MY ONE AND ONLY BRIDE

Start from the beginning
                                        

"Tentu saja. Bulgogi ini Doyoung yang masak. Rasanya istimewa bukan?" Puji Jaejoong.

Melihat Jaehyun yang tak bereaksi, membuat Doyoung muram. Selera makannya mendadak hilang.

"M-maaf jika rasanya tidak enak. Kau tak usah memakannya."

"Bukan Doie. Kau salah paham." Jawab Jaehyun cepat. "Aku diam karena rasa bulgogi ini mengingatkanku pada bekal makan siangmu dulu."

"Bekal makan siang?" Tanya Yunho dan Jaejoong bersamaan pada Jaehyun.

"Ya appa, eomma. Aku dan Doie sering bertukar bekal makan siang saat di panti dulu. Dan rasa bulgogi ini persis seperti bekal makan siang milik Doie."

"Bulgogi ini memang resep dari Bibi Jang. Aku pikir kau sudah tidak menyukainya. Maafkan aku sudah salah sangka padamu." Ucap Doyoung menyesal.

"Tak perlu minta maaf Doie. Aku justru merindukan bekal makan siangmu."

"Jadi kau sudah tak menyukai masakan eomma?" Kini gantian Jaejoong yang merajuk.

"Siapa suruh eomma dulu lebih sering menemani appa dan meninggalkanku."

"Apa maksudmu? Jadi sekarang kau menyalahkan eomma?"

"Tidak eomma. Makanan eomma tetap yang terbaik. Yakan Doie?" Jaehyun minta dukungan. Karena percayalah, jika Jung Jaejoong ini sudah merajuk maka sangat sulit untuk membujuknya.

Doyoung mengangguk setuju.

"Jaehyun bertukar bekal makan siang jika bukan eomma yang memasak. Tapi saat Jaehyun membawa bekal buatan eomma, dia jadi pelit sekali. Bahkan kami pernah bertengkar karena memperebutkan bekal makan siang buatan eomma." Terang Doyoung.

"Benarkah?"

"Itu benar eomma." Kali ini Jaehyun yang menjawab.

"Kau dan appamu sama saja. Sulit untuk dipercaya."

"Boo.. Kenapa kau jadi bawa2 aku?" Ucap Yunho tak terima tapi tak digubris sama sekali oleh Jaejoong.

"Apa yang tadi kau katakan itu benar, Doie?" Jaejoong bertanya lagi kali ini sambil menatap Doyoung.

"Benar eomma. Eomma percaya padaku kan?" Bujuk Doyoung.

Jaejoong tersenyum manis pada Doyoung lalu berkata "Eomma percaya."

Begitulah makan malam mereka terus berlanjut dengan tetap diwarnai adu mulut appa dan anak dan derai tawa Jaejoong dan Doyoung.

Setelah makan malam selesai, Jaehyun mengajak kedua orangtuanya dan juga Doyoung mengobrol di ruang keluarga.

"Appa, eomma aku mengajak Doie ke rumah ini untuk memenuhi permintaan kalian soal calon menantu. Aku sangat mencintai Doie dan tak akan mengubah keputusanku untuk menikahinya. Tapi aku tetap harus meminta restu kalian agar hubungan kami lebih sempurna."

"Tentu saja eomma merestui kalian." Jawab Jaejoong ceria lalu bangkit dari duduknya dan memeluk Jaehyun juga Doyoung.

"Terimakasih eomma."

Setelah pelukan Jaejoong terlepas, Yunho menatap putranya lalu Doyoung.

"Jaehyun sudah menceritakan semuanya kepadaku, dan aku yakin kau juga sudah menceritakan pada Jaejoong saat memasak tadi."

Doyoung mengangguk.

"Aku menyukai kejujuran dan keberanianmu mengakui jati dirimu. Itu membuktikan kau akan menjadi pendamping yang kuat untuk Jaehyun. Dan setelah mendengar kisah kalian, aku semakin lega. Karena untuk penantian selama puluhan tahun tidak hanya cukup dengan cinta, tapi juga didasari atas komitmen dan kepercayaan."

"Appa ini bertele-tele seka... A-AWW!" Keluhan Jaehyun langsung dihadiahi pukulan sayang dari sang appa.

"Aku sedang mencoba bersikap keren di depan calon menantuku. Jadi jangan coba2 menghancurkannya."

"Aku tahu appa sangat menyukai Doie. Mengaku saja."

"Memang. Aku hanya tak habis pikir kenapa gadis sempurna seperti Doie bisa mau denganmu."

"Hentikan!" Ucap Jaejoong sedikit keras. "Kalian membuatku malu di depan calon menantuku." Jaejoong sudah menampilkan wajah menyeramkan dan duo ayah anak itu otomatis menundukkan kepala mereka.

"Jung Yunho, sekarang katakan apa kau merestui hubungan Jaehyun dengan Doie?" Titah Jaejoong.

Yunho mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Jaejoong dan mengangguk sekilas, lalu beralih menatap Doyoung dengan pandangan penuh kasih sayang. "Appa merestui kau dan Jaehyun."

"Terimakasih appa." Ucap Doyoung sambil tersenyum penuh haru.

"Bagus. Dan kau Jung Jaehyun, mau sampai kapan kau menunduk begitu? Kau tidak dengar apa kata appamu tadi?"

Merasa namanya dipanggil, Jaehyun seketika mendongak dan menatap sang eomma lalu beralih ke sang appa.

"Aku sudah melamar Doie kemarin di panti, tapi aku ingin melamar Doie secara resmi di depan appa dan eomma."

Yunho dan Jaejoong mengangguk, seolah mengatakan "Lakukanlah" pada putra kesayangan mereka.

Jaehyun lalu berdiri di hadapan Doyoung dan mengecup jemari Doyoung yang dihiasi cincin pengikat mereka.

"Kim Dongyoung, will you marry me?"

"Yes I do"

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

ThankYou semoga suka dengan oneshoot ini :)) Jangan minta Sequel yah karena ini oneshoot :))

JAEDO RANDOMWhere stories live. Discover now