sangat sangat sangat ingin tahu." balas Taeyong kesal.
Tertawa renyah, Jaehyun menepuk pucuk kepala pujaan hatinya. Tersenyum nakal sebelum mendekatkan bibir pada telinga si mungil "Aku akan memberitahunya," ia berbisik "tapi dengan satu syarat."
"Apa lagi?" tanya Taeyong pasrah lalu mendorong dada Jaehyun.
Posisi tadi benar-benar tidak menguntungkan baginya. Dadanya bergemuruh, sangat mungkin untuk Jaehyun mendengar degupan jantungnya. Selain itu, ia takut sesuatu yang memalukan akan terjadi dan membuat keduanya tertangkap oleh Tuan dan Nyonya Lee.
ESTÁS LEYENDO
Distance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Sometimes it's not just distance between places that makes us feel apart❞ M/M | TEENFIC | HIGH SCHOOL AU | NC-17 Lee Taeyong tidak pernah menyangka jika ia akan berakhir menjadi kekasih dari pemain basket muda dan papan atas bernama Jung Jaehyun. P...
ㅡ✨09 회
Comenzar desde el principio
