💾 Soulmate (feat. Sungjin)

214 21 2
                                    

Gue pernah dengar dari seseorang kalau hidup manusia itu penuh dengan misteri.

Bukan, bukan misteri yang berbau mistis seperti itu tetapi lebih ke banyaknya hal yang menjadi pertanyaan dan masih akan terus menjadi pertanyaan karena tidak ada seorang manusia pun yang tau jawabannya.

Diantara banyaknya pertanyaan itu terdapat dua hal yang menurut gue paling menarik untuk dibahas.

Yang pertama adalah kematian, dan yang selanjutnya adalah belahan jiwa.

Bukan sekali dua kali gue membayangkan bagaimana cara gue akan pergi dari dunia ini. Sampai saat ini gue masih meyakini bahwa meninggal akibat sakit tua adalah opsi terbaik dari sekian banyak opsi untuk pergi.

Cukup lucu bagaimana gue sampai hati untuk menyebutnya  sebagai ‘opsi terbaik’. Ya, setidaknya jika Tuhan memberikan pilihan untuk hal itu, dengan sedikit keragu-raguan gue akan memilih opsi tersebut.

Jika, yang nantinya hanya akan tetap menjadi sebatas jika. 

Karena sekali lagi, tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana kita akan mengembalikan nyawa yang tengah kita pinjam kepada sang Pencipta.

Manusia baru akan tahu ketika mereka akhirnya dihadapkan dengan kenyataan yang harus mereka hadapi. Kenyataannya bisa saja sama dengan apa yang telah mereka bayangkan, namun kebanyakan sangat jauh dari apa yang ada di bayangan mereka.

Kematian yang ada di bayangan gue ya tadi, meninggal setelah berjuang selama bertahun-tahun untuk tetap hidup.

Pada kenyataannya, gue memang harus berjuang untuk tetap hidup, namun tampaknya tidak butuh waktu bertahun-tahun. 

Gue, dinyatakan gugur 16 jam setelah waktu kecelakaan.

Apakah kalian percaya bahwa setiap manusia itu memang diciptakan secara berpasang-pasangan? 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Apakah kalian percaya bahwa setiap manusia itu memang diciptakan secara berpasang-pasangan? 

Oke, mungkin ini akan terdengar sedikit random tetapi pertanyaan ituㅡ pertanyaan yang sempat gue baca di suatu majalahㅡtiba-tiba saja muncul di tengah perjuangan gue untuk tetap hidup.

Selama hidup, gue sempat beberapa kali terlibat dalam hubungan sepasang kekasih. Namun, gue belum benar-benar menemukan makna seorang belahan jiwa dari hubungan yang telah gue lalui.

Bukan berarti gue tidak mencintai mantan partner gue, tentu saja gue cinta tetapi belum cukup rasanya untuk melabeli satu dari mereka sebagai my other half.

Mungkin percaya, mungkin tidak.

Itulah jawaban gue untuk pertanyaan di atas. Di satu sisi, ketika gue melihat kedua orang tua gue dan orang-orang lain yang sudah menemukan pasangan hidup mereka masing-masing, gue agaknya sedikit percaya bahwa yang dinamakan belahan jiwa itu benar adanya.

Di sisi lain, ketika gue melihat orang yang sayangnya harus berpisah setelah mengikat janji diantara diri mereka, atau orang-orang yang masih belum menemukan their other half, membuat gue menjadi berpikir dua kali.

Paduan KataWhere stories live. Discover now