bagian 2 taehyun

15 1 0
                                    

"aku harus pergi ke War Memorial untuk shoting flm laga ku di sana" memberseskan pakaian nya "dan kemungkinan aku juga tidak pulang untuk beberapa hari, jadi kau bisah melakukan apa saja sepuasmu"menatap sosok lelaki yang berada di depannya.

"tak pulang juga tak apa" membuka lemari yang berada di depannya "jangan lupa kartu emas ku"

kartu emas?? 

"kau seharusnya mencari pekerjaan, jangan terus berketergantungan pada kakak mu ini" membuka lemari dan menggambil beberapa baju"kau seharusnya memanfaatkan ijazah science and technology mu itu"

Tak lama kemudian terdengar suara pintu yang di banting keras "kau seharusnya tau, apa yang adikmu inginkan" teriak taehyun dari balik pintu

Apa maunya anak itu??

Memiliki sisi pandang yang berbedah membuat kedua saudara itu selalu terlibat ketidak cocokan.  Taehyun adalah salah satu anak dari keluarga Hyun yang tidak menggambil alih dalam dunia Keartisan,  nenek nya taehyun seorang sutradara terkenal di seoul, ayahnya seorang CEO di salah satu saluran tv yang terkenal di soul, bukan hanya itu kakak dan ibunya juga adalah seorang artis termahal.

Memiliki keluarga yang di domisili orang-orang terkenal, membuat kakaknya tidak mengijinkan dirinya untuk mengguluti dunia keartisan. Tentunya seorang kakak ingin yang terbaik untuk adiknya, keinginan sang kakak untuk memasukan sang adik ke salah satu perusahaan ternama di seoul, tidak berakhir manis, banyak sekali tempat kerja yang telah di datangi taehyun demi memenuhi keinginan kakak sulungnya itu, namun pekerjaannya selalu tidak berlangsung lama.

Keinginan dirinya untuk menjadi aktor seperti sang kakak, harus ia tanam sedalam dalam mungkin. Bukan hanya sang kakak, ayah, seluru keluarga nya tidak menginginkan dirinya menjadi aktor.

Memiliki keluarga yang kaya raya membuat taehyun banyak melakukan kegiatan amal untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, tidak heran jika dirinya lebih di kenal orang-orang di kalangan bawah di bandingkan kakaknya.

"ma,  selagi kim pergi ke war memorial, aku juga akan pergi berkunjung ke tempatnya kakek"

"pergilah,,,  mama dan papa juga akan pergi ke luar negeri untuk beberpa minggu, jadi sebaiknya kamu tinggal di tempat kakek sampai kim tiba di rumah"

"ma..  Aku bukan anak kecil yang terus bergantung pada kakaknya"

Mamanya tersenyum tipis "itu sebabnya kamu harus mengikuti apa kemauan kakak mu"

Hanya sang kakek lah tempat terakhir taehyun untuk menceritakan segala keluh kesah nya, Dirinya menganggap jika keluarganya hanya memperdulikan kakaknya saja dan terus membanding-bandingkan keduanya, itu sebabnya taehyung ingin menjadi seperti kakaknya, Kebaikan kim pada dirinya membuat taehyun tidak membantah apa yang di katakan kakaknya.

Taehyun berjalan berkeliling hotel mewah yang di tempati kakeknya, Mata nya tertuju pada salah satu toko buku yang yang ada di depan hotel tempatnya berdiri, segera dirinya melangkahkan kakinya menuju toko buku tersebut.
Dirinya berhenti di rak pertama yang bertuliskan science, menggambil dua buah buku yang ada di rak tersebut dan langsung membawanya ke kasir.

Mengambil buku yang dia sodorkan taehyun "kim taehyun".

"kim taehyun?  Leleki bodo itu sudah datang, bukannya dia baru pergi tadi pagi? " menengok ke belakang

"bisahka aku mengambil gambar mu?" Ucap seorang permpuan yang ada di depannya

"siapa? "tanya taehyun "aku?"menunjuk dirinya sendiri

Perempuan itu menggelengkan kepala.
taehyun menyodorkan uang membayar tagihan buku yang di ambilnya "kenapa semua orang mengira kalau aku ini kim, padahal aku lebih tampan darinya" batin taehyun "ma'af nyonya,aku bukan kim taehyun yang anda maksud"beranjak pergi meninggalkan kasir.

Taehyun memasuki peti besi yang ada di depannya, lift menuju lantai 23.
Lift berhenti saat sampai di lantai 23,seorang pria tua berjalan menuju lift sambil melihat telpon genggam miliknya.
"hai pria tua"panggil taehyun,  pria tua itu mengangkat wajahnya dan melihat taehyun "kau mau kemana? Aku baru saja ingin menemui mu"

Pria tua itu tidak memperdulikan apa yang taehyun bicarakan "kau sepertinya ingin mengikuti jejak pria tua ini anak mudah "menunjuk buku yang di pegang taehyun.

Taehyun melihat buku yang berada di tanggannya dan tersenyum kecil "kau mau kemana?"

Pria tua itu berjalan menuju sofa yang berada tidak jauh dari lift "duduklah... Kakek mau pergi ke luar kota untuk pertemuan bisnis"

Taehyun mengangkat sebelah alisnya "nenek?"
"kau tidak tahu, jika nenek mu pergi ke luar negeri bersama orang tuamu"
"kenapa semua orang selalu saja sibuk...... Baiklah aku akan mengantarkanmu ke bandara"

Taehyun kembali masuk ke lift bersama sang kakek.

"untuk beberapa hari kedepan aku akan tinggal di sini sampai kim pulang dari WMK" membuka pintu mobil "setidaknya di tempat kakek la aku tidak merasa sendiri"

Tehyun menyetir mobilnya menuju air port.....

Setelah mengantar sang kakek taehyun langsung Kembali ke hotel tempat kakeknya tinggal Taehyun punya kamar pribadi disana yang terdapat beberapa alat musik miliknya, setidaknya kakeknya selalu menjaga rahasia dan Tidak ada satu orang pun yang pernah masuk di kamarnya, selain kakek nya dan seorang teman nya yang dirinya sendiri tidak tahu dimana keberadaan nya. "teman? "sepertinya taehyun merindukan temannya itu.

Bermain alat musik bukanlah hal baru untuk taehyun, namun bakatnya itu harus di tutup rapat-rapat sehingga tidak ada satu celah pun Yang terlihat.

petikan senar gitar mulai nemenuhi ruangan tempatnya berada tak lama setelah itu terdengar nyanyian klasik yang keluar dari mulutnya.

.
.
.
.
.
.
.

Bersanbung....

Begitukah kehidupan seorang taehyun....

Next ke bagian berikutnya....









Tomorrow X TogetherWhere stories live. Discover now