Ary langsung menoleh ke arah Mentari, kemudian Ary berdiri lalu berjalan ke depan.

Mentari yang bingung kemudian menghampiri Ary.

"Eh Ryy hati-hati, kaki lo belum sembuh bener" panggil Mentari, tapi Ary terus menghindar dari Mentari.

"Jadi gue ditolak nih? Padahal gue tadinya gak rela kalo harus ngeliat lo sama cewek lain," tambah Mentari.

Tapi tiba-tiba Ary terlihat seperti sedang menangis.

Ary langsung menyentuh lutut nya.

"Aduh lutut gue sakit,"

"Yang bener?"

Setelah hari itu status Ary bukan lagi sahabat Mentari, status nya berubah jadi pacar Mentari.

_______

Setelah pensiun dari basket, Ary mendirikan sebuah cafe untuk Mentari yang kalo mau nulis gak usah keluar-keluar.

Malam ini Mentari datang tapi Ary tidak bisa menemani Mentari karena Cafe sedang ramai.

Di tempat duduk nya Mentari terus mengamati Ary.

Setelah Cafe tutup, Ary mengajak Mentari untuk menikmati angin malam di Rooftop Cafe.

"Kayanya kita harus nikah deh Ry,"

Ary yang sedang memotong cake langsung menjatuhkan pisau nya karena dibuat lemas oleh perkataan Mentari.

"Gue takut cowok sebaik lo diambil orang, apalagi diambil sama pegawai lo yang ganjen itu,"

"Lo ngelamar gue?" Tanya Ary.

"Oh ini ngelamar ya? Yaudah, iya berarti"

"Kenapa sih Men harus selalu lo yang pertama bilang? Kan tadinya gue pengen giliran gue yang bilang ini,"

"Keana Mentari, will you marry me?" Kata Ary sembari membuka kotak kecil berisi cincin dari saku jaket nya.

Mentari tersenyum.

"Lo udah tau jawaban nya Ry."

_______

Sebulan setelah Ibu menikah, Mentari dan Ary pun menyelenggarakan pernikahan nya.

Di hadapan Ibu juga Rima serta tamu undangan yang lain, Ary tak kuasa menahan air mata nya begitu melihat Mentari berjalan ke arah nya dengan mengenakan gaun pengantin.

Karena impianya sesungguhnya bisa tercapai hari ini.

_______

"Aku pulang," ucap Ary ketika tiba di rumah. Ary pun langsung menuju kamar karena dirinya yakin Istrinya, Mentari sedang berada di kamar.

"Ngapain?" Tanya Ary ketika melihat Mentari tengah memandang dirinya senditi di cermin.

"Kaya nya aku gendutan deh Ry, liat perut aku," sahut nya.

"Engga kok. Mana ada." jawab Ary yang sudah tau betul pertanyaan ini merupakan pertanyaan mematikan bagi perempuan.

"Engga, bukan itu maksud nya. Liat perutnya?" tambah Mentari.

Ary dan Mentari pun lalu saling pandang sebentar.

"Aku beliin sekarang." ucap Ary lalu pergi ke apotek untuk membeli alat tes kehamilan yang di sebut Test Pack itu.

Setelah membeli alat tersebut Ary langsung buru buru memberikan nya pada Mentari.

Mentari pun mengecek nya.

"Gimana hasil nya?" Tanya Ary setelah menunggu selama 5 menit yang terasa seperti lima tahun itu.

Tanpa ekspresi Mentari memberikan alat itu pada Ary.

"Dua garis biru itu artinya apa?" Tanya Ary.

"Positif," jawab Mentari yang lalu tersenyum lebar.

"Positif?" Ary langsung memeluk Mentari dan tak lupa menghujani Mentari dengan ratusan kecupan bibir.

_______

Besok nya Mentari harus pergi ke Dokter Kandungan untuk kembali memeriksa kehamilan nya sendirian karena Ary tiba-tiba dihubungi oleh pelatih basket nya.

Ary langsung menjemput Mentari ketika Mentari bilang dirinya selesai di periksa.

"Gimana hasil nya?" Tanya Ary.

"Kembar"

"Apa? Kembar? 2"

"Kembar 3,"

Kabar Mentari hamil kembar 3 pun membuat heboh Ibu dan juga Rima.

"Kamu harus berhenti kerja ya?" kata Ibu.

"Apa? Lo udah hamil, kembar 3 lagi. Tokcer juga si Ary," ucap Rima.

______

Setelah mengajukan pengunduran diri, Mentari pun menjalani bedrest karena selama kehamilan trimester pertama, Mentari benar benar merasa kesulitan, apalagi mengenai Morning Sickness nya juga mengenai perubahan emosi nya yang menjadi lebih cengeng.

Apalagi ketika ditinggal Ary yang kini menjadi pelatih. Setiap harinya Mentari pasti menangis jika melihat Ary pergi bekerja

Belum lagi mengenai gejala ngidam Mentari yang membuat Ary di buat pusing.

Mentari juga harus sering bulak balik Rumah Sakit karena kesehatan nya juga ikut terganggu oleh resiko kehamilan nya.

Saat memasuki usia kehamilan 24 minggu Mentari dan Ary dibuat tidak tahu harus bagaimana, karena Dokter menyarankan untuk merelakan salah satu dari bayi nya untuk di gugurkan karena dapat membahayakan Mentari.

Mentari bahkan tidak bisa berhenti menangis saat Dokter menyuruh nya untuk mempertimbangkan keputusan tersebut.

Sebagai Suami dan juga calon Ayah, Ary juga sama sedih nya dengan Mentari, tapi Ary hanya bisa berharap yang terbaik untuk Mentari juga buah hati nya.

Hingga pada akhirnya Mentari memutuskan untuk tetap mempertahakan kan ketiga bayi yang tengah di kandungnya itu.

Mentari pun akhirnya harus melahirkan saat usia kehamilan nya baru saja menginjak 33 minggu melalui Operasi Caesar. Dan lahir lah dua jagoan serta satu putri ke dunia.

.

Untungnya setelah ketiga buah hati nya lahir Ary bisa dibilang sangat bisa diandalkan. Mentari bahkan bisa tidur nyenyak selama 5 hari dalam seminggu.

Bahkan hingga kini setelah ketiga buah hati nya akan berusia 4 tahun, Ary tetap menjadi Ayah yang selalu siga dan Suami paling pengertian se Dunia.






Keputusan nya untuk tidak berasama Aghi membuat Mentari merasa bersyukur bisa bersama Pria ini.

Pria yang sangat dicintai nya saat ini, yaitu Pria yang bernama Ary Gusti Ramadi.

Pacar Ibu [SELESAI]Where stories live. Discover now