"Jaehyun?" Kini giliran Doyoung yang sibuk menatap Jaehyun. Doyoung mengenali dimple itu, tapi apakah benar ini Jaehyun nya? Mengapa Jaehyunnya sekarang berotot seperti ini? Kemana perginya lemak2 di tubuhnya?
Monolog Doyoung terhenti ketika terdengar suara deheman Johnny.
"Aku tahu kalian terpesona satu sama lain, tapi bisakah kita menyingkir dari sini sekarang?"
Johnny menunjuk pasangan laki2 dan perempuan di luar toko yang tampaknya tak bisa masuk karena mereka berdiri di dekat pintu.
Setelah minta maaf kepada kedua orang itu, Johnny langsung digiring masuk ke ruang fitting, sedangkan Jaehyun dan Doyoung duduk di ruang tunggu.
"Maaf jika aku menanyakan ini, tapi apakah kau benar2 adik Taeil noona?"
Doyoung yang mengerti kemana arah pembicaraan Jaehyun pun tersenyum sambil mengeluarkan sesuatu dari tas tangannya.
Jaehyun mengenali jepitan itu. Jepitan kelinci berwarna pink yang Jaehyun berikan sebelum Doyoung pergi bersama keluarga Moon.
"Doie?"
Doyoung mengangguk dan matanya berkaca-kaca.
Jaehyun membawa Doyoung dalam pelukannya dan terdengar isak tangis Doyoung.
"Aku mencarimu kemana-mana, Doie. Ternyata kau bersembunyi di Chicago selama ini".
Jaehyun mengecup sayang puncak kepala Doyoung. Dadanya sesak oleh rasa haru dan bahagia, hingga airmata Jaehyun pun tak terbendung lagi.
Jaehyun mengingat bagaimana keyakinan dan cintanya pada Doyoung diuji dengan penantian panjang selama 20 tahun. Banyak yang bilang Jaehyun gila dan terlalu dibutakan oleh obsesi, tapi Jaehyun memilih tetap bertahan. Dan saat ini penantian panjangnya terbayar lunas, seakan 20 tahun itu hanyalah angka.
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Setelah pernikahan Taeil, Jaehyun membawa Doyoung kembali ke Korea.
Doyoung bukan hanya sebagai calon istrinya, tapi juga calon pegawai di perusahaannya. Yah ternyata Jungs Real Estate itu adalah perusahaan properti milik appa Jaehyun.
Jaehyun awalnya menawarkan posisi sebagai sekretaris pribadinya, tapi Doyoung bersikeras ingin memulai karir sebagai legal perusahaan, sesuai jurusan yang dia ambil saat kuliah dulu.
Jaehyun dan Doyoung sampai di apartemen pribadi Jaehyun. Apartemen Jaehyun terletak di griya tawang dengan pemandangan kota Seoul yang indah.
Doyoung masuk dan seketika takjub dengan design interior apartemen Jaehyun yang didominasi warna biru, warna kesukaan Doyoung.
Jaehyun menggandeng Doyoung ke kamarnya sambil sebelah tangannya membawakan koper Doyoung.
Jaehyun kemudian meletakkan koper Doyoung di dekat lemari pakaiannya, sedangkan Doyoung sudah terduduk di pinggir tempat tidur.
"Kau lelah sayang?" Tanya Jaehyun sambil mendudukkan dirinya di samping Doyoung.
"Hanya sedikit jetlag, Jae".
Jaehyun membawa tubuh Doyoung dalam dekapannya dan mengelus punggung gadis kesayangannya itu.
"Aku masih tak percaya kau ada di sini bersamaku. Rasanya seperti mukjizat".
Doyoung tersenyum manis dalam pelukan Jaehyun. "Tuhan tahu waktu yang tepat untuk mengabulkan doa kita, Jae".
Jaehyun mengelus pipi Doyoung dan berkata,
"Sebenarnya 2 tahun lalu aku hampir menyerah karena tak kunjung menemukanmu. Tapi aku coba meyakinkan diriku sendiri bahwa aku hanya perlu bertahan sebentar lagi. Dan untuk mengalihkan rasa rinduku akhirnya aku memutuskan untuk membuat desain interior apartemen ini"
MY ONE AND ONLY BRIDE
Comenzar desde el principio
