my love is forever

30 4 0
                                    

Pair: Hijirikawa Masato x (Nama Kamu)

Kala itu kamu sedang di beri tugas untuk mencari kayu bakar. Kamu berjalan, terus berjalan dan tanpa sadar kamu sudah berada di "tengah" hutan. Kamu menatap sekeliling "gelap" dan "menyeramkan" kata-kata itu yang dari tadi kamu ucapkan di dalam hati.

Tiba-tiba hujan turun sangat lebat dan kamu memutuskan mencari tempat untuk berteduh. Kamu melihat sekeliling. sampai akhirnya, kamu menemukan sebuah kastil tua dan memutuskan untuk berteduh di sana.

Tanpa berfikir panjang kamu langsung masuk ke dalam sana. Gelap dan sunyi, hal itu yang bisa di jelaskan untuk kastil tua yang konon menurut cerita warga memiliki seorang "penunggu".

Karena penasaran, kamu mengelilingi kastil itu dengan perbekalan senter seadanya. Kamu berjalan sampai akhirnya melihat sebuah pintu besar.  Kamu memutuskan untuk membukanya dan saat kamu membukanya, kamu di sambut oleh lilin-lilin yang berbaris mengarah ke sebuah peti.

Bulu roma mu mulai bergetar. kedua kaki mu ingin berjalan ke luar. Namun, hati dan pikiran menyuruhmu untuk membuka peti itu. Kamu terdiam sesaat dan pada akhirnya memutuskan untuk membuka peti itu.

Kamu membuka peti itu dan melihat seorang pria bersurai biru sedang berbaring disana. Kamu menutupnya lagi dan mulai berjalan pergi.

Saat kamu berjalan keluar, setiap lilin yang kamu lewati padam. Dirimu mulai gemetar dan cemas. Tiba-tiba kamu merasakan seseorang berdiri di belakangmu.

Kamu berbalik dan melihat sosok yang "sama" seperti di dalam peti sedang berdiri di hadapanmu. Kamu mulai berlajan mundur. sampai akhirnya, kamu terjatuh. Kamu melihat kearah pria itu. Ia terdiam dan membatu saat kamu terjatuh.

Tanpa sepatah kata pun pria itu menganggatmu dan membawa mu ke sebuah sofa. Ia mendudukanmu di sana. Kamu pun terdiam membisu.

"Kamu tidak apa-apa?"

Ucap pria itu dengan nada kaku. Dirimu hanya mengangguk dan berusaha untuk tidak terlalu panik.

"Maaf membuatmu takut... ngomong-ngomong sedang apa kau di sini?"

Lanjut pria itu dengan memasang wajah datar.

"A-aku hanya berteduh... maaf menganggumu, tuan vampire..."

Sahut dirimu dengan nada terbata-bata.

"Sepertinya hujan ini tidak akan berhenti sampai besok..."

Ucap pria bershapire ungu sambil melihat kearah jendela.

"Apa? Be-besok? Te-teman-teman ku pasti khawatir..."

Sahut mu dengan nada sangat shock.

"Iya... kau boleh berteduh disini kalau kau mau... aku tidak akan mengganggu / meminum darahmu..."

Ucap pria itu.

"Ti-tidak aku pulang saja... te-terima kasih tuan vampire..."

Sahut mu sambil membungkuk dan pergi dari hadapan pria itu. Saat kamu sudah sampai di depan pintu, pandanganmu berbalik kearahnya. Kamu melihat tatapan kosong terpancar dari pria itu. Tak lama, pria itu terjatuh. Kamu pun berlari kearahnya. Kamu melihat wajah pria itu seperti menahan hasratnya untuk meminum "darah".

"Tu-tuan vampire? Apa kau baik-baik saja?"

Ucap mu sambil memegang wajahnya. Pria itu tampak kelaparan. Tapi, pria itu menggeleng. Tanpa pikir panjang kamu langsung menggambil pisau lipat dari dalam saku jaket. Kamu menyayat sedikit lenganmu sampai mengeluarkan darah.

"Minumlah... tidak apa..."

Ucap mu sambil mengelurkan tangan yang berdarah kearah pria itu. Pria itu menggeleng. Tapi, kamu memaksa ia untuk meminumnya. Pria itu meminum darahmu dan mulai kembali seperti semula.

Dear My PrincessWhere stories live. Discover now