[1/2] news.

303 30 3
                                    

Desas-desus dari Kak Yansa, salah satu anak kelas dua belas, mewarnai sekolah hari pertama. Sepertinya, kabar-kabar ini udah menyebar sampai ke segala penjuru. Nggak cuma murid-murid sekolah, tapi para guru, satpam, tante-tante di kantin, sampai om-om OB, semuanya udah dengar tentang putusnya Kak Yansa sama Kak Olive, dan reaksi mereka semua pun sama: kaget.

Nggak terkecuali gue.

Kenalin, nama gue Mahes, panjangnya Mahesa Ranadjie Airlangga. Anak kelas sebelas yang, dengan bangganya, menjabat sebagai wakil pimpinan redaksi majalah sekolah dan sekretaris senat, juga merangkap jadi admin dari akun-akun semi-official sekolah macam akun Instagram Senat AKIA, Jurnalis AKIA, AKIA Mirip, AKIA Ngantuk, dan AKIA Gossi--eh, Ya Tuhan, keceplosan. Tolong dirahasiakan, ya, plis! Intinya, karena gue yang megang akun gossip, gue nggak bisa gabut selama liburan. Puluhan, bahkan ratusan pesan gue terima dari berbagai murid AKIA yang nggak bakal gue sebutkan namanya karena bakal melanggar kode etik, dan mereka semua menanyakan hal yang sama: Yansa dan Olive.


Siapa, sih, yang nggak tahu mereka?


Let me tell you something. Di AKIA, meskipun cuma ada SMP dan SMA, tapi boarding school satu ini punya jalur prestasi non-akademik yang banyak keuntungannya, mulai dari biaya gedung nol rupiah, sampai benefit-benefit lain dalam acara sekolah, fasilitas, maupun izin cabut juga jadi gampang. Tapi ya gitu, susahnya, kalau nggak bisa keep up sama pelajaran sekolah, ada peringatan tiga kali sebelum dapet surat drop-out. Kak Yansa ini, salah satu anak jalur prestasi yang tersisa, dan bisa duduk di peringkat satu paralel. Padahal dia atlet anggar yang masih aktif banget, loh!


Kalau Kak Olive, dia ketua senat. Kalau bahas Olivia dan segala prestasinya selama jadi ketua senat dari kelas sepuluh (diulangi, kelas sepuluh, anjir!), dijamin nggak abis-abis. Pokoknya, mereka berdua itu beneran couple legendaris sekolah yang dapet respect dari segala kalangan, gitu! Wajar juga kalau putus sebenernya, sih. Mereka udah kelas dua belas, dan kayaknya juga mereka putus karena fokus sama ujian dan tugas akhir. Jadi, ya udah fix. Nggak perlu dijadikan masalah, ya, kawan-kawan! Memang patut disayangkan, tapi, marilah kita belajar untuk menghargai pilihan mereka.

Masih bicara tentang berita, selain putusnya Kak Yansa dan Kak Olive, ada satu hal lagi yang nggak kalah ramai dibicarakan. Bedanya, kalau berita putus udah nongol dari kapan, tapi yang ini datangnya tiba-tiba. Sungguh aneh dan nirwajar, kawan-kawan.

Sore tadi, waktu yang seharusnya dipakai buat diskusi regenerasi bareng satu senat, malah jadi forum diskusi perihal kepala sekolah yang, katanya sih, diganti dengan tidak hormat.

Nahloh? Ada apaan nih, gan?

Tadi pagi tuh harusnya upacara sekolah, tapi karena sesuatu alasan yang belum pasti, upacaranya di-cancel. Nggak ada yang nggak bertanya-tanya, karena selama ini, Pak Gerard nggak pernah absen buat upacara, apalagi ini minggu pertama. Dan kerennya, nggak butuh waktu lama buat kabar tak berdasar ini nyebar satu sekolahan. Masih belum tahu sumbernya siapa, tapi yang jelas, ada kemungkinan kalau sistem sekolah juga bakal diganti seiring dengan pergantian kepala sekolah, mengingat beberapa waktu tuh banyak wali murid yang kurang setuju sama program sekolah kami.


...Serem, ah.



Hari ini buruk. Saya nggak pernah mengira kalau kabar putusnya saya sama Olivia bakal jadi seramai ini. Saya udah sepakat sama dia--itupun kalau dia ingat, tapi semoga aja, sih--supaya nggak menyebarluaskan berita kalau kami putus. Tapi, nyatanya, selalu ada yang menyebut nama saya dan Olivia kemanapun saya (dan Olivia juga, mungkin) melangkah. Risihnya bukan main.

Tapi, terima kasih saya ucapkan buat siapapun itu yang ada di balik akun AKIA Gossip di Instagram, karena sudah mengeluarkan klarifikasi yang nggak saya minta, juga meredakan pertanyaan-pertanyaan dengan bilang kalau kami putus karena alasan kesibukan. Jelas suatu hal yang diputuskan satu pihak karena melenceng jauh dari kenyataan, tapi nggak apa-apa, lah. Didn't know that i'd need that a lot. Geez, thanks.

Kabar tentang saya mereda, muncul lagi berita kalau kepala sekolah kami, Pak Gerard Soemarsono, diganti. Saya dengar dari Ari, dan dia sendiri dapat dari Selene, anak sulung Pak Gerard, yang juga pacarnya. Koneksi, biasa. Separuh diri ingin bilang kalau hal ini bisa jadi isapan jempol belaka, tapi ketidakhadiran Pak Gerard selama sehari penuh ini sedikit membuat saya percaya. Hampir saja saya kirim pesan ke Olivia buat memastikan, tapi urung. Nggak perlu, lah.

Oh, by the way, saya Yansa. Dimas Ardhiyansa Mahaputra, usia menuju delapan belas. Yang barusan putus itu, iya. Nggak perlu nanya-nanya lagi. Nggak ada jabatan yang bisa dibanggakan sama saya, cuma seonggok nilai yang saya anggap formalitas karena memang cuma tuntutan untuk bertahan. Terakhir, saya atlet anggar, masih aktif hingga sekarang, namun sepertinya bakal pensiun karena mau kuliah.

Sudah, gitu aja, sih. Udah malam, saya mau tidur.

Let's see each other tomorrow, i guess?


W/N:

Kelakuan. Yang sebelah belum kelar, diunpub, bikin baru. Duh, aku. Marahin aja. But yeaaaaaa a new fic featuring my PDX cute duo, HwangMini! Just so you guys know, book ini nggak bakal update regularly karena penulisnya yang sudah di kelas akhir. Kendati demikian, diharapkan supaya kalian sabar selalu, ya? 😭😭💞 Any feedbacks would be taken wholeheartedly! Thanks for reading the first part, guys! ♡

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 22, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

where do we go? | hwangminiWhere stories live. Discover now