"Astaga, dia harus kedepan!" Taeyong menggerutu dengan nada pelan.
"Ya! Ya! Jaehyun awas!" Pria mungil itu berteriak lalu mendesah frustasi.
Jaehyun kecolongan bola hingga tim lawan menambah poin. Kedua tim itu sudah imbang dengan skor yang sama. Taeyong mendecakkan lidah sambil menghentakkan kakinya. Sedangkan Jaejoong yang diam diam mengamati sang keponakan terkekeh geli.
Dua menit tersisa sebelum pertandingan berakhir, kedua tim masih setia dengan skor imbang. Namun, tim Seoul tak henti hentinya memberikan serangan bertubi tubi. Terutama Jaehyun, mungkin pria itu merasa bersalah karena tim Seoul kecolongan akibat ulahnya fikir Taeyong.
"Astaga, yang dia lakukan?" Pria mungil itu memekik lalu menggertakkan gigi.
Melihat Jaehyun berlari sambil mendribble bola tanpa mengopernya pada teman se-timnya. "Yak! Berikan itu pada temanmu bodoh aish!"
Jaejoong menunduk berkali kali pada penonton disekeliling Taeyong. Memukul pelan bahu keponakannya yang kelepasan karena terlalu kesal dengan permainan tim Jaehyun, atau lebih tepatnya Jung Jaehyun.
50 detik
Taeyong menjadi panas dingin melihat waktu yang tersisa. Ia mengepalkan tangan saat Jaehyun mencoba shooting diluar kotak dan...
"Berhasil," cicit Taeyong lalu menganga tak percaya.
Suara riuh penonton yang didominasi pendukung dari Seoul Club pecah. Bersamaan dengan peluit panjang yang berbunyi nyaring tanda permainan telah selesai dan di menangkan oleh tim dari Ibu Kota itu
Selamat Jung Jaehyun.
***
"Paman, antar aku kesana."
Jaejoong mengernyit heran, ia dan sang keponakan baru saja keluar dari venue namun pria mungil itu menarik lengannya kearah kerumunan yang entah tengah mengelilingi siapa. "Untuk apa kau kesana?" tanyanya.
Taeyong menyengir lebar. "Untuk bertemu Jaehyun," katanya sambil terus menarik Jaejoong.
Beberapa wanita juga pria manis disekitar Jaehyun perlahan menjauhinya setelah mendapat tanda tangan juga foto bersama. Ia memang mulai dikenal saat bergabung dengan tim basket kota Seoul, namun yang Jaehyun sayangkan orang orang itu hanya menyukai parasnya bukan permainannya.
"Annyeonghaseyo," Seorang pria yang hanya sebatas bahunya datang dan tersenyum lembut padanya.
"Annyeonghaseyo." balas Jaehyun lalu ikut tersenyum.
Taeyong mengulum bibir rapat rapat, takut jika ia berteriak dan membuat pria dihadapannya jijik lalu enggan berfoto dengannya. "A-aku sangat menyukai permainanmu Jaehyun-ssi. Meski tadi kau membuatku emosi karena sikapmu yang serakah mengambil bola, tapi aku bangga kau bisa memanfaatkan peluangnya dengan baik."
Pria dengan nama Jersey Ten yang berdiri disamping Jaehyun menahan tawa habis habisan. Sejak ia dan sahabatnya dikerumuni gadis gadis juga pria manis tadi, baru kali ini seseorang tak melayangkan kalimat pujian tentang paras Jaehyun.
"Ah, terima kasih," Jaehyun berkata pelan lalu tersenyum lebar "siapa namamu?"
Taeyong membolakan mulut "Ah benar," merogoh ransel yang ia pakai dan mengeluarkan spidol kain yang selalu dibawanya kemana mana, "maaf harus menahanmu padahal kau buru-buru." katanya sambil menyodorkan benda itu pada Jaehyun.
Pria tinggi dihadapan Taeyong tak pernah melunturkan senyumnya. Padahal, tadi ia serius bertanya siapa nama pria itu. Namun, si mungil justru memberinya spidol sepertinya ingin meminta tanda tangan, pikirnya.
"Tulis TY saja." ucap Taeyong lalu berbalik sambil menepuk nepuk punggungnya.
Jaehyun mengangguk faham, memberi tanda tangan pada kaos putih si pria mungil. Tersenyum tipis sebelum berkata, "Sudah selesai." pada sosok yang membelakanginya.
Taeyong kembali menghadap kearah pria itu. "Terima kasih, Jaehyun-ssi," Membungkukkan badan lalu kembali mengulas senyuman. "Semoga permainanmu semakin baik. Fighting!" katanya lalu berlari kearah Jaejoong yang menunggu dari jarak lumayan dekat.
"Bagaimana? Apa kau sudah puas?" tanya Jaejoong melihat senyum bahagia keponakannya.
Taeyong mengangguk antusias, "Sangat puas," katanya penuh penekanan lalu terkekeh pelan "Ngomong-ngomong apa yang ditulis Jaehyun disini Paman?" Ia bertanya sambil menepuk pelan punggungnya.
"Kau cantik TY-ssi, sampai jumpa lagi. Ah, dan ikuti akunku di instagram jungjaehyun97, ya. Aku menunggu," Jaejoong mendecakkan lidah. "Dia memberi tanda tangan atau sedang memasang iklan?"
Taeyong tergelak, cara sang Paman mempraktikkan tulisan Jaehyun sangat lucu ditelinganya. Belum lagi ucapan Jaejoong yang menyela kalimat rangkaian seorang Jung Jaehyun.
"Tidak apa apa paman," Ia mengalungkan lengan pada milik Pamannya "Dia masih baru, perlahan ia akan tahu."
to be continued...
Terima kasih telah membaca, baik yang pertama kali atau kedua kalinya hehe.
Jangan lupa berikan review untuk episode pertama ini.
YOU ARE READING
Distance | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Sometimes it's not just distance between places that makes us feel apart❞ M/M | TEENFIC | HIGH SCHOOL AU | NC-17 Lee Taeyong tidak pernah menyangka jika ia akan berakhir menjadi kekasih dari pemain basket muda dan papan atas bernama Jung Jaehyun. P...
ㅡ✨01 회
Start from the beginning
