27

12.6K 556 13
                                    


"Zahra..."

"Adek..."

Pecah suara membuat Azzam melepaskan pelukannya pada zahra.

"Abang..mbak lysha kalian disini,?"

"Loh kenapa,? Kok kau terlihat terkejut begitu,?"

"Eh bukan mbak...hanya tak menyangka jika kita akan makan malam di tempat yang sama,!"

"Abang juga tak menyangka akan bertemu adek disini. Lebih tak menyangka lagi jika abang akan melihat istri abang berpelukan dengan lelaki lain,!" Sahut Raditya sinis.

"Adek bisa jelaskan bang.."

"Tak perlulah dek...mata abang sudah melihat dengan jelas,!"

"Terkadang mata bisa mengelabui pemiliknya pak,!" Sahut azzam kalem.

"Saya rasa jika berpelukan seperti tadi sudah menjelaskan yang terjadi bukan,?"

"Maaf mbak...tapi itu tak di sengaja,! Mbak lysha jangan memperkeruh keadaan dong,!" Sahut zahra emosi.

"Loh kok kau marah sih dek...aku kan hanya mengatakan apa yang kami lihat,!"

"Dan apa yang kalian lihat tidak seperti apa yang kalian pikirkan,!" Tukas zahra.

"Memang apa yang kami pikirkan Ra,? Aku tau jika dulu kau dan pria ini saling mencintai kan,? Jangan-jangan api cinta itu masih belum padam,? Kalau dilihat dari cara kalian berpandangan aku rasa sih benar,!" Sahut lysha yang semakin membuat raditya cemburu.

"Kita pulang...lysha ayo kita pulang,!" Ujar Raditya sembari menarik tangan zahra.

"Maaf pak..tolong jangan kasar sama zahra,!" Ujar azzam mengingatkan.

"Jangan campuri urusan kami,!"

"Sekali lagi maaf pak...kali ini urusan kalian menyangkut nama saya jadi saya berhak untuk ikut campur,!"

"Sekarang urusan mu dengan kami telah selesai jadi jangan lagi ikut campur,!"

"Pak...cemburu tengah menguasai bapak,! Jangan sampai cemburu menelan akal sehat bapak,! Lihat kondisi istri bapak itu,,wajah zahra terlihat pucat,!"

"Zahra biar jadi urusan saya karna dia istri saya,!"

"Benar pak...tapi.."

"Zam..im oke,!" Potong zahra.

"Oke bagaimana sih ra..wajahmu pucat,!"

"Biarkan kami pulang..! Sampaikan maafku untuk shafa dan ibnu,,juga ucapan selamatku,! Semoga shafa dan baby sehat sampai lahir,!"

"Hati-hati ra...hubungi aku atau nio jika terjadi sesuatu,!"

"Zahra masih memiliki saya sebagai suaminya,,jadi ia tak butuh orang lain,!"

"Jika anda memang suaminya tolong perhatikan dia juga,,bukan hanya mbak lysha saja yang butuh perhatian anda,! Saya permisi,,Ra aku masuk dulu ya..ingat jangan terlalu lelah,! Assalamualaikum,!"

"Waalaikumsalam,!" Sahut zahra lirih "adek naik taksi saja,,jika abang tak percaya adek lihatlah rekaman CCTV semua akan terlihat jelas,! Adek kira abang sangat mengenal adek ternyata hanya sekedar tau tanpa mengenal,! Assalamualaikum,!"

"Waalaikumsalam..." sahut raditya.

"Mas kita makan dulu yuk...lagian Zahra pulang juga karna maunya dia kan,? Mas ingat kan apa kata dokter,?"

Raditya pov

Yaa aku mengingat semua kata dokter pribadinya lysha. Karna sakitnya,,lysha harus selalu merasa bahagia. Agar mempercepat kesembuhannya. Bukannya aku tak menyadari jika beberapa hari terakhir ini zahra terlihat pucat tapi seluruh waktuku terpusat pada kesembuhan lysha. Kami selalu sibuk keluar rumah agar lysha tidak jenuh,,sebisa mungkin ku coba agar lysha tidak merasa tertekan.

Yang Ke Dua (End)Место, где живут истории. Откройте их для себя