08. Move

6.4K 824 65
                                    

Bunda, Ayah : orang tua Lia, Hyunsuk
Mama, Papa : orang tua Soobin

***

"Bun, Bunda serius nyuruh aku tinggal di rumah Soobin?"

"Astaga Lia kamu berapa kali nanya coba."

Irene beserta anaknya, Lia sedang ngepacking baju untuk kepindahan Lia ke rumah Soobin. Semua karena permintaan mama papa nya Soobin yang mengatakan calon mama harus selalu dekat suami (masih calon) nya.

"Tapi nanti aku jarang ngeliat Bunda, Ayah sama Kakak dong." Lia cemberut.

"Duh lebay banget sih Dek, rumah Soobin cuma setempongan juga." Saut Hyunsuk yang sedang berdiri di ambang pintu.

"Nah itu dia. Udah tau setempongan nggak usah pindah segala kali." Lia masih ngedumel.

"Yaelah Dek biasanya juga nginep di rumah Soobin." Saut kakaknya.

"Ya tapi kan.. tetep aja beda!"

Irene tertawa mendengar percakapan kedua anaknya. "Udah Li nanti aja dilanjutnya. Makan dulu yuk, Ayah kamu udah laper jam segini." Ajak Bunda dan Lia langsung menggandeng tangannya untuk turun ke ruang makan.

"Udah selesai packingnya?" Tanya Suho yang sudah duduk di bangkunya.

Beberapa asisten rumah tangga langsung menyiapkan makanan di meja makan. Mereka makan malam seperti biasa, masih sering bergurau dan membicarakan hal tidak penting lainnya. Tapi kali ini ada yang beda. Lia seperti tidak menikmati makan malamnya. Dia sedikit-sedikit menutup hidung dan menjauhkan piringnya.

"Kok nggak dimakan Dek?" Pertanyaan Hyunsuk membuat ibu dan ayah ikut mengalihkan pandangannya ke Lia.

"Kakak jangan makan telur dong. Bau banget tau!" Protes Lia dengan suara sumbang karena masih menutup hidungnya.

"Biasanya juga nggak masalah tuh." Hyunsuk mengerutkan keningnya.

"Kak, sini kamu pindah." Irene menepuk bangku di sebelahnya yang kosong. Hyunsuk hanya menurut dan pindah duduknya.

Dan makan malam kembali berjalan. Lia sudah mau memakan makanannya setelah dari tadi sibuk memilih milih. Entah lah, semenjak Lia hamil, dirinya menjadi pemilih soal makanan.

"Kak, kamu gimana sama Hyewon?" Percakapan bunda dan anak tetap berjalan.

"Gimana apanya? Aku sama Hyewon cuma temen, Bun."

"Halah. Kamu tuh jadi cowok malu banget sih." Saut ayah.

Hyunsuk tertawa kecil. "Emang bener temen doang, Yah."

"Ih Bunda tuh suka sama Hyewon. Pacarin dong, Kak!"

"Kalo kamu suka kenapa nggak pacarin aja?" Tanya ayah.

"Kalo Hyewon nya suka juga sama aku. Kalo enggak?"

"Kamu kok pesimis banget heran Bunda."

"Ajak lah Hyewon makan malam di sini." Suruh ayah.

"Iya tuh bener! Udah lama nggak ketemu Kak Hyewon!" Lia yang sedang tenang memakan makanannya tiba-tiba histeris senang.

"Kamu juga tuh Li, dari dulu nggak pernah bawa temen cowok ke rumah."

"Soobin?"

"Ih maksud Bunda selain Soobin."

Lia mengangkat kedua alisnya. "Soobin kan temen cowok aku."

"Maksud Bunda tuh, pacar gitu. Kamu emang nggak pernah pacaran atau selama ini ngumpet-ngumpet?" Selidik bunda nya.

"Kurang kerjaan aku ngumpet-ngumpetin gituan. Aku nggak pernah pacaran, Bun."

SOON TO BE A PAPAWhere stories live. Discover now