"Tumben pinter lu." balas Jihoon.

Hangyul menghela nafasnya. "Gak tau juga Njing. Gue beneran gak inget apa-apa. Pas gue nanya, dia juga jawab gak ada kejadian aneh kok. Gue pikir yaudah gitu gak ada yang aneh."

"Jadi intinya, lo suka sama dia atau nggak?" tanya Jihoon.

Hangyul menggeleng pelan. "Sumpah, gue gak tau."











Chaeyeon menidurkan kepalanya di meja belajarnya. Pikirannya tiba-tiba penuh. Dan Hangyul adalah salah satu penyebabnya.

Tadi Chaeyeon bilang kalau menjauhi Hangyul ada keputusan yang tepat, tapi setelah Chaeyeon pikir-pikir nggak juga.

"Gue sombong banget ya ngejauhin dia..." kata Chaeyeon. "Lagian gue ngarep apaan sih."

Pintu kamar Chaeyeon terketuk dan seseorang membukanya dari luar. Ternyata itu Chaeryeong.

"Kak, di bawah ada Kak Hangyul tuh." kata Chaeryeong.

"Hah serius lo dek?!" balas Chaeyeon tak percaya. Gila, panjang umur banget itu orang.

"Serius, itu di pintu lagi bicara sama Mama. Temuin gih." balas Chaeryeong.

Chaeyeon pun menghela nafasnya dan berjalan ke bawah. Dan benar saja ada Hangyul di sana sedang berbicara dengan Mamanya.

"Eh ini Chaeyeon nya." kata Mama.

"Mau bicara di dalem apa di luar?" tanya Mama.

"Di luar aja Ma." jawab Chaeyeon.

"Oh gitu, yaudah Mama masuk ya." balas Mama lalu masuk ke dalam meninggalkan Chaeyeon dan Hangyul berdua.

"Duduk, Gyul." kata Chaeyeon sambil mempersilahkan Hangyul duduk di bangku yang ada di teras.

Hangyul mengangguk pelan dan duduk di kursi tersebut, tepat di sebelah Chaeyeon.

"Ngapain ke sini?" tanya Chaeyeon.

"Apa kabar?" tanya Hangyul balik.

Chaeyeon menatap Hangyul bingung. "Random amat?"

"Ya iyalah, semingguan lebih ini lo ngejauhin gue terus. Gimana gue bisa tau kabar lo?" tanya Hangyul.

"Baik kok." jawab Chaeyeon. "Gak ada yang ngejauh, Gyul."

"Bohong," balas Hangyul.

"Yeon, mau sampai kapan kayak gini? Gue ada salah apa sama lo? Bilang. Mau sampai kapan gini terus?" tanya Hangyul.

Chaeyeon tak menjawab. Ia hanya menundukkan kepalanya.

"Gue ngelakuin aneh-aneh ya pas gue mabok? Makanya lo ilfil sama gue?" tanya Hangyul.

IYA GYUL. IYA, gumam Chaeyeon dalam hati. Chaeyeon udah gatel banget mau ceritain semuanya. Tapi dia takut... ya takut aja...

"Jawab, Yeon." desak Hangyul. "Gue bikin lo tersinggung ya?"








"Lo bilang lo suka sama gue." kata Chaeyeon.

Hangyul cukup terkejut. Ia benar-benar merutuki kebodohannya. Hangyul bodoh, sialan.

"Dan lo juga nyium gue waktu itu." kata Chaeyeon lagi.

Baiklah, Hangyul benar-benar sangat terkejut. Kalau dia bisa pingsan, mungkin udah pingsan sekarang.

"Gue ngehindar dari lo karena gue gak tau gimana harus bersikap di depan lo." sambung Chaeyeon lagi.

"Ya seharusnya gue gak ngehindar dari lo juga sih, tohnya lo bilang dan ngelakuin itu karena lo halu doang kan? Maaf ya karena udah ngehindar gak jelas dari lo." tambah Chaeyeon.

Hangyul masih diam sambil menundukkan kepalanya. Kenapa jadi gini...

Chaeyeon berdiri dari duduknya. "Lo cuma mau nanya itu doang kan? Udah ya? Iya gue janji gak akan ngehindar lagi dari lo."

Hangyul juga berdiri dan mencegah Chaeyeon untuk masuk ke dalam.

"Yeon, gue gak lagi halu waktu itu." kata Hangyul.

Chaeyeon mengerutkan keningnya kebingungan.

Hangyul menghela nafasnya berat. "Iya. Bener. Gue kayaknya beneran suka sama lo."

Jangan tanya gimana kondisi jantung Hangyul, jantungnya berdebar sangat cepat. Rasanya seperti ingin meledak.

Dan begitu pula dengan Chaeyeon.

"Gyul?"

"Iya. Gue serius." kata Hangyul.

Chaeyeon tertawa pelan sambil bersender di depan pintu rumahnya. "Lo ngomong gini karena kasian sama gue ya? Biar gue gak malu?"

"Nggak. Gue serius." kata Hangyul.

Chaeyeon menatap kedua bola mata Hangyul, untuk melihat mana tau ada secercah kebohongan di sana. Tapi tidak ada.

"Sejujurnya gue masih bingung sama perasaan gue. Tapi gue juga gak bisa bohong kalo gue suka sama lo." kata Hangyul sambil memegang tengkuk lehernya canggung.

Chaeyeon susah payah menahan tertawanya. Dangdut banget...

"Kenapa lo bisa suka sama gue?" tanya Chaeyeon.

Hangyul menundukan kepalanya sambil tertawa pelan. "Gue gak tau. Sumpah, gue gak tau."

"Mungkin karena ketulusan lo. Selain Yohan dan Jihoon, cuma lo yang mau temenan sama gue karena gue adalah Hangyul. Bukan karena gue cowok populer atau cowok ganteng sefakultas atau cowok yang pernah pacaran sama youtuber." jawab Hangyul.

Chaeyeon tersenyum simpul mendengarnya.

"Jujur, waktu lo berantem sama gue di kantin waktu itu, gue kagum sama lo. Kagum karena lo berani bilang gitu di depan muka gue." balas Hangyul.

"Serius nih?" tanya Chaeyeon.

Hangyul mengangguk pelan. "Ya masa bohongan..."

"Kalo soal ciuman... maaf ya Yeon. Itu kecelakaan... refleks... gitu..." kata Hangyul sambil menunduk canggung.

Chaeyeon merasakan jantungnya berdebar cepat dan mungkin sekarang wajahnya memerah.

"Besok kelas jam berapa?" tanya Hangyul.

"Jam 10." jawab Chaeyeon.

"Kalo gue jemput lo gimana? Gue kelas jam 11..." tanya Hangyul.

Chaeyeon mengangguk pelan. "Boleh."




"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
➀ true colors ㅡ hangyul,chaeyeon ✓Where stories live. Discover now