Ambigu - ChaReed

187 15 5
                                    

(cringe alert)


Saat itu adalah pertama kalinya Greed mengutuk ke-kepo-an anak-anak.

"Hei Kak Akram, Kak Avarie, apa kalian, kau tahu, punya hubungan khusus?" tanya Mido tiba-tiba. Tangan kanannya masih memegang bakul berisi rumput yang sebentar lagi akan dicerna oleh organ perut kambing-kambing yang sedang kelaparan, tapi mukanya serius, seakan-akan dunia akan runtuh kalau pertanyaan sakral itu tidak terjawabkan.

Pertanyaan yang sangat direct, straightforward, dan ngejleb. Kambing yang sedang diberi makan mengembik, entah menyetujui atau hanya ikut kepo akan jawaban yang akan keluar dari mulut kedua orang yang sekarang sedang melongo menatap Mido.

"Hm? Apa maksudmu 'hubungan khusus?" tanya Charity

Greed diam-diam mengutuk dalam hati.

Mido tergagap. "Eerr... coba jelasin Neith!"

"Jadi begini Kakak-kakak. Aku dan Mido berpikir kalian seperti...emm... Ah! Kapan hari aku melihat pesta besar juragan yang tinggal di kampung sebelah! Putri si juragan dan seorang laki-laki memasang cincin satu sama lain, trus mereka, ehem, ciuman! Kata pak Fitrah, itu namanya su-a-mi-is-tri!" cerocos Neith dengan ekspresi gugup

"Iya iya itu maksudku! Apa Kak Akram dan Kak Avarie su-a-mi-is-tri?"

Double kill. Wajah Greed sudah semerah jubahnya, sementara Charity kehilangan ketenangannya yang (sebelumnya) tak tergoyahkan

"Ehm, jadi, eh", kata Charity tergagap, "apa kau akan tetap tinggal di sini? "

Pertanyaan bagus. Pertanyaan bagus untuk memecah kecanggungan, pikir Greed.

Jadi, singkat kata, pertanyaan anak-anak yang dimaksudkan untuk ditanyakan dengan polos tersebut, berhasil dijawab oleh Charity dengan jawaban bijak tapi ambigu.

"Tidak, kami tidak punya hubungan seperti itu. Tapi, gimana ya? Lihat saja setelah ini, deh."

Yang kira-kira seperti itu.

Lihat saja setelah ini. Gradasi warna merah pada muka Greed meningkat satu level.

Mulut Mido bereaksi lebih cepat dari pada otaknya dalam memproses keambiguan itu.

"Haah? Apa maksudnya, kak Akram? Maksudnya kalau sudah siang kalian bakal jadi su-a-mi is-tri gitu?"

Anak sengklek.

"Hahaha, Mido, ikatan suami istri itu hal yang sakral dan mendalam. Aku tidak bilang hubungan kami tidak seperti itu, tapi mungkin waktu masih harus menunggu,ya."

Discussion ended. Neith dan Mido berlari keluar untuk memberikan jamuan makan yang tertunda pada kambing-kambing kelaparan.

Or maybe not yet. Karena saat itu juga Greed sudah menyiapkan rentetan kata-kata yang siap disemburkan bak ledakan amarah si cabe merah.

Sayangnya, kalimat pertama yang keluar sungguh antiklimaktik.

"H-hei Char, apa maksud kalimatmu tadi,hah? Kau mau sok-sokan membuat kalimat itu multi tafsir, hah?"

"Hm, jawabanku atas pertanyaan Mido tadi?" jawabnya dengan wajah tanpa dosa

Urat kesabaran Greed berjengit. "IYA! APA MAKSUDMU DENGAN WAKTU HARUS MENUNGGU? Kau mau sok-sokan jadi penyihir waktu, hah? Harus menunggu apanya?"

"Oke, tenang, tenang dulu nyonya serakah. Biar kujelaskan lagi. Tadi Neith dan Mido bertanya soal ikatan pernikahan, kan? Aku sudah menceritakan kepadamu, salah satu harta paling berharga adalah keluarga. Maka aku nggak menganggap remeh ikatan pernikahan. Dari ikatan yang benar-benar tulus dapat tercipta keluarga yang akan benar-benar menjunjung kekeluargaan mereka sebagai harta paling - "

"AKU NGGAK TANYA SOAL YANG ITU! Apa maksudnya hubungan kita "seperti itu" dan "waktu masih harus menunggu"? Jangan sok-sokan ambigu, bodoh! "

Ujung bibir Charity terangkat, membentuk sebuah kurva, yang alih-alih menenangkan, malah memberikan kesan bahwa kalimat yang akan keluar berikutnya bukanlah yang kau harapkan.

"Yah, gimana ya? Hal seperti itu, lebih baik tidak usah ditafsirkan, bagaimanapun juga, hubungan kita memang ambigu kan?"

Greed melongo.

"Lagipula, waktu memang harus menunggu-"

"-sampai hubungan kita tidak lagi ambigu"

Greed sudah berlari meninggalkan ruangan dengan muka semerah tomat ceri.

------


Halo para manusia di fandom desime! Saya penulis fanfic baru di fandom ini! Meskipun bisa dibilang saya adalah fans hardcore Desime sejak lama, tapi selama ini saya cuma jadi silent reader di berbagai lapak fanfic Desime di wattpad XD. Tapi sekarang berhubung ada hasrat terpendam yang mendadak meledak untuk belajar menulis (saya juga nggak tau kenapa sih) jadi saya memulai dengan menulis fanfic desime di wattpad! 

Thank you for reading!! (although cerita ini sangat cringe and unprofessional)

---elephantsizedfox

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Desime FanficsWhere stories live. Discover now